Kekhawatiran Ariana,Mermaid Curse Telah Tercabut,Tapi Gio Tersambar Petir (?)

130 6 0
                                    

-Ariana-

Tak terasa sudah 1 bulan Gio kembali ke masa lalunya.

Aku sangat merindukannya namun aku juga sangat mencemaskannya.

Apakah dia akan kembali lagi ke sini?

Ataukah dia akan terjebak di masa lalunya karena Revan bagian dari dirinya itu telah menahannya atau membunuhnya?

Atau dia memang kembali tapi dia seperti bayi yang terlahir kembali dan orang yang lupa ingatan?

Oh tidak!

Aku tidak mau itu terjadi.

Aku terus mondar mandir tak tenang di ruang tamu.

Aku benar-benar gelisah.

"Ariana" panggil Shizuka dan Dorami padaku bersamaan.

Lalu mereka berdua mengajakku untuk duduk si sofa.

"Duduklah Ariana.Kamu tidak boleh terlalu banyak bergerak seperti itu.Kan kamu sedang mengandung." pesan Shizuka mengingatkanku.

"Iya walaupun kamu sedang mengkhawatirkan Gio,tetap tenanglah Ariana. Gio pasti akan kembali koq. Bersabarlah." ucap Dorami mencoba meyakinkanku.

"Tapi ini sudah sebulan Gio tak kembali. Aku takut terjadi sesuatu padanya." kataku.

"Kalau terjadi sesuatu sama Gio pasti kak Doraemon,Nobita,Giant ataupun Suneo pasti akan menyampaikannya kepada kita semua." kata Dorami dengan optimis.

"Iya.Mereka berempat kan tidak diam saja. Mereka sedang memantau keadaan Gio dan juga Rev dengan alat mata-matanya Doraemon. Kalaupun ada bahaya pasti akan cepat sekali terdeteksi oleh alatnya itu."kata Shizuka sambil merangkul pundakku.

"Ayo.. Kita makan.aku sudah siapkan makanan untuk kita semua." ajak Dorami.

"YUKKK" seruku dan Shizuka bersamaan.

-Gio-

"Baiklah aku akan mencabut kutukannya." kata Rev membuat keputusan setelah lama dirinya terdiam.

"Benarkah?" tanyaku memastikan.

Aku tidak percaya bisa semudah ini meyakinkan Rev.

Ku kira ini akan memakan waktu lama.

Apalagi setauku,sifatku waktu di masa lalu.

Egois,kejam dan keras kepala.

Apa itu semua hanya karena benci dan dendamnya Rev kepada orang tuanya uncle Alva saja?

"Kamu kira aku bercanda? Aku serius.Aku sekarang percaya kalau kamu adalah bagian dari diriku di masa depan.Aku akan menyelamatkan kamu yang merupakan masa depanku kawan dengan mencabut kutukanku barusan." katanya sambil merangkul pundakku lalu menepuknya.

"Tapi bagaimana dengan anaknya Franky dan Karina? Apa kau akan membatalkan balas dendammu itu?" tanyaku.

"Tidak. Aku akan tetap membalaskan dendamku. Tapi dengan cara lain yang pastinya tak akan sampai mencelakakan masa depanku." katanya dengan senyum liciknya.

"Hmm Rev... Maaf kalau pertanyaanku lancang.Mengapa kamu mau membantuku? Padahal sifatmu kan egois,kejam dan keras kepala." Tanyaku pada Rev.

"Hmm... Entahlah. Mungkin karena aku dan kamu adalah sama seperti saudara kembar. Maka itu aku tak bisa menolak untuk membantumu." Jawab Rev.

"Iya mungkin kamu benar.Ya sudahlah." kataku lalu mengulurkan tangan kearahnya.

"Thank's Rev." ucapku pada Rev.

"Sama-sama" ucapnya lalu menjabat tanganku.

"Oh ya aku harus segera mencabut kutukanku sebelum hujan deras disertai petir itu berhenti!" ucap Rev.

Lalu segeralah dia berdiri lagi di tempat dia tadi mengutuk anak laki-laki Franky dan Karina.

Dan dia pun mengucapkan...

"Demi masa depanku agar aku tidak terkena kutukan Mermaid Curse itu,hari ini juga aku memutuskan bahwa aku mencabut kutukan yang bernama Mermaid Curse! Aku ingin masa depanku baik-baik saja tanpa Mermaid Curse yang nantinya akan bersarang ditubuhku!" ucap Rev dengan siara lantang dan keras.

"JDERRR"

Lalu petir pun menyambar ke arahku.

"Ahhhh..."

Pandanganku menggelap.

Aku pun sepertinya...

Pingsan.

***

-Author-

"Giooooo" teriak Rev dengan kaget karena melihat Gio tiba-tiba saja tersambar petir.

Gio pingsan.

Tapi tubuhnya yang tadi menjadi tubuh mermaid karena hujan deras telah berubah kembali menjadi tubuh manusia seutuhnya yang artinya kutukan Mermaid Curse itu telah berhasil dicabut oleh Rev.

Lalu dia menghampiri Gio dan memapah tubuh Gio keluar dari hutan dan membawanya ke suatu tempat.

---

Di tempat lain...

"PRANKKK"

"Yah gelasnya koq malah pecah?! Ada firasat apa ya? Koq jadi enggak enak ya perasaanku? Apa hanya perasaanku saja?" tanya Ariana saat dia sedang mencuci gelas-gelas dan piring-piring di dapur.

Lalu Ariana pun tidak ambil pusing.

Dia memungut pecahan kaca itu sendiri dan membuang pecahan kaca yang dia pungut itu di tong sampah.

Bersambung...

Mermaid Curse 2 (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang