-- Bagian 9 --

1.6K 190 34
                                    

***

3 Hari kemudian

"Aku takut."

Ekspresi wajah Eunha kini terlihat cemas campur takut tak karuan. Memang, hal yang akan dihadapi Eunha saat ini sama sekali tak pernah terpikirkan dibenaknya. Orang lain yang pertama kali akan menjalani ini pun mungkin akan merasakan hal yang sama dengam Eunha.

"Tenang sayang, Eomma pergi nanti malam. Sampai proses kemoterapi Pertamamu ini selesai Eomma akan menemanimu."

"Iya tennag saja jika Eomma pergi masih ada Oppa, tenang oppa sudah mengambil cuti dan menunda kelulusan oppa Eunha, ini untukmu" lanjut Sehun

"Hm."

Tak ingin melirik wajah nyonya Jung sang Eomma juga Sehun yang berupaya menenangkan dirinya, Eunha hanya menunduk lemas sembari matanya mulai berkaca-kaca. Hatinya sungguh tak tenang, takut. Takut semua yang ia tidak inginkan akan terjadi.

Kemarin lusa, Eunha baru saja di Diagnosa oleh dokter kalau ia ternyata terkena penyakit Kanker paru-paru sehingga untuk mematika sel-sel kanker yang menyerang paru -parunya Eunha harus menjalani serangkaian pengobatan Kemoterapi.

Di pikirannya teringat cerita film dan drama yang menceritakan perjuangan hidup seorang pemderita kanker. Berat badan turun drastis, nafsu makan berkurang, rambut rontok, komplikasi penyakit kronis dan bahkan nyawa sangat terancam.

"Annyeong, ma-af aku baru saja selesai kuliah jadi baru sampai kemari. Eunha? Semangat oke? Aku yakin kau pasti kuat!hehe"

Terlihat Eunwoo berjalan cepat dari arah lift ke depan pintu ruang rawat Eunha dimana Eunha dengam kursi rodanya sudah siap untuk menuju ruangan kemoterapi.

"Iya Eunwoo." tanggap Eunha singkat. kala itu ia sedang tak ingin bicara banyak karena goyahan ketakutannya.

Namun, Sehun malah  menyangka Eunha sedang merasakan sakit yang ditahan lantas dengan kekhawatirannya Sehun pun bertanya,

"Apakah kau sedang merasakan sakit? Bilang pada oppa kau sakit  dimana hm?."

"Tidak apa. Aku baik-baik saja Sehun oppa." ucap Eunha sambil menyerka bendungan airmatanya.

Tak lama setelah itu akhirnya ada seorang perawat yang segera datang menjemput Eunha untuk ke ruangan kemoterapi. Perawat itu mencoba mengambil alih kursi roda yang ditumpangi Eunha, namun Eunwoo berusaha agar ia saja yangmendorong Eunha sampai ke ruangan kemoterapi,

"Pasien Jung Eunha? Mari sekarang juga saya antar ke ruangan kemoterapi" ucap sang perawat itu hendak memegang kursi dorong Eunha.

"E-eung, suster biar aku saja yang mendorongnya. Tidak apa-apa kan?" ujar Eunwoo

Sang perawat itu pun mengangguk, memperbolehkan Eunwoo untuk mendorong Eunha dan kursirodanya sampai ke ruangan kemoterapi.

"Hikkks..."

Di ruangan kemoterapi Eunha tak bisa menahan lagi air matanya. Ia terus mengalami efek samping akibat pertama kalinya ia menjalankan kemoterapi. Sudah lebih dari Tiga kali Eunha muntah - Muntah belum lagi ia juga mimisan.

Sehun membeku, hatinya bergetar melihat kondisi Adiknya yang seperti itu. Rasa bersalah seketika menghantui dirinya.

Dalam hatinya berkata "maafkan Oppa Adikku......."

-¢¢¢-

"Sayang, Eomma pergi dulu yah. Nanti sekitar 2minggu lagi Eomma akan kembali lagi kesini. Doakan saja pekerjaan Eomma cepat selesai sayang. I love you and I miss you"

Kau yang Memilih [ EUNKOOK | Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang