34

10.2K 2.3K 91
                                    

(VOTE sebelum baca ya gaes, tq)



















Satu hari telah berlalu dan gue masih berada diruangan yang mirip gudang ini. Ada beberapa box yang isinya belum gue cek. Mungkin nanti karena sebelumnya gue belum kepikiran untuk mengeceknya.

Gue tertidur dikursi dan untungnya mereka mengizinkan gue untuk ke toilet. Yang pasti mereka akan menjaga pintu toiletnya. Takut gue akan kabur.

Untuk masalah kabur, gue sih mau. Tapi gue harus merencanakan dulu. Nggak bisa terlalu tergesa-gesa. Kalo mereka bunuh gue sekarang, itu sama aja mereka kehilangan uang mereka nantinya.

Gue mengingat kalimat yang diucapkan oleh Tao sebelum pergi dari ruangan ini.

"Nggak ada batas waktu untuk hal ini. Lu bisa pake waktu lu sebanyak mungkin untuk memikirkan keputusan yang akan lu pilih. Tapi ingat. Semakin cepat, semakin bagus. Gue yakin juga lu nggak mau berlama-lama ditempat kayak gini."

Iya. Gue memang gak mau berlama-lama disini. Pilihan yang Tao berikan benar-benar akan merugikan gue. Gue gak mau Daniel disentuh oleh mereka dan gue juga gak mau Yayang atau siapalah itu namanya bebas dari penjara.

Biar bagaimana pun juga, kesalahan yang dilakukannya dua tahun lalu sangatlah fatal dan cukup berdampak pada psikis gue.

Untuk Lucas, gue berjanji setelah gue bisa kabur dari sini, gue akan membunuhnya dikampus nanti. Benar dugaan gue kalo Lucas memang mencurigakan.

Putus dan meminta balikan sama gue tapi maksa. Ternyata ini maksudnya. Kalo gue gak bakal selamat kalo gak balikan sama dia. Cih. Gue gak bakal mau sama cowok sampah kayak Lucas.

Dari yang gue perhatiin, ruangan ini gak ada akses buat kabur seperti jendela atau semacamnya. Hanya ada jendela di toilet dan tempat ini adalah gedung dengan tiga lantai. Lantai ini adalah lantai tiga dan gue takut ketinggian.

Jadi coret kabur lewat jendela dari daftar cara untuk melarikan diri. Gue gak bisa melompat dari lantai tiga. Yang ada gue bisa mati duluan.

Ada cara lain walau sebenarnya sedikit meragukan. Membunuh mereka satu per satu. Gue juga gak bisa membunuh mereka. Gue gak pandai dalam hal bela diri.

BAKK

Pintu terbuka dengan lumayan kasar. Gue tersenyum sinis melihat siapa yang masuk dengan tangan membawa nampan berisi makanan.

"Gimana keadaan kamu?" Lucas mengambil kursi dan duduk berhadapan dengan gue.

Gue diam dan membuang muka ke samping. Mengabaikan Lucas yang ada dihadapan gue saat ini. Gue lebih memilih untuk memandangi jendela yang ditutupi oleh kayu.

"Kamu makan dulu," ujar Lucas.

"Kenapa? Kenapa lu bisa satu kelompok sama Tao?" Tanya gue tanpa mengalihkan pandangan gue.

"Ada banyak hal yang gak kamu tau soal aku," ujar Lucas. "Mana bisa aku bilang siapa diri aku yang sebenarnya. Apa kata yang lain jika dikampus aku dikenal sebagai mahasiswa berprestasi tapi malah bergabung dengan kelompok kayak gini."

Sekarang gue ngerti dengan kata-kata jangan nilai buku dari sampulnya. Ternyata setiap orang memiliki cerita yang gak bisa diceritakan ke orang lain.

Termasuk gue, Guanlin, temen-temen gue, dan bahkan Daniel. Kita semua pastinya punya sesuatu yang gak bisa cerita ke orang lain. Soal gue yang diculik dua tahun lalu dan juga soal gue yang suka nonton balap liar merupakan hal yang gak semua orang tau kecuali orang terdekat gue.

Daniel seorang anak mafia dan juga pengedar narkoba adalah hal yang gak bisa gue ceritakan juga ke keluarga gue. Guanlin emang tau. Tapi kedua orangtua gak tau akan hal itu.

No Running [Kang Daniel]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang