⏩ Tujuh

6.4K 580 6
                                    

〰Flashback On〰

⏩⏩⏩

Sebuah motor ninja tampak memasuki halaman parkir sekolah. Motor itu terhenti dan sang pemilik turun.

Aliandra Alkhatiri.

Orang-orang biasa memanggilnya Andra. Tapi ia lebih di kenal dengan sebutan Ali.

Ali turun dari motor sport yang membawanya. Suara riuh langsung terdengar. Maklum saja. Ali adalah cowok terkenal di sekolahnya. Teriakan demi teriakan keluar dari mulut cewek-cewek di sekolahnya. Tapi pekikkan itu hilang saat seorang cewek turun dari jok penumpang motor sport Ali.

Syifa Ananta.

Cewek beruntung yang bisa mendapatkan hati Ali. Mereka melangkah beriringan. Mengabaikan tatapan iri semua mata yang memandang. Dan langkah mereka terhenti saat tiba di depan pintu kelas.

Ali melepas kaca mata hitamnya dan tersenyum lembut ke arah Syifa. Senyum yang sangat mahal bagi orang asing tapi tidak untuk Syifa.

"Masuklah Tuan Putri!!" Titahnya pelan. Syifa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Makasih yaa...!" Ucapnya seraya melangkah masuk. Pandangan mata Ali tak bisa lepas dari sosok ayu di depannya yang kini sudah melangkah masuk dan duduk manis di bangkunya.

Ali kembali memasang kacamatanya. Ia melambaikan tangannya ke arah Syifa dan sedetik kemudian sosoknya sudah menghilang dari pandangan mata Syifa.

"Aje gileee...udah lama pacaran tapi masih unyu aja lo berdua!" Celetuk Rasya tiba-tiba. Syifa menoleh dan hanya tersenyum tipis. "Fa. Gue ada penawaran khusus nih buat lo!"

Kening Syifa mengernyit. "Soal?"

"Kalo lo bosen sama Ali...gue siap kok nampung lo!" Godanya dengan kedua alis naik turun. Syifa hanya menggeleng pelan dan tak menanggapi celotehan Rasya. Ia tau, sudah lama Rasya menyukainya tapi Syifa sama sekali tak bisa membuka hati untuk Rasya. Menurut Syifa, Rasya terlalu konyol untuk di ajak menjalin sebuah hubungan. Beda dengan Ali.

Walaupun kadang protektif dan posesif tapi Ali dewasa. Bisa mengimbangi tingkah kekanak-kanakkan Syifa.

⏩⏩⏩

Saat jam istirahat, Ali dan Syifa tampak duduk bersebelahan di kantin. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Syifa sibuk dengan makanannya sementara Ali sibuk dengan ponsel canggihnya.

"Ali...kamu gak makan?" Tanya Syifa sesaat setelah menelan mie ayam yang ia kunyah.

"Belum laper!" Sahutnya dengan mata menatap layar ponsel.

"Emang tadi kamu sarapan?"

"Gak sempet!"

"Kok belum laper?"

Ali diam. Ia tampak serius dengan ponsel di tangannya.

"Kamu ngapain sih? Asik banget sama hp kamu...sampe aku di anggurin?" Protea Syifa. Ia lalu meneguk minumannya dan mencoba melirik ke arah layar ponsel Ali. Tapi sayangnya Syifa tak bisa melihat apapun.

Ali sudah lebih cepat memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya. "Ada urusan sedikit. Maaf kalo kamu ngerasa di cuekin!"

Syifa tersenyum dan meraih tisue untuk membersihkan mulutnya. "Udah. Cabut yuk!"

Ali mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya. Setelah makan di kantin kegiatan rutin mereka adalah nongkrong di taman belakang sekolah. Di sana terasa nyaman karena ada kolam buatan dan beberapa pohon rindang.

LOVE YOU, PRILLY ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang