(1) Prolog

3K 252 13
                                    





SINOPSIS: Hermione Granger merasakan ada yang aneh dalam hidupnya. Dia merasa kalau ia pernah menjalani semua yang ia lakukan sekarang. Dia merasa bahwa ia mengalami dejavu atau hal sejenis itu. Terutama saam dia melihat ia dan merasakan gejolak aneh setiap kali menatap wajah ia yang menurut pemikirannya begitu familiar.

Nah, aku tahu kalian pasti kaget; Kok beda? Kok diupdate ulang? Ada apa? Yah, jika kalian membaca pesanku di profilku, aku udah bilang di sana bahwa aku ingin merombak cerita ini karena menurutku; Alurnya terlalu mudah ditebak. Berhubung aku nggak suka cerita yang 'alurnya mudah ditebak' aku lebih memilih merombaknya. Maapkeun.

Tapi nggak berbeda jauh kok dari yang awal, cuma emang harus sabar lagi aja dan aku menyarankan kalian untuk jangan membaca dulu gitu sebelum nyampe bab yang kalian inginkan hehe

Jadi, tolong berkomentarlah jika merasa kaget dan merasakan hal yang sama sepertiku soal 'alur yang mudah ditebak dan ceritanya absurd'.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Seorang gadis berambut keriting lebat berbaring di rerumputan sambil tertawa cekikikan dengan seorang pemuda berambut hitam bergelombang yang berada di atasnya tengah menggelitik pinggangnya. Si gadis terus meronta geli, kepala bergerak liar, kaki mengehentak tak beraturan, dan kedua tangannya berusaha untuk membebaskan tubuhnya yang kegelian dari pemuda yang berada di atasnya, menggelitiknya tanpa ampun.

Mereka terus saling menyerang dan tertawa sampai seorang wanita berkacamata mendekati mereka, berdeham dan memanggil, "Miss Granger."

Pemuda yang berada di atas si gadis buru-buru menyingkir dari atas tubuh gadisnya. Lalu si gadis pun mulai duduk, membenarkan rambut lebatnya yang mengembang, dan bajunya yang mulai tersingkap di beberapa tempat. Tersenyum kikuk, gadis itu menjawab, "Ya, Profesor?"

Profesor itu menggeleng melihat pasangan yang seolah menganggap dunia hanya milik mereka berdua. Ia membenarkan kacamatanya saat berkata, "Profesor Dumbledore memintaku untuk memanggilmu, Miss Granger."

Gadis berambut lebat itu menggigit bibir bawahnya, mengangguk ragu-ragu karena ia tahu mengapa dirinya dipanggil ke kantor Kepala Sekolah.

"Aku akan menunggumu di sana, gunakan waktu sebaik-baiknya," kata sang Profesor lagi sebelum ia mengundurkan diri, kembali ke dalam kastil.

"Apa maksudnya 'gunakan waktu sebaik-baiknya'?" pemuda berambut hitam itu bertanya sambil menatap pacarnya yang sedang gugup di sampingnya.

Hermione Granger menggeleng. Dalam posisi duduknya di rumput, ia bergeser lebih dekat dengan si pemuda, dan dengan perlahan ia meletakkan kedua tangannya di leher si pemuda dan reflek, pemuda itu meletakkan kedua tangannya di pinggangnya.

Mengambil napas dalam-dalam, Hermione menatap mata hitam pacarnya melalui mata cokelatnya dan berkata lirih, "Kau tahu aku mencintaimu, kan?"

"Tentu saja, siapa yang tidak mencintai Sirius Black?" jawabnya, menyeringai pada si gadis yang memutar matanya saat mendapati jawaban tidak serius seperti itu. Melihat ekspresi sedih dari sang pacar, Sirius menarik pinggangnya hingga kepala Hermione jatuh ke dadanya dan menegakkannya kembali untuk duduk di atas pangkuan Sirius; Kedua kaki melilit pinggangnya. "Kau kenapa?" tanyanya kemudian saat kembali menatapnya.

Hermione memaksakan senyum ceria yang biasa ia tampilkan dan kemudian menggeleng. "Tidak apa-apa," katanya ceria, "aku akan menemui Dumbledore."

"Dan kau akan menemuiku lagi setelah ini, kan?"

"Tentu," Hermione mengangguk tanpa ragu.

"Temui aku di Kamar Kebutuhan?"

Sekali lagi, Hermione mengangguk sambil tersenyum cerah pada pacarnya meskipun matanya benar-benar pedih karena harus memaksakan senyum yang mencapai mata.

Remember Me? ⚠️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang