Jungkook (flashback on)
5 tahun yang lalu...
"Bagaimana jika malam ini kita pergi jalan jalan dialun alun kota??" Ujar seorang yeoja dan merangkul bahu putranya.
"Acara keluarga saja.." ujar seorang namja dan melakukan hal yang sama dengan istrinya. Kini, suami istri itu merangkul putra sulung dan anak satu satunya di keluarga itu.
"Baiklah...tapi, aku sudah dewasa...jangan menganggap aku anak kecil lagi Eomma, Appa.." rengek namja yang merupakan anak dari keluarga Jeon.
"Ne...arra! Tapi, kali ini saja...ibu dan ayah ingin bermanja dengan mu.." ujar ayahnya tersenyum memandang wajah ibunya.
"Huh...baiklah! Kali ini saja! Umur ku sudah 14 tahun soalnya..." ujar Jungkook cemberut. Setelah itu, dia tertawa karena sesuatu menggelitik dirinya. Sungguh, malam itu adalah malam bahagia bagi keluarga Jeon.
"Bersiap siap lah!" Ujar orang tua Jungkook dan pergi meninggalkan putra nya sendirian di dalam kamarnya.
Jungkook melirik keluar jendela. Tampaklah kota Seoul yang bercahaya karena lampu lampu kota malam itu. Lalu, ia mengalihkan pandangannya ke sebuah lemari kaca dengan beberapa penghargaan. Mulai dari piala, piagam, dan lain lain.
Jungkook adalah atlet taekwondo pada saat smp. Dia baru saja memenangkan pertandingan taekwondo itu kemarin. Pertandingan itu adalah tingkat internasional. Jungkook berhasil meraih posisi kedua setelah Amerika.
Itulah kenapa malam itu sangat special, sebab ingin merayakan keberhasilannya. Jungkook tersenyum sendiri melihat lemarinya kini telah penuh dengan berbagai penghargaan. Jangan salah, selain itu, Jungkook juga murid yang cerdas. Peringkatnya tidak pernah di bawah 5 besar, disekolahnya.
"Jungkook! Ayo kita berangkat nak!" Ujar Ibunya yang menghampiri dari balik pintu. Jungkook mengaguk dan segera mengikuti ayah dan ibunya. Pemandangan malam dialun alun kota plus dengan keluarga yang komplit membuat hati Jungkook sangat senang.
Namun, kebahagian itu tidak lama di hidupnya. Keesokan harinya, saat Jungkook ingin pergi sekolah, dirinya dan ayah nya mendapat kabar bahwa ibunya kecelakaan pagi itu saat sedang mengemudi sebuah mobil. Naas, ibunya tidak dapat tertolong lagi. Jungkook merasakan sakit yang sangat mendalam. Setiap hari, dia selalu mengunci dirinya di dalam kamar.
Dia memandang kearah lemari kaca yang terpajang piala dan penghargaannya, dalam mengikuti suatu lomba. Dia tak bisa mengingat hari dimana ibunya meninggal. Setelah dirinya baikan, ayahnya menperlakukannya tidak layak.
Pernah suatu hari, ayahnya melihat Jungkook dengan seragam taekwondonya. Saat itu, Jungkook akan pergi untuk mengikuti kegiatan bela diri tersebut, karena memang sudah jadwalnya. Tiba tiba, ayahnya melihatnya murka dan mengempas lemari kaca penghargaan Jungkook beserta isinya. Saat itu, Jungkook sangat gemetaran.
Keesokan harinya, kamarnya dirombak oleh ayahnya. Kini, kamar itu penuh dengan lemari yang berisi buku. Lemari kaca itu tidak lagi berada disana. Setiap hari ketika pulang sekolah, Jungkook pasti mendapati selembar kertas diatas mejanya dengan bertuliskan :
"Belajarlah! Aku ingin kau menjadi Juara kelas!"
Tentu hal itu membuat Jungkook frustasi. Ayahnya kini seperti monster. Dia menjadi anak broken home dan tidak pernah diperhatikan oleh ayahnya sendiri. Saat Jungkook sudah mendapatkan sabuk hitam dalam latihan taekwondonya, ia pun merajalela menjadi seorang preman yang selalu membully dan mengganggu anak anak sekolahnya.
Orang tua nya sering dipanggil karena dirinya bermasalah. Tapi, ayahnya tidak datang. Ayahnya tidak peduli lagi dengannya. Saat itu, Jungkook merasa sakit hati dan tidak ingin menganggap itu ayahnya. Dia terus membuat onar seperti biasanya disekolah. Hal itu berlanjut sampai SMA. Karena ayahnya geram dengan Jungkook bermasalah terus, Jungkook lalu dimasukan kesekolah SMA milik ayahnya. Tentu saja untuk terus mengintai kegiatan anaknya.
Saat itulah, dia selalu membalikkan fakta sehingga murid murid yang tidak bersalah sampai di DO dari sekolah. Terkadang, seseorang memanfaatkan posisinya berada didekat Jungkook agar membuat Jungkook sadar. Namun, itu tidak berhasil karena Jungkook lebih cerdik dari pada mereka.🌹🌹🌹🌹
"Ayo kita harus segera berkumpul!" Ujar Rose berlari diikuti oleh kedua sahabatnya. Saat itu mereka langsung berlari keaula sekolah untuk melihat hasil lomba kemarin. Lomba itu akan diumumkan di aula sekolah hari ini tepat pada pukul 09.00 saat jam istirahat. Akhirnya, ketiga gadis cantik itu datang tepat waktu, sebelum kepala sekolah memegang sebuah mikrofon.
"Selamat pagi anak anak! Seperti yang kalian ketahui, hari ini adalah pengumuman juara lomba matematika tingkat 1 yaitu kelas Junior, dan tingkat 2 kelas Senior atau kelas 12! Baiklah! Tampaknya, siswa siswa disini tidak sabar menunggu hasil. Baiklah! Pengumuman Juara, hanya akan dibacakan sampai ranking 10...untuk yang merasa ranking 10 kebawah, kalian bisa melihatnya dimading sekolah...langsung saja saya bacakan ranking 1 lomba matematika kelas Junior ialah.....Park Lisa!!" Teriak kepala sekolah dan sontak membuat Lisa kaget. Rose dan Jennie lalu melompat lompat sambil berteriak untuk Lisa. Lisa yang merasa namanya dipanggilpun maju keatas pentas.
"Juara 2...Jennie Kim! Juara 3 Rose Park.....Juara 4 Jeon Jungkook! Juara 5 Taewon....bla bla bla...."
Lisa lalu kaget melihat seorang namja ikut berdiri diatas panggung bersama juara lomba lainnya. Gayanya tampak preman dengan dasi yang sengaja dilonggarkan.
Jungkook hanya tersenyum melihat reaksi Lisa dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Dapat didengar, gosip mulai bertebaran di antara siswa yeoja disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not a bad girl
FanfictionHigest rank #4 in blacksonyeondan #9 in taejen Jika sudah mendengar ruang BK disekolah, semua siswa berpendapat bahwa dirinya berada didalam masalah. namun, tetap lah berfikir positif karena Lisa bukanlah orang yang suka membuat masalah. Justru Lis...