Sekarang semuanya terasa hampa, Pemakaman Sheela kekasihku akan segera dilaksanakan
Manila, philipines
12.00
Aku Daniel, Daniel Padilla, aku masih ingat disaat umurku 15 tahun disaat aku tengah duduk di bangku SMP aku menemuinya, Aku menemukan seseorang yang sampai sekarang ada disisiku, Shella...
Bagiku dia segalanya, tapi hari ini tepat dihari ulang tahunnya dia pergi meninggalkan orang orang yang mencintainya,
.....
Pemakaman sudah selesai, semua orang sudah pergi meninggalkan makam Shella, tapi tidak denganku
"Daniel, sudah ikhlaskan Shella ini yang terbaik untuknya," ucap ibuku
Tangisanku malah menjadi jadi, dan kakiku sudah tak kuat untuk memapah tubuhku yang sudah melemas ini
"Kaka! Sudahlah ka Shella sudah bahagia disana, jika kau terus meratapinya ka Shella akan sedih, kumohon dengarkan aku, dan sekarang ayo kita kembali kerumah," ucap Celin adiku
"Ini lebih berat dari yang kubayangkan, kukira Shella akan sembuh dan kita bisa menikah sesuai dengan keinginan kita, tapi kenyataan ini sangat pahit aku tidak bisa menerimanya, tuhan jahat! Tuhan tidak adil padaku,"
Suaraku mulai melemas, dan aku kembali menangis sambil memeluk batu nisan yang tertulis jelas nama Shella
"Hentikan ocehan mu Daniel, jangan kau menyalahkan tuhan seperti itu! Itu hanya membuatmu semakin terpuruk," bentak ibuku, dia menarik tangan Celine dan pergi meninggalkan aku
..
Sesuatu mengusikku, aku beranjak dari makam Shella, dan pergi dari sanah,
....
"Dimanakah surat itu! Ada yang bisa memberitahuku dimana surat itu,! " jeritku diheningnya suasana rumahku
"Hentikan Daniel! Apa kau sudah gila, kenapa kau berteriak, bertanyalah dengan pelan kami semua tidak tuli," bentak ibuku lagi
Aku melihat ibuku sedang mencari sesuatu di kantungnya "Apa ini yang kau cari?," ucap ibuku sembari memberikan sebuah lipatan kertas kepadaku
"Iya benar, ini surat yang diberikan Shella padaku terakhir sebelum dia meninggal," batinku
Aku mengambil nya dan langsung pergi naik keatas kamarku
....
"Hai baby boy ku, tersenyumlah dan hapus air mata dipipimu itu," Aku menghapus air mataku dan mencoba tersenyum saat membaca surat itu, "Mungkin disaat kau membaca surat ini aku sudah berada disurga terindah, aku ingin mengatakan banyak hal untukmu, Daniel kumohon berhentilah bersikap arogant, turuti semua perkataan ibumu, dan wujudkanlah impianmu untuk pergi ke Indonesia itu, jika kau bisa memenuhi itu semua mungkin aku akan sangat bangga padamu, satu hal yang perlu kau tau, aku sangat membencimu disaat kau sedang marah dan kumohon mulai sekarang berhentilah bersikap seperti itu, karena kalau kau terus seperti itu mungkin kau tidak akan mendapat penggantiku:) I love you.... Shella Alkantara ,"
Tangisku saat itu juga, mengingat semua kenangan indah bersama Sheela aku masih tidak percaya kalau dirinya sudah tiada, aku kembali melipat kertas itu dan menaruhnya dengan rapih di laci kamar, "Tidak Sheela, tidak akan ada penggantimu. Hanya kamu cintaku ini untuk selamanya,"
.
.
.
Tapi takdir berkata lain,
Beberapa bulan kemudian, aku mulai bangkit dan tak kusangka seorang dosen favoritku pa Vedric mengajak ku untuk pergi keindonesia
Ini sungguh hal yang tidak terduga dan aku sangat bahagia!
Keesokan harinya aku berangkat menuju Indonesia, ada sebuah hal penting kata pa Vedric kami berdua akan pergi ke Bandung, jawa barat Indonesia
"Aku sangat bahagia pa, trimakasih untuk hal ini," ucapku yang begitu bahagia
"Aku mengajakmu karena aku percaya padamu Daniel, sekarang ayo penerbangan kita 5 menit lagi," jawab pa Vedric
.
.
Setelah 4 Jam kami tiba Di Bandung Indonesia, Ini sangat fantastik, ini hal yang kuiimpikan tak kusangka aku akan melangkahkan kakiku disini di indonesia
"Daniel ayo cepat kita ke hotel," ajak pa Vedric
Sebuah hotel yang indah, pramu yang ramah dan sopan santun yang sangat dijaganya
"Untuk hari ini aku akan beristirahat, jika kau ingin berkeliling silahkan Daniel berkelilinglah sepuasmu," mendengar ucapan pa Vedric aku langsung mengambil kamera dan tas kecil ku tanpa banyak bicara aku langsung bergegas pergi dari hotel itu
.
.
Alu alun Bandung, terpampang jelas disana, banyak orang orang yang tengah duduk bersantai dengan kerimunan anak kecil yang sedang bermain dan banyak pemuda juga disana, aku duduk bersama seorang ibu tua yang tengah menggendong anaknya, kameraku mulai beraksi aku memotret semua yang menurutku indah, hingga tak sengaja kameraku menangkap sesosok gadis yang membuatku mengingat akan Sheela "Siapa gadis itu? Begitu mirip dengan Sheela," batinku
Rasa penasaran itu menyuruhku untuk mendekatinya, aku kalah dan akhirnya aku memberanikan diri mendekat, dia yang tengah sendiri pun merasa terganggu dengan keberadaan ku
"I'm sorry po," bahasa Philipines yang keluar dari mulutku
Dia terkejut dan langsung menumpu wajahku itu "Apa kau orang Philipines?," tanya nya
Suaranya begitu lembut, dan tahi lalat di wajahnya semakin mengingatkan ku dengan Sheela
"Iya, Philipines," entah kenapa tapi pada saat itu diriku cukup gugup untuk menghadapinya
"Oh my god! Akhirnya aku menemukannya," ucapnya
Aku bingung dengan maksud perkataannya tapi yang jelas aku menyukainya! Karena dia mirip sekali dengan Sheela
"Kau tau, sudah 5 hari aku disini dan aku tidak bisa berkomunikasi dengan orang yang ada disini, dan aku beruntung menemuimu karena kupikir kau akan membantuku untuk berbicara," ucap Bawel gadis itu
"Mungkin kau bisa berbahasa inggris?," jawabku singkat
Dia menatapku dengan tatapan sinis "Hei aku tidak mau mengahancurkan hati mereka, aku ingin menghormati mereka jadi aku tidak memakai bahasa inggris, dan akan lebih baik jika aku menggunakan bahasa indonesia tapi sayangnya aku tidak bisa," penjelasannya sangat rumit sampai aku tidak memahami apa keinginannya yang sebenarnya, aku memutuskan untuk mengajaknya ke pa Vedric
.
.
Setibanya di hotel aku langsung mempertemukannya dengan pa Vedric"Mmm siapa namamu nak?," tanya pa Vedric
Bodohnya aku yang sudah menemuinya daritadi belum menanyakan tentang namanya, untung dosenku seorang yang hebat
"Kathryn Bernardo Alkantira,"
Mendengar nama itu aku teringat dengan Sheela lagi "Alkantara?," jelasku
"Mmm bukan, Alkantira," ucapnya
Hanya berbeda antara huruf A dan I tapi hal itu membuatku semakin penasaran pada dirinya
"Baiklah Kathryn kau akan bersama kami, dan aku akan menyewakan hotel untukmu," ucap pa Vedric
Mendengar hal itu, aku sangat bahagia dan gembiraTo be continue..