29

12.4K 2.4K 180
                                    

(VOTE sebelum baca gengs, tq)


















Gue memeluk dengan erat bantal sofa. Badan gue terlentang disofa dan juga diselimuti dengan baik oleh Daniel.

Masih bisa gue ingat dengan baik saat-saat gue dikejar oleh Lucas dan juga cowok yang berpakaian serba hitam.

Asumsi gue mungkin benar. Kalo Lucas itu ada kaitannya dengan yang meneror gue. Buktinya aja dia membuntuti gue saat gue main ke mall bareng temen-temen gue. Gue jadi sedikit trauma untuk main ke mall.

"Cepetan kesini! Jangan pake lama."

Gue menatapi punggung Daniel yang sedang menelpon seseorang. Iya. Daniel lagi menelpon temennya untuk dateng kesini.

"Gak macet. Buruan. Iya gue traktir pizza." Daniel menyimpan hapenya dan membalik badannya menghadap gue.

Dia langsung menghampiri gue. Begitu Daniel mendekat, gue langsung duduk dan Daniel duduk disamping gue. Tangan gue melingkar ditubuhnya dan gue menyenderkan kepala didadanya.

"Untuk saat ini, kamu jangan kemana-mana dulu. Kalo mau ke kampus, aku akan suruh Seongwoo atau Jisung buat jagain kamu." Kata Daniel.

Gue mengangguk. Gue lebih memilih untuk menjadi anak yang penurut daripada gue kenapa-kenapa nantinya.

"Daniel?" Panggil gue.

"Iya?"

"Lucas ngebuntutin aku." Kata gue.

Daniel menghela nafas. Gue emang belum cerita sama Daniel soal Lucas yang ngikutin gue hari ini. Soalnya semenjak pulang dari mall, gue diam dan termenung sendiri.

"Nanti aku ngomong ke Jonghyun kalo gitu," ujarnya.

Gue menjauhkan tubuh gue dari Daniel dan menatapnya. Ada hal yang belum gue kasih tau.

"Sebenernya aku ngerasa ada yang aneh sama Lucas. Beberapa waktu yang lalu dia maksa untuk balikan sama aku dan mengancam aku gak akan selamat kalo gak balikan sama dia." Jelas gue.

"Kenapa kamu baru kasih tau sekarang?" Tanya Daniel.

Gue menundukkan kepala. Gue gak tau harus menjawab apa. Gue juga gak tau kenapa gue gak bilang ke Daniel.

Tak disangka, Daniel malah menarik gue kepelukannya. Gue pikir dia akan marah sama gue atau semacamnya.

"Kamu pasti tertekan. Maaf. Harusnya aku gak nanya." Kata Daniel.

"Aku.. takut..." lirih gue dengan pelan.

Siapa sih yang nggak takut disaat kita sendiri yang jadi bahan incaran orang. Bukan hanya kita. Tapi orang-orang disekitar juga ikut terbawa-bawa.

Guanlin salah satunya. Dia gak tau apa-apa dan malah ikut terkena imbasnya. Yang gue takutkan mereka juga nargetin Daniel.

Munafik kalo sekarang gue bilang gue gak ada perasaan apa-apa sama Daniel. Gue udah cukup untuk menampik perasaan kalo gue gak tertarik sama Daniel. Pada akhirnya gue jatuh juga sama cowok yang sekarang memeluk gue.

"Gak usah takut. Aku bakal jagain kamu." Kata Daniel menenangkan gue.

***

3rd View

Daniel mengangkat tubuh Nana dan bawa ke kamar. Dengan hati-hati, Daniel menaruh kepala Nana diatas bantal dan menyelimuti cewek itu yang tertidur.

Nana tidur sewaktu mereka berdua lagi diruang tengah. Nana cuma ngerasa capek sama kenyataan yang dimana dia harus dikejar-kejar sama orang yang nerornya.

No Running [Kang Daniel]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang