chapter #9 #BacktoManila

224 24 4
                                    

Pagi ini aku dan Kath sudah siap untuk kembali ke Manila, karena tak ingin tertinggal pesawat aku mengajak Kath untuk datang lebih cepat ke Airport

Didepan hotel Kath sedang duduk menungguku yang masih mengurus tagihan, dari jauh aku terus menatapnya tanpa disadarinya

"Sebenarnya apa alasannya menjadikanku kekasih palsunya?" benakku

Karena semua telah selesai akupun beranjak menyusul Kath, karena kutahu pasti dia sudah sangat merasa bosan

"Hei!"

"Kau ini, kenapa lama sekali," rengeknya

Satu tanganku menarik lengan tangannya, dan satu tanganku lagi menarik koper miliknya

"Sudah jangan banyak merengek, sekarang kita harus cepat ke Airport!" sentakku

"Hei! Penerbangan kita masih satu jam lagi, setidaknya biarkan aku sarapan lebih dulu," melasnya

"Apa yang ada diotakmu itu hanya makanan? Sudahlah, nanti kau juga akan mendapatkannya dalam pelayanan penerbangan," sahutku

Kali ini dia menekuk wajahnya, Kath melepaskan tanganku dari lengannya

"Kathryn! Setidaknya bawa kopermu ini sendiri," pekik ku, melihat Kath yang sudah berjalan didepanku

"Haha dasar wanita gila, awas saja jika nanti kau merengek meminta bantuanku lagi," benak ku meledeknya

Setibanya di Airport kami hanya duduk diam tanpa bicara, aku sibuk mengedit foto foto selama di indonesia sedangkan Kath dia hanya mengangguk anggukan kepalanya sambil bernyanyi dengan suara falsnya. Setelah satu jam menunggu akhirnya pesawat kami lepas landas

"Sampai bertemu lagi indonesia!" benakku

Mungkin Sheella, sudah sedikit bangga padaku karena aku sudah mewujudkan impianku yang satu ini, ocehanku tentang Sheella mengingatkanku kembali pada Kath. Dia yang duduk dikursi belakang terlihat tertidur pulas

"Manis sekali gadis itu disaat sedang tidur," gumamku

Satu hal terpikirkan, aku ingin mencoba merayu seorang gadis yang duduk disamping Kath, agar mau bertukar kursi denganku. Dan hal itu sangat mudah, wanita itu setuju dan sekarang aku tepat duduk disamping Kathryn. Karena begitu lelapnya tanpa sadar kini kepalanya berada dibahuku, dan satu tangan Kath memegang sebelah tanganku

"Begitu nyaman berada didekat gadis ini,"

Akupun mulai ikut memejamkan mata, berharap dialah yang terbangun lebih dulu. Agar dia terkejut dengan kebrutalannya saat tertidur :))
.
.
.
To be continue...
Typo? Sorry!😻🙏

Kathryn BernardoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang