Epilog

5.4K 426 44
                                    

MY PRECIOUS DOCTOR

Main cast: Do Kyungsoo dan Park Chanyeol

Warning : SWEET LEMON, ALMOST PORN WITHOUT PLOT / PWP, MATURE CONTENTS, DON'T LIKE DON'T READ! I'VE WARNED YOU!
::
::
Epilog

Kali terakhir mereka bersama, percintaan mereka berlangsung dengan cepat, liar, bahkan sedikit berbahaya.

Tetapi kali ini, janji Kyungsoo pada dirinya sendiri, sementara Chanyeol menggendongnya ke kamar tidur, kali ini mereka akan melakukannya dengan perlahan. Saling menikmati satu sama lain tanpa kecaman, pemikiran, atau kekhawatiran karena mereka sadar, mereka sangat membutuhkan pertalian ini.

Jarak ke tempat tidur sangat pendek, tetapi Chanyeol tidak menurunkannya di atas kasur seperti yang ia sangka. Tidak. Chanyeol adalah pria penuh kejutan dan sensasi. Begitu Chanyeol menurunkannya, ia berdiri di depan pria itu. Chanyeol mengamatinya dengan cermat, meresapinya, mereguknya dengan sorot mata yang menaklukkan itu.

"Kau tampak sangat manis sekali hari ini," ujar Chanyeol dengan nada bergetar dan parau. "Melihatmu seperti ini membuatku nyaris gila."

Kyungsoo tersenyum malu. "Aku sangat menyesal."

"Tidak, kau tidak menyesal." Bulan purnama di luar jendela adalah satu-satunya cahaya yang menyinari mereka, tetapi itu cukup untuk melihat Chanyeol menyeringai jahil.

Kyungsoo menggeleng. "Kau benar, aku memang tidak menyesal."

Dengan satu langkah panjang, Chanyeol berbalik dan berdiri di belakang Kyungsoo. Merasa kehilangan pria itu, Kyungsoo berniat berbalik menghadap Chanyeol tetapi pria itu menghentikannya dengan satu kata.

"Please…"

Pernyataan semacam itu, yang terlontar dari bibir Chanyeol, membuat Kyungsoo membeku, membuat gairah di dalam dirinya semakin menggelora. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apa yang akan pria itu lakukan selanjutnya?

"Sekarang malam pengantin kita, Kyungsoo," bisik Chanyeol, di dekat telinga Kyungsoo sementara pria itu mulai membuka kancing kemejanya. Jemari pria itu terasa dingin menyentuh setiap jengkal kulit tubuhnya yang terpapar. "Sekarang malam pengantin kita tapi aku sama sekali belum memberimu hadiah."

"Kau tidak perlu memberiku apa-apa," sahut Kyungsoo menyakinkan, nafasnya tersengal sarat dengan kerinduan.

"Ya, aku perlu. Kau layak mendapatkan segalanya karena kau telah menikah dengan pria sepertiku."

Kyungsoo berdebar. Ia sungguh memahami pria yang telah menjadi suaminya ini. Chanyeol menginginkan lebih dari ini, menginginkan lebih dari Kyungsoo daripada yang pria itu bersedia akui.

Saat memikirkan hal itu, pakaian Kyungsoo jatuh menjadi onggokan di lantai. Dingin udara malam menerpa kulitnya dan Kyungsoo menekankan punggungnya ke dada sang dokter bedah itu, mencari lengan pria itu agar memeluknya. Tetapi Chanyeol belum selesai melucuti pakaiannya. Dengan jemari yang kikuk, pria itu membuka ikat pinggang di celana Kyungsoo, mengangkat benda itu, lalu membiarkan benda itu, ikut jatuh ke lantai kayu.

Kyungsoo menghirup udara dalam-dalam saat merasakan tangan pria itu bergerak semakin ke bawah, jemarinya menemukan ujung celana dalam warna hitam yang ia pakai. Dengan satu tarikan lembut, pria itu melepaskan celana Kyungsoo sampai ia telanjang sepenuhnya di depan Chanyeol.

"Tidak ada hadiah," gumam Kyungsoo sekali lagi seraya melingkarkan tangannya melewati pergelangan tangan Kyungsoo dan menekankan telapak tangannya di perut pria itu.

Kyungsoo menumpangkan tangannya di atas tangan Chanyeol dan berbisik pelan. "Dirimu adalah hadiah terbaik yang kau berikan padaku."

Chanyeol mendesis dan menghujani leher dan pundak Kyungsoo dengan ciuman sementara tangannya lebih ke bawah lagi dan terus ke bawah. Rintihan parau terdengar dari bibir mungil Kyungsoo saat jemari Chanyeol membelai tubuhnya.

My Precious DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang