MY PRECIOUS DOCTOR
Warning : AU, OOC, TYPO(S), Yaoi, BoysLove, DON'T LIKE? DON'T READ!
Pairing: CHANSOO
Jangan lupa vote ya! 😗😙
.
.
.
Kyungsoo memandang bingung saat Chanyeol memasukkan ransel kecil ke bagasi mobil dan membantingnya hingga tertutup.
"Kita akan pergi ke mana?"
Kenapa pria itu membawa ransel ke acara makan malam?
"Tunggu dan lihat sendiri." Chanyeol menyunggingkan senyum yang kembali membuat Kyungsoo harus menahan degup jantungnya. Kemudian ia menyalakan mesin mobil dan menambah kecepatan begitu keluar dari tempat parkir.
Kyungsoo menyipitkan mata saat memandang rambu jalan saat mereka melintasinya dengan cepat. "Kita akan ke pantai?"
Kyungsoo membalikkan tubuhnya untuk memandang Chanyeol, tapi pria itu hanya mengangkat bahu dengan misterius. Senyum samar menyentuh ujung bibirnya sesaat sebelum ia kembali memfokuskan pandangan ke arah jalan di hadapannya.
Mengambil keuntungan saat perhatian Chanyeol telah seutuhnya tertuju pada jalan di depan, pandangan Kyungsoo diam-diam singgah di bibir pria itu, mengingat cara pria itu menciumnya. Walaupun udara malam ini cukup hangat, Kyungsoo merasa tubuhnya gemetar.
Hanya satu ciuman.
Satu ciuman. Hanya itu yang dibutuhkan untuk mengubah Kyungsoo dari tidak acuh menjadi waspada, dari nyaman menjadi bingung. Hanya satu ciuman, dan ia langsung bersikap seperti setiap yeoja saja saat berada dekat dengan Park Chanyeol.
Apa yang terjadi dengan rasa sebal yang selama ini kurasakan terhadap namja itu? Ke mana sikap antipatiku?
Kyungsoo mengenyit sedikit saat mencoba menganalisis apa yang terjadi pada dirinya. Selama ini ia tidak pernah terpengaruh sedikit pun oleh daya tarik Chanyeol, sampai sekarang. Kini tiba-tiba ia memperhatikan semua hal yang pasti diperhatikan yeoja-yeoja lain sejak dulu. Cara bulu mata Chanyeol yang panjang melindungi mata yang sangat seksi, tatapan mata yang tajam, struktur tulang yang menakjubkan dan rahang kuat yang semakin menonjolkan sisi maskulin namja itu. Dan bibir Chanyeol…
Tidak heran mengapa para wanita menganggap Chanyeol sangat menarik. Kyungsoo tidak pernah bisa mengerti itu sebelumnya, tapi sejak Chanyeol menciumnya segalanya berubah. Mendadak ia melihat Chanyeol secara berbeda. Dan itu sangat menggelikan, karena tampan atau tidak, Chanyeol tetap playboy sembrono yang sama. Seseorang yang berlawanan dengan Kyungsoo.
"Kau pendiam sekali malam ini." Chanyeol memandang sekilas ke arah namja di sampingnya itu, dan Kyungsoo tersenyum kecil, bertanya-tanya apa yang akan dikatakan Chanyeol jika tahu apa yang ia pikirkan. Pria itu mungkin akan terkejut setengah mati. Seorang Do Kyungsoo memikirkan sesuatu selain pekerjaan. Dan bukan sekedar sesuatu, tapi seseorang. Park Chanyeol.
"Aku hanya penasaran kita akan makan malam di mana," Kyungsoo berbohong, lalu terkesiap gembira saat mobil berbelok dan pemandangan laut muncul di hadapannya. "Indah sekali…"
Matahari sore mengirimkan sinar yang berkilauan di permukaan air dan Kyungsoo dapat mendengar deburan ombak bergerak menuju tebing-tebing yang menjulang.
Chanyeol memarkir mobil di tempat parkir kecil di atas karang yang curam dan memandang Kyungsoo dengan penasaran. "Kau benar-benar belum pernah mengunjungi tempat ini padahal kau sudah tinggal di daerah ini selama tiga tahun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Doctor
FanfictionBagi Do Kyungsoo, pekerjaan adalah segalanya. Para pasien di tempat praktik kecil di salah satu distrik pinggiran kota Seoul mengisi hari-harinya tanpa menyisakan sedikit pun waktu istirahat, terutama ketika sahabat sekaligus partner harus pergi ke...