(4) 1991

1.5K 193 4
                                    

(4) 1991



Seorang gadis kecil terjatuh di atas tanah tanpa penyebab yang jelas. Tanpa menangis, ia berdiri begitu saja sambil membersihkan kotoran yang menempel di rok dan kakinya yang telanjang. Gadis kecil itu memandang berkeliling dan mengernyit bingung saat menyadari di mana ia berada. Bagaimana dia bisa di sini? Bukankah tadi ia ada di dalam rumah?

Ah, pasti kecelakaan aneh lagi, pikirnya sambil berjalan menjauh dari taman bermain dekat rumahnya.

Sudah sering ia mengalami kejadian aneh dalam hidupnya. Seperti mimpi-mimpinya, kamarnya yang tiba-tiba berubah menjadi hitam semua, lalu ia yang terbang sendiri jika berlari terlalu cepat, atau bahkan seperti yang baru saja terjadi. Dia baru saja tidur siang di kamarnya, lalu ia bermimpi kalau ia melewati suatu gumpalan aneh berwarna hitam, dan saat terbangun ia telah berada di taman bermain.

Ibu dan ayahnya tidak begitu memikirkannya, mereka berpikir kalau itu hanya halusinasinya saja dan bahwa kejadian kamarnya yang berubah menjadi hitam itu karena catnya luntur (alasan macam apa itu?). Dan kemudian ayahnya mengecat kamarnya kembali menjadi seperti semula berwarna biru bersih, bukan lagi hitam pekat.

Sambil menendang batu kecil di tanah, ia menatap rumahnya yang sudah terlihat. Pintu depannya terbuka lebar, hal yang sangat jarang terjadi. Mungkin sedang ada pasien, pikirnya.

Ibu dan ayahnya adalah dokter. Terkadang pasien mereka akan datang ke rumah jika mereka sedang tidak praktik di rumah sakit. Mereka juga melayani pasiennya dengan ramah meskipun itu seharusnya hari libur untuk mereka. Dia juga mulai berangan-angan bahwa saat dewasa nanti ia juga akan menjadi dokter seperti orangtuanya agar ia bisa menyelamatkan banyak nyawa.

"Hermione!" ibunya memanggil saat berlari dari rumah sambil melambaikan tangan padanya.

Gadis berusia dua belas tahun itu berhenti berjalan. Mengamati ibunya yang berlari ke arahnya dengan ekspresi ketakutan. Nah, pikirnya, mungkin Mum menyadari kejadian anehku lagi.

"Bagaimana kau bisa ada di luar, sayang?" tanya ibunya lembut, berjongkok agar sejajar dengan putrinya, dan memeriksa tubuhnya jika ada yang luka di mana saja.

"Aku baik-baik saja, Mum," jawab si gadis kecil, menatap sang ibu dengan pandangan bosan.

Ibunya sedang memeriksa anaknya, saat ia menarik sesuatu dari leher Hermione. Dia mengernyit sambil bertanya, "Kalung dari mana ini, Hermione?"

Hermione juga tampak bingung ditanyai pertanyaan seperti itu. Seingatnya ia tidak memakai kalung apapun saat tidur di kamar. Atau mungkin itu kejadian aneh yang menimpanya lagi? Tapi bagaimana bisa dia membuat kalung tanpa bahan-bahannya dalam keadaan tertidur?

"Aku tidak tahu, Mum," jawabnya, "mungkin sejenis kejadian aneh lagi."

Sang ibu berdiri, menggenggam tangan anaknya dan berjalan bersama menuju rumah. "Yah, jika itu kejadian aneh lagi, aku senang akhirnya kau membuat sesuatu yang berguna, Mione," katanya geli, "ada orang yang mencarimu."

"Benarkah?" soraknya riang.

Orang-orang jarang mencarinya. Bahkan anak sesusianya pun tidak mau berteman dengannya karena mereka menganggapnya aneh. Sering membaca buku membuat mereka menyebutnya aneh. Ia bingung, apakah orang yang menyukai buku memang dianggap aneh di dunia ini? 

Tapi Hermione tidak mempermasalahkannya, karena kata ayahnya, buku adalah jendela dunia yang perlu diketahui. Karena pengetahuan tak ada batasnya, dan pengetahuan sangat penting bagi kehidupanmu di masa depan. Hermione selalu mengingat kata-kata itu setiap kali ia merasa jenuh dengan suatu pelajaran di sekolah dasarnya, dan kemudian ia akan langsung kembali bersemangat demi meraih apapun yang ia inginkan.

Remember Me? ⚠️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang