Hanya Karena Ini Saja (?)

201 9 1
                                    


-Ariana-

Matahari pun akhirnya telah terbenam.

Tak terasa ini sudah malam.

Kami berdua pun pulang dari rumah uncle Thery dan aunty Angela lalu kembali ke hotel tempat kami menginap.

Sesampainya kami berdua di hotel, Gio pun segera pergi mandi ke kamar mandi.

Aku sendiri belum mau mandi karena ingin mencari cemilan di kulkas.

Setelah beberapa lama, akhirnya aku pun mengambil astor untuk cemilanku.

Aku pun duduk di ranjang menikmati astornya.

Dan saat aku melirik ke tembok...

"Aaaaaa Gio"

Aku berteriak memanggil nama Gio dengan ketakutan.

Gio pun segera keluar dari kamar mandi mendengar aku berteriak tadi.

"ada apa sayang?  Tenanglah. Jangan takut. Ada aku di sini." katanya padaku lalu langsung memelukku.

Aku membalas pelukannya sambil melirik sesuatu di tembok itu dan lalu aku menunjuknya dengan jari telunjukku.

"itu di tembok. Aku takut..." kataku.

Gio pun melirik ke arah tembok yang aku tunjuk.

Kemudian dia tertawa.

"loh koq kamu malah ketawa sieh?" kataku dengan bingung.

"hahahahaha jadi kamu takut sama semut doang nieh?  Astaga" katanya sambil tertawa.

"ihhh kamu mah nyebelin" seruku dengan kesal.

Lalu aku melipat kedua tanganku dan mulai melangkah pergi keluar dari kamar.

Tapi ada kedua tangan yang kekar memeluk pinggangku menahanku untuk pergi.

"jangan pergi sayang. Aku minta maaf ya." kata seseorang yang sudah pasti adalah Gio suamiku.

"Aku tau itu cuma semut. Tapi aku takut. Dan kamu malah ketawa tadi! Kan nyebelin!" kataku masih dengan emosi.

"iya habisnya kamu ada-ada aja sieh. Masa takut sama semut yang kalau dipukul atau diinjak sekali aja sudah mati?" kata Gio.

"iya sieh." kataku dengan pelan.

Lalu aku pun menoleh ke arahnya.

Dan...

"astaga!!!" seruku kaget.

"Gio!!! Kamu daritadi enggak pake handuk atau apapun terus jadi polos begini keluar dari kamar mandi?" tanyaku sambil menutup kedua mataku dengan tanganku sendiri.

"ya iya kan aku buru-buru banget keluarnya katena kamu teriak ketakutan tadi.Lagipula enggak masalah dong aku tampil gini? Toh kamu juga udah sering banget liat ini kan semenjak kita nikah." katanya dengan nada santai.

Lalu aku membuka mataku.

Ku lihat wajahnya yang tersenyum menggodaku.

Wajahku memanas.

Aku yakin 100% kalau wajahku memerah seperti kepiting rebus sekarang.

"Aku mau melanjutkan mandiku yang tertunda. Ayo kamu harus ikut aku juga. Kamu kan belum mandi. Aku yakin sekarang kalau bau belum mandimu sudah sampai kemana-mana."ajaknya.

Lalu tanpa menunggu jawabanku dia pun menggendongku menuju kamar mandi.

Duh... Kebiasaan deh dia!

---

-Author-

Seminggu sudah mereka berdua berada di hotel ini.

Tapi entah kenapa dalam seminggu ini Gio menjadi pendiam. Wajahnya terlihat murung.

Tapi herannya ketika Ariana menanyakan Gio ada masalah apa, Gio hanya menjawab "enggak apa-apa koq sayang" lalu tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

Porsi makannya juga berkurang.

Dia juga terkadang terlihat sibuk mengotak-atik smartphonenya.

Ariana sendiri juga berpikir terus apa dia ada berbuat salah pada Gio sehingga Gio menjadi seperti ini.

Akhirnya Ariana memberanikan diri bertanya pada Gio yang saat ini duduk di ranjang sedang mengotak atik smartphonenya.

"Gio, aku ada salah ya sama kamu sampai kamu enggak mau ngomong? Aku minta maaf deh. Tapi jangan sampai diemin aku kayak gini. Aku kan jadi bingung apa salahku sama kamu."

Lalu Gio pun menoleh ke arah Ariana dan memeluknya sebentar.

"enggak perlu minta maaf.kamu kan enggak ada salah apa-apa sama aku sayang." katanya dengan nada lembut.

"Terus kenapa kamu jadi pendiam dan murung gitu? Porsi makan juga berkurang.Aku kan jadi sedih dan khawatir kamu kenapa-kenapa sayang." tanya Ariana dengan sedih.

Gio terdiam.

"Ayolah Gio aku tau kamu ada masalah. Cerita dong sama aku. Kan aku istri kamu. Jadi aku juga berhak tau apa masalahmu. Jangan ditutupin. Aku siap koq dengar ceritamu." kata Ariana lagi.

"baiklah. Aku akan cerita padamu istriku.Tapi jangan memotong pembicaraanku sebelum aku selesai bicara ya." katanya.

Ariana menggangguk.

Gio pun menghembuskan napasnya dalam-dalam.

"sebenarnya aku jadi pendiam dan pemurung begini karena...aku...lupa password akun sing smule aku.Aku sudah berusaha mengotak atik smartphoneku untuk membuka akunnya tapi enggak bisa juga." cerita Gio dengan pelan dan raut wajah sedih.

"Hahhh??? Jadi.. Cuma karena itu?  Astaga!" kata Ariana dengan shock lalu memijit-mijit kepalaku sendiri.

"oh ya aku ingat sekarang apa password akun sing smule aku!" serunya tiba-tiba dengan wajah ceria.

Lalu dia kembali mengotak-atik smartphonenya.

Dan...

"Yes!!  Berhasil!" serunya dengan gembira.

Akun sing smule milik Gio pun terbuka juga akhirnya.

Gio pun berpaling ke arah Ariana.

"sayang. Akhirnya akun sing smuleku udah kebuka. Ternyata password akun sing smuleku adalah tepungmentahberasmentahtelurmentahhahihuheho" katanya dengan wajah berbinar bahagia.

"hah??? Password macam apa itu? Panjang dan aneh sekali? Makanya bikin password jangan panjang dan aneh.Pantas aja sampai seminggu kamu lupa password akun sing smulemu itu!" seru Ariana dengan gemas.

"iya sayang. Habis aku fansnya doraemon dan nobita.Makanya password akun sing smule aku kayak begitu. Hehehe" katanya sambil terkekeh geli.

Ariana pun hanya bisa mendengus kesal.

Ingin sekali dia memukul-mukul Gio suaminya itu.

Namun Ariana hanya bisa menghembuskan napasnya dalam-dalam dan mengelus dadanya.

'duh sabarrrr...sabar.' katanya dalam hati mencoba bersabar.

Bersambung...

Mermaid Curse 2 (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang