Part 9

136 24 0
                                    



"Ya udah, hati-hati ya. Habis beli buku langsung pulang. Kondisi kamu masih belum sehat," ujar Ibu dengan nada lembut, dan aku hanya membalasnya dengan senyuman sambil berjalan ke arah pintu.

.

.

.

"Terima kasih,"

"Sama-sama,"

Aku keluar dari toko buku. Niatku ingin segera pulang ke rumah. Jika tidak, nanti ibu akan marah. Kalian tau kan gimana kalau ibu itu sedang marah-marah.

Memikirkannya saja membuatku merinding

Sekelebat bayangan ibu yang sedang marah muncul di kepalaku.

Aku pernah pulang malam karena Suho waktu itu mengajakku dan Chanyeol pergi kerumahnya untuk merayakan pesta ulang tahunnya. Kami janji akan pulang jam 8 malam, tapi ternyata kami pulang jam 11 malam. Saat sampai depan rumah, aku dan Chanyeol membuka pintu yang belum terkunci dan berjalan mengendap-endap menuju tangga untuk pergi ke kamar. Tapi....

"Oh, pulangnya jam 8 ya?"

JDERR!!

Entah kenapa ada suara petir dari luar. Padahal tadi di langit banyak bintang.

Krett~

"A..ampun, bu,"

"I..Iya, Kyungsoo minta maaf,"

Ibu langsung menjewer telinga kami dengan lumayan keras. Dan jeweran itu berdampak hingga sekarang.

Mau bukti?

Itu buktinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu buktinya.

Untung telingaku tidak jadi caplang kayak Chanyeol

Namun aku tau, Ibu saat itu ibu tidak hanya marah, namun juga khawatir. Terlihat sangat jelas dari sorot matanya. Bahkan aku melihat sekilas kalau ibu hampir saja mengeluarkan air matanya.

Mata itu menatapku dan Chanyeol dengan banyak arti.

Marah

Khawatir

Lega

Sedih

Sama seperti mata'nya'.

Aku terhenti sejenak.

'Eomma'

Kejadian kelam itu kembali teringat dipikiranku.

Kadang aku berpikir, dosa apa yang telah ku perbuat hingga mendapatkan kehidupan yang seperti ini. Tidak masalah jika hanya aku yang mengalaminya. Tapi...

Aku tidak akan sanggup jika Eomma juga harus menanggung dosa yang telah ku perbuat. Jika memang itu kemalanganku, maka jangan pernah seret eomma ku ke dalamnya. Melihat tubuhnya yang rapuh penuh luka setiap hari membuat jantungku rasanya berhenti berdetak. Mata indah yang dulu dia miliki kini selalu memancarkan kekhawatiran dan ketakutan setiap memandang.

Aku benci masa laluku.

Dan aku juga rindu masa laluku.

"Tidak akan ada gunanya jika kau selalu merindukan masa lalumu," Suara seseorang. Aku terkejut dan langsung membalikkan tubuhku,

"Ka..kau!!"

"Masa lalu yang indah memang pantas untuk dikenang. Tapi, bukankah masa lalu yang kelam yang akan membekas di ingatan?"

"Apa yang kau lakukan disini?!"

"Aku? Tebak saja,"

Tubuhku menegang. Amarahku memuncak melihatnya. Kata-kata sok bijak yang dia ucapkan membuatku ingin mengoyak bibirnya.

Dia berdiri dihadapanku dengan senyuman yang manis.

Dia berdiri dihadapanku dengan senyuman yang manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manis kan?

Cih

Rasanya aku ingin memuntahkan seluruh makan malam yang telah kusantap sebelumnya.

Dia melangkah perlahan ke arahku.

"Aku merindukanmu,"

Cih, apa-apaan mulutnya itu,

"Kau gila,"

"Ya, aku memang hampir saja gila karenamu. Kau kemana saja? Aku mencarimu bertahun-tahun,"

"Kau berbicara padaku?" tanyaku dengan nada sinis.

Belum sempat dia menjawab, aku mengabaikannya dan memilih untuk pergi.


tbc

📞👤👶


Amburadul?? Yapp :")

M.O.N.S.T.E.R ♯Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang