-Rani-
Sesampainya di rumah,aku dan Aldi mandi dan berganti baju.
Setelah itu aku dan Aldi berbaring di tempat tidur.
Aku berusaha untuk tidur tapi tidak bisa tidur.
Aku tidak bisa berhenti memikirkan masalah ini.
Aku takut.
Aku takut sekali masalah ini akan semakin rumit dan kacau balau.
Karena Ariana tidak sama seperti Gio suaminya yang bijaksana dan pengertian yang mau menerima keadaanku dan Aldi.
Mungkin lebih baik aku ngobrol-ngobrol dulu sama Aldi supaya hatiku bisa sedikit lebih tenang jadi bisa tidur.
Aku pun menoleh ke arah Aldi.
Dia sudah tertidur pulas.
"kak Al, Aldi..."
aku berusaha memanggilnya mencoba untuk membangunkan Aldi dari tidurnya sambil menepuk-nepuk pipinya.
Tetapi dia tidak bangun dari tidurnya juga.
'Ahhh...kebiasaan! Dasar kakak kebo! Sekali tidur susah banget dibangunin.Entah kenapa aku koq bisa-bisanya cinta banget sama dia yang merupakan kakakku sendiri yang tidurnya kayak kebo gini sampai diusir sama ayah dan ibu!' seruku kesal dalam hati.
'Yaudah deh mending aku duduk-duduk aja di taman belakang rumahku sambil cari angin. Mungkin bisa bikin aku ngantuk terus tidur.' kataku dalam hati lalu bangkit dari tempat tidurku kemudian melangkah keluar kamar lalu menuju ke taman belakang rumah.
---
-Author-
Besok pada jam 5 pagi...
Aldi pun terbangun dari tidurnya.
Dia meraba-raba ranjangnya.
Kemudian matanya langsung terbuka dan melotot kaget.
Dia melihat ke sekeliling kamarnya tapi Rani tidak ada.
"Raniii kamu dimana?" teriak Aldi dengan kaget sambil mengacak rambutnya.
'Aku harus cari Rani.Aku tidak mau terjadi sesuatu padanya dan anakku dan dia yang sedang dalam kandungannya.' batinnya.
Lalu dia pun mencari ke ruang tamu,teras,ruang makan,kamar mandi dan dapur.
Tapi Rani tidak ada di sana.
Dan dia pun teringat sesuatu.
'Oh ya! Taman belakang rumah!' serunya dalam hati.
'Aku yakin dia pasti ada di sana' katanya dalam hati sambil bergegas ke taman belakang rumahnya mencari Rani.
Benar saja dugaan Aldi.
Rani memang di sana.
Rani tertidur pulas dengan posisi duduk di bangku taman belakang rumahnya.
"Sudah kuduga! Rani pasti di sana. Aku yakin dia tidak bisa tidur semalaman makanya dia ke sini dan akhirnya dia ketiduran di sini" kata Aldi dengan pelan sambil tersenyum.
Lalu Aldi menggendong Rani yang peurtnya mulai membesar karena anak yang dikandungannya sedang bertumbuh dan berkembang.
Aldi membawa Rani masuk ke dalam rumah lalu membawanya masuk ke kamar kemudian membaringkan Rani di tempat tidurnya.
Aldi pun mengecup kening Rani kemudian dia pun bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
---
-Ariana-
Apa yang dikatakan Gio memang benar.
Aku memang tidak boleh dan tidak bisa egois.
Tak seharusnya aku menjadi egois seperti itu.
Toh itu semua kan bukan keinginan mereka.
Mereka juga tidak mau seperti itu.
Tapi nyatanya cinta mereka memang begitu besar dan tidak bisa dihilangkan.
Semakin berusaha untuk dihilangkan justru rasa cinta mereka semakin bertumbuh dan berkembang.
Kalau seandainya aku dan Gio di posisi mereka berdua,aku dan Gio pasti akan melakukan hal yang sama.
Menentang kenyataan itu lalu mengikuti kata hati untuk memperjuangkan dan mempertahankan cinta kita berdua walaupun pasti akan ada badai besar yang menghalangiku dan Gio.
Sama seperti Aldi dan Rani yang menentangkan kenyataan bahwa mereka kakak beradik kandung dan tidak boleh saling mencintai seperti sepasang kekasih lalu memperjuangkan dan mempertahankan cinta mereka berdua.
Baiklah.
Aku memutuskan akan menyampaikan jawabanku pada Gio bahwa aku ikut dengannya untuk membantu masalah mereka berdua.
Dan aku sudah yakin seyakin-yakinnya dengan keputusanku.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid Curse 2 (√)
Fantasy17+ Giorgino Revanno Ariana Dragon Revan Giovanno Anthony Dragon Luna Rieska Damian Thery Angela Pitaloka Rani Andreas Aldi Andreas Doraemon Dorami Nobita Shizuka Giant Suneo