-- Bagian 5 --

1.7K 214 13
                                    

Punggung tangan kanan Eunha kini Sudah tertupi plester. Vena tangan kirinyalah yang kini telah berganti terpasangkan jarum infus. Selang oksigen di hidungnya serta kompresan handuk air hangat di keningnya karena suhu badan Eunha masih saja berada di 38.5°c.

"Infusannya telah aku pasangkan kembali ditangan Kirinya. Tolong jaga agar infusannya terlepas lagi juga selang oksigennya. Nanti aku akan kembali 30 menit lagi untuk menhecheck Suhunya."

Seorang perawat baru saja menindaklanjuti kondisi Eunha. Ia membereskan bak instrumen yang dibawanya untuk hendak kembali ke Nurse station.

"I-iya suster terimakasih banyak... Maaf aku tidak mejaga adikku dengan baik." tanggap Sehun sambil membungkukkan badannya kepada perawat itu karena merasa bersalah telah meninggalkan Eunha.

Sebelum perawat itu benar kembali ke Nurse station, ia mencoba membantu seorang lelaki muda disana yang juga mengenakan baju pasien rumah sakit, namun lelaki itu dengan wajah memelasnya mengatakan bahwa dia tidak apa - apa

"Pasien Jungkook? Mau kah Kau aku bantu menuju tempat tidurmu?"

"Tidak apa suster, lihatlah aku baik-baik saja. Aku bisa sendiri hehe"

"Hm, baiklah..  Segera Istirahatlah kau dan semoga dokter cepat mengistrusikanmu agar bisa segera pulang."

Perawat itu pun pergi ke luar ruangan, hingga hanya tinggalah Eunha masih lemah terbaring, Jungkook, Sehun serta kedua rekannya Chanyeol dan Eunwoo.

Dengan kakinya yang gemetar juga wajah yang memelas ia mencoba pamit untuk kembali ke tempat tidurnya. Rasa - rasanya Jungkook seperti itu bukan karena ia kelelahan telah menggendong Eunha tapi karena sosok Sehun dan kedua rekannya itu sungguh membuat Jungkook menciut.

Badannya yang kurus, matanya yang selalu terlihat sayu, penampilannya yang ia rasa Kuno begitu berbanding terbalik dengan Sehun, Chanyeol juga Eunwoo yang terlihat tampan dan penuh kharisma belum lagi tinggi mereka yang diatas 180cm.

"Hyung, aku permisi......."

Jungkook membungkukan badannya di depan Sehun, dengan langkah kecilnya ia keluar dari dalam sampiran bed yang ditempati oleh Eunha.

Namun saat Jungkook baru saja menyentuh tirai sampiran itu, tiba-tiba saja Sehun menahannya dengan berucap,

"Tunggu..!"

Jungkook sempat terdiam lalu perlahan ia membalikan badannya,

"I--iya Hyung...."

"Ahya namamu siapa?J--ung? A-ah perkenalkan aku Sehun. Aku oppa dari Eunha. Terimakasih banyak telah menolong adikku. Aku tidak tahu jadinya kalau kau tidak menyadari adikku terjatuh kebawah lantai.."

"Na--maku Jungkook,  E-eung Jeon Jungkook. I--iya Hyung Sama-sama.."

Jungkook hanya menjawabnya singkat seperti itu. Ia bingung harus berbicara apa lagi, padahal Sehun sudah bersikap ramah padanya tapi entah Jungkook masih terlihat 'ketakutan' melihat wajah Sehun.

"Baiklah Jungkook, ngomong-ngomong dimana Ibumu? Apakah beliau sedang tidak ada disini?"

"I-iya Hyung, Ibuku sedang pergi keluar.."

"Oh begitu, mau aku antar kau ke bedmu? Istitahatlah Jungkook, aku mendoakanmu supaya kau cepat sembuh dari penyakitmu, semoga tuhan selalu menyertaimu"

"Ti--dak usah Hyung.. I-iya Terintakasih banyak doanya..."

Masih dengan jawaban yang terbata-bata begitu Jungkook menanggapi Sehun.

Kini Jungkook kembali ke tempat tidurnya. Ia menarik selimutnya dan memalingkah wajahnya ke arah jendela. Perlahan pelupuk matanya mulai dibanjiri air mata.......

Kau yang Memilih [ EUNKOOK | Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang