Cerita ini saya private acak. Adegan dewasa dan part 20-ending!
Perpisahan kedua orang tuanya membuat seorang Prilly Almira harus kerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya dan juga untuk mengobati Mamanya yang sering sakit-sakitan.
Dendam be...
Prilly berucap pelan sesaat setelah mereka melepaskan ciuman. Ia bangkit dari tempatnya dan melangkah menjauh dari Ali.
Ali perlahan bangkit dari sofa lalu duduk terdiam. Mengamati Prilly yang tampak syok dengan apa yang mereka lakukan barusan.
"Kita sodara. Gak mungkin kita bisa nerusin semua ini!" Lanjut Prilly. Ia mengusap pelan bibirnya dengan punggung tangannya. Matanya menatap sayu ke arah Ali. "Lo sodara gue. Lo adik gue!" Ucapnya lagi membuat dada Ali serasa sesak.
Ali langsung berdiri dan melangkah cepat menghampiri Prilly.
"Gue gak peduli kita sodara. Lo yang bikin gue suka sama lo. Lo yang bikin gue jatuh hati sama lo!"
"Itu karena gue gak tau kalo kita ada hubungan Li. Kalo sebelumnya gue tau lo adik gue, gue--gue....!"
Prilly tak mampu meneruskan perkataannya. Ali semakin melangkah mendekat dan berdiri di depan Prilly.
"Gue akan merjuangin lo. Gue akan berusaha ngedapetin lo. Apapun itu caranya...gue yakin Tuhan mempertemukan kita bukan di takdirkan sebagai sodara!"
Prilly menggeleng pelan. "Gue gak bisa--!"
"Kenapa?" Potong Ali sambil mencengkram kedua pundak Prilly. "Apa karena Dokter itu?"
Prilly kembali menggelengkan kepalanya pelan. Airmatanya lolos begitu saja. Terlalu sakit jika ia harus meneruskan hubungan ini. Karena wajah Ali mengingatkan ia akan Papanya yang tega meninggalkan keluarganya demi wanita lain.
Jemari Ali terulur dan menyeka air mata Prilly. Entah kenapa dadanya terasa sakit saat melihat buliran bening itu keluar dari mata hazel Prilly.
"Kalo emang hubungan ini terlalu sakit buat lo...gue yang akan ngakhiri semuanya. Gue akan belajar ngelupain lo!". Ucap Ali lirih. Walaupun hatinya berat melepas Prilly tapi mau bagaimana lagi. Cintanya hanya cinta sepihak. Di sisi lain sudah ada Arkan yang akan mencintai Prilly dan menjaganya.
Airmata Prilly semakin deras mengalir. Hatinya sakit saat mendengar Ali mengatakan hal itu. Dan tiba-tiba saja ia beehambur ke pelukan Ali dan menumpahkan tangisnya.
Ali tertegun sesaat mendapati Prilly memeluknya erat tapi tak lama kemudian ia melingkarkan tangannya di pinggang Prilly dan memeluknya erat.
Ali semakin yakin jika Prilly masih mencintainya walaupun berkali-kali Prilly menyangkalnya. Mulai detik ini Ali berjanji akan selalu mencintai Prilly dan akan memperjuangkan cinta mereka.
⏩⏩⏩
Prilly membuka matanya saat mendengar deringan suara hpnya. Ia lalu meraih hpnya yang tergeletak di atas nakas dan melihat nama dan foto Ali terpampang jelas di layar hpnya.
Panggilan video dari Ali. Prilly sedikit ragu antara menjawabnya atau tidak. Tapi deringan itu tidak berhenti juga akhirnya Prilly putuskan untuk menjawabnya. Sebelumnya ia sedikit bangun dan bersandar di kepala ranjang. Setelah ia yakin siap, Prilly menggeser tombol hijau dan wajah Ali langsung terpampang jelas di depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.