Blood 15 "black pearl's"

1.2K 131 13
                                    

           Yoona melangkah masuk ke dalam kamar yang akan menjadi tempatnya untuk 1 minggu kedepan. Sehun mengatakan bahwa kamari ini baru saja direnofasi kusus untuk membuat yoona nyaman. Setelah menetralkan detak jantuknya yang bekerja upnormal karena terlampau bahagia akan perlakuan istimewah yang sehun berikan padanya. Hingga harus merubah kamarnya yang dulunya bernuasa sedikit menyerankan menurutnya menjadi lebih bernuansa feminim hanya untuk yoona nyaman. Dilihatlah sekeliling penjuru ruangan tersebut.

Saat yoona berkeliling dia menemukan sebuah pintu kaca besar tertutup rasa ingin tau dalam dirinya tiba-tiba mendadak muncul. Keningnya berkerut karena kedua alis yang tertaut. Dipandangnya lama dalam diam dan isi kepala cantiknya mengira-ngira pintu apa sebenarnya itu. Sampai ia tak sadar sehun sudah memeluk tubuh munginya dengan mesra dari belakang. Sehun yang selalu tau isi hati yoona mulai membuka suara memecah keheningan dan bertanya dengan suara yang sangat lembut menarik pelan yoona dari lamunannya.

"Bagaimana sayang apa kau suka dengan kamarnya?" Tanya sehun lembut tepat ditelinga yoona sembari menyandarkan dagunya pada bahu mungil kekasihnya dan mencium lembut telinga kiri yoona. Yoona terbuai sentuhan sehun dipejamkannya kelopak matanya menikmati setiap sentuhan lembut yang dilakukan kekasihnya.

"Heem aku menyukainya oppa. Ini sangat indah. Gomaweo oppa." Jawab yoona tak kala lembut. Diangkatnya sebelah tangan sehun dan diciumnya tepat ditelapak tangan pemuda itu. "Tapi oppa apa ini tidak terlalu berlebihan? Kau sampai harus merubah kamarmu hanya untuk membuatku nyaman tinggal disini. Padahal aku cuma satu minggu saja tinggal disini." Lanjut yoona yang sebenarnya keberatan dengan kemewahan yang sehun berikan. Dan entah sejak kapan dia sudah membalik badannya dan kini dia menghadap sehun dan membalas pelukan sehun dengan kedua tangan yang sudah bertengger manis diatas bahu tegap sehun.

"Tidak sayang ini memang patas untukmu. Seorang gadis yang selalu begitu indah dimataku. Aku akan melakukan apapun itu asal kau senang dan membuatmu bahagia." Jawab sehun dengan nada bicara yang begitu lembut. Sembari menyisihkan anak rambut yoona yang sedikit berantakan di keningnya Dan lanjut mencuri satu ciuman dari yoona.

Perlakuan manis sehun membuat yoona jatuh semakin dalam pada pesona Oh Sehun. Yoona membeku dengan pipi memerah karea sehun. Sehun sangat suka melihat wajah yoona yang merena kembali ia menciumi setiap inci bagian wajah imut kekasihnya itu dari kening turun ke kedua kelopak mata selanjutnya turun ke kedua pipinya lalu tutun lagi ke dagu runcing gadisnya setelah itu naik ke hidung mancungnya dan akhirnya ciuman itu bermuara di bibir mungil kemerahan dan manis semanis buah cerry. Dikecupnya bibir cerry yoona lama disesapnya dan jilatnya lembut. Yoona memejamkan matanya bembalas kecupan demi kecupan sehun. Sudut bibir sehun terangkat dalam sela-sela ciumannya. Semakin lama ciuman mereka mekin memanas suara decapan memenuhi ruang kamar mewah itu dengan nafas memburu akhirnya sehun melepas tautan bibirnya pada bibir yoona karena paru-paru mereka memerlukan pasokan oksigen. Masih saling berpelukan seakan enggan terlepas takut terpisah oleh jarak. Sehun kembali mengecup yoona ditariknya tengkuk gadisnya dengan satu tangan dan satu lagi memeluk pinggang gadisnya posesif memperdalam ciuman mereka.

Setelah beberapa lama berciuam tiba-tiba fokus pikiran yoona kembali pada pintu kaca besar yang tertutup rapat didepannya. Fokusnya terhadap pintu kaca itu kembali muncul saat sehun menggendong tubuhnya dan dibaringkan disofa depan pintu kaca tersebut tak sengaja matanya menangkap sekilas pintu tersebut. Didorong rasa ingin taunya yang besar dan mengalahkan hasratnya untuk melanjutkan aksi bermesraan dengan lelaki yang masih asik menindih tubuhnya disofa. Dengan sedikit berat hati yoona mendorong dada sehun agar lelaki itu bangkit dari atas tubuhnya dan memudahkan dirinya untuk bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk. Sehun hanya diam dan menuruti keinginan yoona. Ditangkupnya pipi sehun dan dikecupnya bibir pria itu singkat sembari melontarkan kata maaf menesal karena harus menghentikan kegiatan mereka secara tiba-tiba. "Mianhae oppa.."  Sesal yoona.

Blood (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang