Blood 7 "Konflik 2"

1.5K 149 2
                                    

Luhan memutuskan keluar dari kediaman orang tuanya. Memilih tinggal sedirin disebuah apartemen untuk menghindari terjadinya konflik yang lebih besar dengan ayahnya. Tapi apa yang di pikirkan Luhan berbanding terbalik dengan apa yang terjadi saat ini.

Kediaman keluarga Im.

"Suruh orang untuk terus mengawasi apa yang di lakukan anak pembangkang itu,, dan laporkan..!!" Titah tuan Im pada sekertaris nya.

"Ne.. sajangnim.." jawab sekertaris kim patuh. "Ini dokumen yang perlu anda tanda tanganin.. Apa hanya itu saja sajangnim?" Menaruh beberapa map diatas meja.

"Hmm.. dan lalukan apa yang kemaren aku bicarakan!!" Membuka map dan menandatangani dokumen tersebut.

"Baik sajangnim.. klo gitu saya permisi.." pamit sekertaris kim sembari menganbil kembali map tersebut membungguk memberi horomat dan berlalu pergi meninggalkan ruang baca tuan Im.

****
Ruang tunggu staff dan crew kabin sky grop

Kekacauan terlihat mendominasi dikantor tersebut. Beberapa staff nampak sibuk mondar mandir dengan kertas yang mereka pegang. Beberapa crew kabin dan pilot pun menunjukkan ekpresi tegang dan frustasi.

"Sebenarnya kekacauan apa ini??" Tanya Kai saat membaca ulang kertas jadwal yang tertempel didinding pengumumam.

"Entahlah.. menyebalkan sekali!" Gerutu Chanyeol kesal dan melempar badannya pada sofa di tengah ruang tersebut.

"Seenaknya merubah jadwal!! Dan lihat ini tidah ada nama kapten Im Luhan dan juga ketua Im Yoona disemua penerbangan!!" Sambung seohyun menunjuk kertas tersebut menutar mutar jari telunjuknya pada seluruh permukaan kertas.

"Oeh benarkah?? Aku tidah memperhatikannya tadi!!" Sahut Krystal berlari mendekat kearah papan pengumumam.

"Hoel.. pasti ada masalah.. aku yakin itu!!" Jawab Yuri sok tau. "Oeh itu ketua Im.." tunjuk Yuri saat melihat Yoona keluar dari ruang manager personalia. Meskipun mereka sahabat dekat tapi saat jam kerja dan dilingkungan kerja mereka tetap profesional dengan tidak memanggil dengan nama saja.

Yoona mendaratkan bokong nya disofa dengan muka murung dan malas. Menghelai nafas panjang dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sikapnya mengundang reaksi heran dan penasaran semua sahabat dan sekaligus rekan se-tim-nya. Mereka saling memandan seakan bertanya 'ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi?' tapi tidah ada yang berani membuka suara saat melihat kondisi Yoona yang kacau dan frustrasi.

Tak tahan melihat adik sepupu kesanyangannya yang terus tertunduk diam Chanyeol memberanikan diri membuka suara bertanya. "Ada apa sebenernya Yoong? Kenapa kau terlihat kacau sekali pagi ini? Tidak seperti biasanya? Dan ini,,apa ini? Kenapa semua penerbangan tim kita dialihkan dan dibergabung dengan tim lain?" Pertanyaan bertubi meluncur bebas dari mulut namja tinggi itu sembari menunjukkan secarik kertas berisikan skedul penerbangan untuk satu minggu kedepan.

"Hmmm.... molla...." jawab Yoona pasrah. Menghelai nafas kasar dan mulai lanjut menjelaskan. "Semua ini ulah appa,, appa menghukumku dan Luhan oppa. oppa tau kan bagaimana appa bila perintahnya dibantah! Aku benar benar kasihan pada Luhan oppa sekarang. Dan karna membantunya sekarang juga aku terkena imbasnya.. huff menyebalkan!!" Jelas Yoona panjang lebar dan hanya ditanggapi anggukan mengerti oleh Chanyeol.

Blood (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang