-- Bagian 6 --

1.7K 203 15
                                    

Keesokan harinya....

'Hoam.......'

Ruangan baru, jauh lebih tertata rapih. Di ujung ruangan terdapat kulkas satu pintu ukuran mini, di   tembok seberang kasur terpajang tv LCD. Belum lagi ada kasur yang tersedia khusus penunggu juga Sofa seperti pada ruang tamu rumahan untuk menerima penjenguk yang datang.

Pagi itu Eunha baru terbangun dari bangunnya. Ia membuka matanya perlahan lalu menatap sekitar ruangan yang ia rasa asing. Mungkin yang ia kenal hanya Sehun yang masih tertidur di atas sofa.

"Oppa......." panggil Eunha berusaha membangunkan Sehun.

Tapi Sehun tak menjawab.

"Sehun oppa......." ucap Eunha kembali menyebut nama Sehun

"Oppa tampaaaaaannn...." Eunha semakin berusaha memanggil  oppanya agar segera bangun dari tidurnya itu.

Namun,

Sehun tak kunjung terbangun juga. Hingga pada akhirnya Eunha berteriak,

"SEHUUUN OPPAKU YANG PALING TAMPAAAAN"

'Uhuuk!! Uhukk!'  sialnya, tak lama setelah itu Eunha malah terbatuk-batuk

Tapi akhirnya...... Karena hal itu Sehun pun baru terbangun dari tidurnya

Dengan ekspresi muka bantal Sehun hendak menuju toilet untuk sekedar mencuci wajahnya setelah itu ia hendak menghampiri Eunha

"Kau sudah Bangun Eunha??minumlah dulu agar batukmu mereda" ucap Sehun sembari mengelus-ngelus punggung tangan Eunha lalu memberinya secamgkir minum air putih

"Ya seperti yang kau lihat. Hm ngomong-ngomong kenapa aku bisa ada di ruangan ini oppa?" Eunha meminum secamgkir air putih itu namun nampaknha Eunha masih celingukan menatap kesekitar ruangan VIP yang baru ditempatinya tersebut

"Astaga, sepertinya kau tidur sangat nyenyak tadi malam tapi ya syukurlah kalau begitu aku rasa keliatannya kau sudah jauh lebih baik sekarang. ya,berkat bantuan teman Eomma kau bisa pindah kemari"

"Eomma?mana Eomma?"

Seketika Eunha langsung mencoba bangun dari posisi tidurnya namun badannya malag terjatuhkan lagi ke kasur yang empuk itu

"Eunha, eomma tidak ada disini. Ia hanya menyampaikan bantuan ini lewat telfon. Sudah jangan pikirkan eomma, tenang ada oppa disini."

"Ohhh--"

Tangan kanan Eunha kini nampak memijati kepalanya yang sepertinya masih terasa pusing. Hal itu membuat Sehun kembali khawatir takut Eunha mengalami demam tinggi lagi

"Pusing? Ta--pi oppa rasa suhumu sudah lebih baik sekarang . Kemarin sejak kau pertama oppa bawa ke rumah sakit kau demam sangat tinggi sampai kau juga sempat kejang. Apakah kau sadar sebelumnya kau dalam kondisi itu hm?" ujar Sehun sambil meraba kening Eunha

"Entahla, yang aku ingat hanya kepalaku sangat pusing juga mata yang tak hentinya berkunang-kunang.  Dan terakhir yang aku ingat..... Aku mimpi jatuh dari kasur dan ditolong lelaki tampan itu."

Kau yang Memilih [ EUNKOOK | Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang