LDR 4

1.2K 113 65
                                    

Sorry gaes lama update😥lagi keabisan ide😂lanjut gaes. And, jadilah pembaca yang baik. Tinggalkan vote dan comentnya gaes😊happy reading

Sore itu di dekat jendela di pojok cafe, Lisa sedang memperhatikan rintik hujan yang mulai turun. Saat dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 16.00 dia mulai kesal, Noni yang menyuruhnya untuk menunggu di cafe itu belom juga datang. Yah noni berencana mengenalkan laki laki baru kepada lisa. Yang pastinya Hasil dari kenalannya.  Padahal dia sudah menunggu lebih dari setengah jam dan telah menghabiskan segelas lemon tea.

Dengan langkah kesal, dia menyeret sling bagnya dari atas meja. Tak lama notif di ponselnya berdering. Pertanda pesan masuk. Dilihatnya, ada satu pesan masuk dari Noni.

Noni: sorry lis gua ga bisa dateng. Ga ada motor buat kesana. Oh ya, cowo yang mau gua kenalin ke elu udah ada disitu. Dia pake kemeja merah kotak kotak yang di gulung sebatas siku. Lu cari sendiri ya di dalem cafe itu. Pasti gampang nemuinnya orang cuma cafe sekecil itu. Eh satu lagi. Nama dia Rendy. Good luck sayang :* :*

Tanpa membalas pesan noni, lisa langsung memasukkan ponsel kedalam sling bagnya, masi dengan rasa kesal dihati Lisa tetap mencari keberadaan cowok rekomend dari noni.

Saat pandangannya menyapu keseluruhan cafe, dilihatnya si cowo berkemeja merah berada di meja no 5. Dengan sedikit rasa ragu, lisa mendekati meja itu.

"Em sorry. lu rendy bukan?" Tanya lisa agak ragu. "Iya gua rendy. Lu lisa temennya noni?" Rendy balik bertanya. "Iya. Gua lisa" lisa menjawab sambil mengulurkan tangannya pada rendy. Dengan segera rendy menjabat tangan Lisa.

Cukup lama mereka berjabat tangan. Saling memandang, tanpa memperhatikan tatapan aneh para pengunjung cafe yang lain. "Ehem ehem," Suara deheman sepasang pengunjung pun mengagetkan mereka hingga jabat tangan yang terkesan seperti drama sinetron itu harus berakhir.

Dengan sedikit malu, Rendy mempersilahkan Lisa untuk duduk di hadapannya. "Eh sorry. Duduk Lis, masa mau berdiri aja" Lisa yang masih tertunduk malu kemudian duduk didepan Rendy. "Em iya gapapa. Makasi."

"Lis lu mau pesen apa" tanya Rendy sambil membuka2 buku menu di cafe itu. "Em apa aja deh terserah". "Oh ya udah samain aja ya kaya gua" kata Rendy. "Iya deh" kata lisa.

"Eh lis btw lu satu sekolah ama noni?" Rendy memulai pembicaraan yang tadinya sempat terasa kaku itu. "Iya. Satu kelas malahan" jelas Lisa. "Oh, rumah lu deket ama Noni?" Rendy mulai menyelidik. "Jauh Ren, eh lu sekolah dimana?" Tanya lisa. "Di SMP 4 Jogja. Satu sekolah and satu kelas sama Arka". Rendy menyebutkan nama yang asing bagi lisa. Dengan dahi berkerut Lisa menanyakan pada Rendy siapa Arka. Ternyata Arka adalah temen Rendy. Si cowo yang tadinya ngajak kenalan Noni. Seetelah mereka mengobrol perkenalan hingga bersenda gurau bersama, tak terasa hari sudah semakin sore.

"Eh ko diluar udah gelap aja sih" kata Rendy sambil melihat keluar. "Ya ampun, udah jam setengah 7 Ren, gua harus cepet cepet pulang" suara Lisa terdengar sangat khawatir. "Kita pulang sekarang" Rendy segera beranjak ke kasir diikuti Lisa dibelakangnya. "Udah ini semua biar gua yang bayar" perkataan Rendy langsung membuat Lisa shock. "Tapi Rend," belom sempat Lisa menyelesaikan kalimatnya, Rendy sudah memotong "ga ada tapi tapian. Ini semua gua yang bayar. Itung itung sebagai tanda perkenalan" ucap Rendy sambil tersenyum kepada Lisa. "Makasih Ren, kalo gitu gua pulang duluan ya takut dicariin." Lisa mulai akan melangkah pergi. Ketika tiba tiba tangan kekar Rendy memegang pergelangan tangan Lisa. "Knapa Ren?" Tanya lisa bingung. "Em lu pulang bareng gua aja ya Lis. Gua ga tega kalo ngebiarin cewe pulang sendirian malem malem gini. Please Lis. Mau ya pulang bareng gua" Rendy memohon.

Lisa terdiam sambil menatap manik mata Rendy yang terlihat sangat ingin menolongnya. "Em kalo ga ngerepotin gua mau aja Ren" kata Lisa. "Yes" Rendy bersorak senang. "Ish knapa lu, kesambet ya?" Tanya lisa heran, sambil menahan tawa. "Gua cuma seneng aja bisa jalan bareng sama bidadari ya walaupun cuma nganter pulang" kata Rendy sambil melirik Lisa yang mulai terlihat merah pipinya. "Apa sih Rend. Gombal ish" dengan agak kencang Lisa memukul lengan Rendy. "Aww sakit lis" rintih Rendy. "Bodo" lisa berjalan mendahului Rendy. Sedangkan Rendy dibelakangnya, jalan mengikuti Lisa sambil terus menggoda dan menertawakan Lisa.

Diparkiran

"Naik Lis" suruh Rendy yang sudah berada di kemudi ninja merahnya. Lengkap dengan helm hitamnya, menambah kegagahan yang sudah terpancar dari seorang Rendyka Arya Pradana. Pewaris tunggal Pradana Group.

Dengan sigap Lisa naik di belakang kemudi. Awalnya Rendy menjalankan motornya dengan pelan tapi saat jalanan mulai lengang ia langsung memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi. Karena kaget, Lisa langsung memeluk pinggang Rendy dengan erat. Disaat yang bersamaan Rendy tersenyum melihat tangan mungil Lisa memeluk pinggangnya.

Rumah lisa

"Lis, udah sampe. Lis? Ko dari tadi diem aja sih? Lu marah ya ama gua? Lis? Gua minta ma," kalimat Rendy terpotong saat dilihatnya Lisa tengah tertidur pulas sambil memeluknya. Dengan pelan, Rendy menurunkan Lisa dari motornya dan menggendong hingga depan rumahnya.

"Lis, buset lu kecil kecil berat juga ya. Makan apaan kalik" Rendy membatinn dengan senyum dibibirnya. "Joonii," suara mengigau Lisa terdengar jelas di telinga Rendy. "Eh, dia ngigau? Jony? Siaapa dia? Apa pacarnya?" Pikiran Rendy mulai tak tenang mengingat nama itu.

LDR STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang