[Flashback on: 6 tahun yang lalu]
[Author pov]
"hosh hosh hosh aku harus terus berlari, jika tidak maka habislah aku", pikir gadis mungil yang kini wajahnya penuh dengan keringat bercucuran, sudah 35 menit kiranya dia terus berlari.
"Heii bocah sialan, berhenti!!", teriak salah seorang anak perempuan dengan muka marah dan tangan mengepal seakan siap melempar bom ke arah gadis mungil yang dikejarnya.
Gadis mungil itu terus berlari dan berlari tak menghiraukan di mana kini dia berada, yang jelas dia tidak ingin sampai tertangkap oleh 4 anak gadis yang usianya lebih tua kira-kira 2 tingkat kelas darinya.
"oh tidak tidak, bagaimana ini kakiku mulai kram, ya Tuhan siapa saja tolong aku!", ujar gadis mungil.
Tanpa sadar dia kini berada di pemukiman, dan tanpa pikir panjang dia mulai bersembunyi di samping toko kecil dan masuk ke dalam kardus besar yang kebetulan terbuka lebar disitu.
'oh Tuhan tolonglah', batin gadis mungil.
Tak berselang lama gerombolan gadis itu sampai tepat di depan toko tersebut.
"yaakk! kemana perginya bocah tadi, hahhh menyebalkan!", kata gadis yang sedari tadi megacak-acak rambutnya karena kehilangan jejak si gadis mungil.
"Hei, Chae Rim bukannya kamu yang dari tadi berlari di depan dan melihatnya jelas? kenapa kamu bisa kehilangan jejaknya?", balas gadis di belakangnya.
"benar apa kata Eun Gi, harusnya kamu melihatnya dengan benar", cuit dua gadis Se Yeol dan Ra Ni sambil mengecek keadaan sekitar untuk menemukan gadis mungil itu.
"apa? Jadi sekarang kalian menyalahkanku? Kalian yang larinya sangat lambat!", makin geram dengan ucapan teman seganknya itu. "bocah pendek itu cepat sekali larinya", tambahnya lirih.
"aiiissshhhhh!", balas Eun Gi.
Sementara itu, si gadis mungil benar-benar tegang tak tertahankan dia gemetaran dan nafasnya tercekat di leher selama di dalam kardus tersebut, dia berharap dengan sangat agar tak seorang pun dari segerombolan gadis itu dapat menemukannya.
Segerombolan gadis itu terus menyusuri di sekitaran toko itu, hingga seseorang keluar dari toko tersebut.
"Omo, omo! ada apa ini kenapa kalian bermain disini dan mengacak-acak sampah di sini?", ucap seseorang yang ternyata adalah pemilik toko tersebut.
"tidak, kami tidak mengacak-ngacaknya bahkan kami tidak kesitu sama sekali", balas gadis yang bernama Se Yeol.
"heii, ahjumoni (bener gak sih tulisannya?, anggep bener aja) enak saja kamu menuduh kami", jawab Chae Rim dengan nada tinggi, dia sudah cukup kesal karena kehilangan jejak gadis mungil itu dan harus ditambah dengan tuduhan si pemilik toko.
"Apa katamu? Ahjum .. Ahjumooniii?", pemilik toko geram karena ucapan gadis-gadis itu yang tidak sopan. "kemari kalian, akan ku ajari kalian bagaimana caranya berkata kepada orang yang lebih tua", lanjut si pemilik toko yang tengah bersiap memukul segerombolan gadis itu dengan sapu di tangannya.
Tak pelak segerombolan gadis itu pun berlari terbirit-birit karena amukan si pemilik toko.
"kabuuurrrrr", kompak segerombolan gadis itu berlari.
"heiii, awas saja kalian yaa! Dan aku bukan ahjumoni aku bahkan masih diusia 20an (akhir)", teriak pemilik toko yang hendak mengejar mereka namun mengurungkan niatnya karena sudah dirasa percuma saja segerombolan gadis itu sudah cukup jauh kini.
"aiisssshhh, gadis-gadis nakal itu, akan jadi apa mereka dengan mulut kurang ajar itu. Aku harus segera membersihkan kardus-kardus ini dan menjualnya di toko bekas, kalau tidak hal ini pasti akan terulang lagi. Ahhh menyebalkan!", omel si pemilik toko sambil membersihakan sampah-sampah tersebut.
Kalau dipikir-pikir yang mengacak-acak sebenarnya bukanlah segerombolan gadis itu, tapi justru si gadis mungillah yang melakukannya tanpa sadar untuk bersembunyi di dalam salah satu dari kardus-kardus itu.
Gedebuuukkk!, "ehh copot-copot", tiba-tiba satu kardus jatuh dengan cukup kerasnya bebarengan dengan keterkejutan si pemilik toko.
Si pemilik toko pun makin terkejut ketika dilihatnya ada dua kaki yang terlihat mencuat dari kardus itu sementara badan dan kepalanya masih di dalam kardus.
"apa, apa itu? Itu apa? Kaki manusia?", ucap si pemilik toko sedikit terbata saking kagetnya.
Ketika si pemilik toko mencoba mendekat tiba-tiba kardus itu berdiri lagi dan keluarlah si gadis mungil itu dari kardus besar tersebut.
"haahhhhh!!", kaget si pemilik toko untuk kesekian kalinya.
"terimaksih banyak kakak cantik telah menyelamatkan aku dari serangan buas gadis-gadis tadi. Saya permisi dulu", ucap gadis mungil sambil mengeluarkan senyuman cerianya dan pergi begitu saja setelah mengucapkan terimakasih.
Sementara si pemilik toko, "aku kakak? Kakak cantik?", ucap si pemilik toko karena ini pertama kalinya ia dipuji seperti itu setelah hidup selama 29 tahun ini (Oke gak jelas, lupakan!!). Bisa dibayangkan apa yang ada di kepala pemilik toko itu kan? Bahkan ia tidak sadar bahwa gadis mungil itu pun sudah berlalu dari hadapannya.
Sambil berjalan sedikit cepat gadis mungil itu juga memperhatikan setiap jalan yang ia lewati. Ia benar-benar takut jika tiba-tiba segerombolan gadis itu masih mencarinya.
"ya Tuhan apakah aku selamat?", ucap si gadis mungil.
To Be Continue ...
*nama 4 cast dari segerombolan gadis yang lagi ngejar si gadis mungil hanya fiktif belaka
Sorry pendek banget di Part 1 -nya , nanti Part selanjutnya diusahain panjang deh
Thanks a lot for read this 'abal-abal' story by me
Mohon Review-nya ya gaess :)
Love Love,
Dee_raz
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found Love Is You ✓✓
FanfictionKamu percaya takdir? Tidakkah kamu percaya bahwa cinta tidak akan jauh darimu ketika kamu selalu memikirkannya? Dan ketika pikiranmu penuh dengannya, yakinlah hatimu akan menuntunmu kembali menemukannya. Kamu, iya itu kamu ... Main Cast : Byun Baek...