- PROLOG -

4.4K 368 26
                                    

Hampir tak mengenal gelapnya langit malam, Panasnya terik matahari, Basahnya air hujan pun jarang ia temui. Hanyalah Kasur empuk serta selimut tebal yang menjadi tempat terbaiknya juga tak lupa butiran Kapsul, tablet, inhaler serta Oksigen portable yang selalu ada dikala ia membutuhkannya.

Dunia Baginya hanya sebatas kasur sampai pintu keluar rumah. Terkecuali saat ia terpejam matanya tidak bisa merespon siapun yang memanggil namanya maka ia akan terbangun disebuah ruangan lain bercahaya pias serta kain sampiran yang mengelilingi dirinya sampai suara berat dari seorang Pria berperawakan jas putih berkata 'Jungkook? Kau sudah sadar? Apakah kau masih merasakan sesak?'.

Begitu pilu jika ia menyadari vena di tangannya tertancap sebuah jarum yang terhubung dengan sebuah selang dari Plabot berisikan cairan. Hidungnya yang terpasangkan selang terkadang membuat ia risih. Namun bagaimana lagi? Ia rela menjalani semua ini demi wanita paruh baya tercintanya tidak meneteskan air mata untuk kesekian kalinya.

"Eomma? Maafkan aku, aku selalu merepotkan Eomma. "

"Ti--dak Jungkook, Eomma yakin kau akan seperti sedia kala seperti anak remaja lainnya."

"Tapi, Kumohon Eomma jangan menangis, sesungguhnya aku benci dengan semua ini menghabiskan waktu dikamar, bersahabat dengan obat-obatan ya itu hal yang paling aku benci. Tapi jika kau tanya apakah ada hal yang aku lebih benci dari itu ya tentu ada. Yaitu aku sangaaaat sangatlah benci ketika matamu mulai mengeluarkan air mata, Eomma....."

"Dengarkan Eomma anakku sayang, Eomma sangat menyayangimu lebih dari apapun. Eomma mohon jangan pernah sekali-kali ragukan kasih sayang eomma. Saranghae"

"Na--do saranghae Eomma..."

Hm,

Jika ia teringat kata 'Sarangahe' ia akan menduga kalau kata 'Saranghae' tersebut hanya akan terucapkan untuk sang Eomma tercinta. Jangankan kenal dekat dengan teman wanita, hanya sekedar kata 'Teman' pun begitu asing ditelinganya.

Akan tetapi,  Semua dugaan itu perlahan berubah  dimulai saat ia bertemu dengan  sosok gadis cantik menyanyi riang di tempat tunggu Pelayanan radiologi rumah sakit.

"Banjjakbanjjak binnadeon neoye nundongjacheoreom. Sojunghan iyagi deullyeojulge ~"

Begitu lirik yang yang paling ia dengar jelas ditelinganya. Lagu dari artis siapakah itu? Entahla ia tak pernah mendengar sebelumnya di TV atau bahkan di internet sekalipun.

"Pasien Jung Eunha? Silahkan masuk"

"Eunha cepat masuk jangan menyanyi saja, suaramu terdengar bising "

"Eoh? Oppa tidak akan menemaniku kedalam? Ini semua kan gara-gara oppa ish."

"Gara-gara oppa? astagaaa, ini salah kau sendiri  kenapa pula kau berpacaran dengan Kim Mingyu tukang perokok itu. Sehingga bagaimana Eomma tidak khawatir paru-parumu terkena penyakit hah."

Ingin rasanya ia mendekati gadis cantik itu, tapi sosok Pria jangkung yang sedang berbincang disampingnya tak ayal membuat dirinya mengurunkan niat tersebut.

Ya, Jeon Jungkook harap bersabarlah. Semoga suatu saat dewi fortuna dan dewi Asmara berpihak padamu~.

.
.
.

*** Bersambung
.
.
.

Kau yang Memilih [ EUNKOOK | Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang