Nineteen (special "Bangtan" trouble)

1.1K 94 1
                                    

Jimin trouble
"Jimin, aku dan appamu akan segera bercerai....kau memilih siapa??" Tanya nyonya Park lembut untuk meyakinkan anaknya.
"Ck! Tidak tahu! Itu bukan urusanku!"
"Bukan urusanmu! Tapi urusan eomma! Eomma ingin kamu di didik menjadi anak yang baik! Kenapa kau merubah sifatmu yang baik itu?? Hanya karena aku dan dia ingin bercerai?? Aku selalu meluangkan waktu ku untuk mu....apakah itu belum cukup?? Aku menderita bersamanya...dia terus saja memukuliku...tidak kah kau mengerti?" Ujar nyonya Park dengan lembut dan hampir mengeluarkan airmata. Jimin hanya diam seribu bahasa. Sebenarnya, dia pasti akan memilih ibunya ketimbang ayahnya yang selalu pulang malam sambil mabukan. Namun, hal itu tetap tidak mengubah kejadian masa lalu, dimana dirinya terus dipukuli oleh ayahnya saat ibunya pergi selama dua tahun. Tentu saja ibunya pergi ke luar kota selama 2 tahun karena ibunyalah yang mencari nafkah, bukan ayahnya.
Saat itu, dia benar benar marah pada ibunya karena telah meninggalkannya sendirian di hantam habis oleh pria gila itu. Karena itulah, dia selalu tak peduli pada ibunya, meski ibunya telah berusaha meyakinkan anaknya.
"Maafkan aku untuk kejadian masa lalu itu....sungguh, aku benar benar tidak tahu dia memukulimu...." ujar nyonya Park. Dia sudah pernah beberapa kali minta maaf kepada Jimin. Namun, tidak ada balasan dari Jimin hingga sekarang.
"Ck! Baiklah! Aku akan memikirkan hal itu! Tapi jangan menyesal jika aku tidak memilih diantara kalian berdua! Aku sudah besar! Aku bisa hidup sendiri!"

🥀🥀🥀🥀

Namjoon trouble
"Namjoon! Aku tidak mau tahu! Kau harus menikahi So Yeon! Aku sudah-"
"EOMMA!! Tidak bisakah kau diam sekali saja dan tidak membahas soal perjodohan??!! Aku masih ingin sekolah!! Perjalananku masih panjang!! Kenapa eomma selalu memaksa??" Teriak Namjoon.
Namjoon depresi hanya karena ibunya selalu saja berisik tentang "JODOH". Emangnya, tahu apa dia?? Namjoon adalah anak yang cerdas. Walaupun kaya, dia masuk sekolah, itu menggunakan beasiswa. Dia selalu ingin belajar agar dapat menggapai cita cita nya. Namun, moment romantis bersama buku itu hilang karena eommanya. Dia sangat ingat, sudah 10 yeoja lebih yang diajak makan malam oleh eommanya karena ulahnya yang sok tahu dalam memilih jodoh yang baik.
"Sudah berapa kali aku bilang! Aku mau kau menikahi seseorang yang layak Namjoon! Apa itu salah?!! Aku hanya mempersiapkannya untuk mu!"
"Hah! Mempersiapkan agar aku menjadi bodoh begitu?? Aku selalu saja tidak konsentrasi belajar karena ulahmu! Kau selalu saja merusak belajarku! Jodoh jodoh jodoh! Hanya itu yang bisa kau katakan!! Mengapa kau tidak bisa membiarkan aku hidup tenang?! Biarkan aku memilih sendiri! Dan asalkan kau tahu, jodoh itu datang dengan sendirinya! Bukan datang karena di paksa!"

Brak!!

"Kau tidak tahu Namjoon....aku hanya khawatir kau akan tersakiti...kau itu adalah anak ku satu satunya! Aku tak ingin kau menjadi buas karena didikanku yang salah....aku hanya ingin pendamping hidupmu nanti bisa memperbaiki dirimu nak...aku bodoh! Mengapa aku memaksamu selalu belajar?? Kau akhirnya jadi begini...tapi, aku sungguh khawatir padamu... walaupun kau pintar, namun aku tahu! Kau itu memendam banyak masalah...aku tak mau kau berakhir di rumah sakit jiwa karena overdosis belajar...ini semua salahku!"

🥀🥀🥀🥀

Jin trouble
"Aku ingin, kali ini kau harus membawa medali emas dalam olimpiade matematika tahun ini..." ujar tuan Kim kepada Jin.
"Dan, tolong buang jauh jauh impian perempuanmu itu untuk menjadi chef ataupun yang berhubungan dengan masak memasak! Aku tak suka! Dan aku tidak akan segan segan membakar habis semua barang mu yang berhubungan dengan itu!"
"Kenapa?? Kau iri?? Oh! Aku baru ingat! Masakan mu itu sangat jelek dan tidak enak! Itulah masakan tidak enak yang pernah aku cicipi!" Ujar Jin acuh tak acuh pada ayahnya.
"Oh.....jadi, kau ingin aku membuang semua barangmu begitu??"
"Silahkan saja! Aku tidak takut....bagaimanapun, aku tidak akan merubah impianku!"
"JIN-AHH!!!" Tuan Kim sudah siap dengan tangan yang ingin dilayangkannya ke wajah Jin.
"Kenapa berhenti?! Pukul!" Kata Jin balik berteriak. Kini, Jin tak tahan lagi dan tak terasa air matanya mengalir walau dirinya tak ingin. Entahlah! Semua perasaan sakit menumpuk lagi didadanya dan rasanya sesak.
Sekedar info, Jin memang sangat jago dalam masak memasak. Jangan lupakan bahwa dia juga sangat jenius. Tidak jauh beda dengan Namjoon. Namun, hal inilah yang membuat dirinya selalu saja pasrah. Teman temannya selalu memberikan dorongan, hingga akhirnya dia bertekad tidak akan mengubah keputusannya walaupun dia harus menahan sakit.
"Ingatlah! Aku tidak akan mengizinkanmu sampai aku mati! Jangan bertingkah seperti yeoja Jin! Itulah mengapa aku menyesal menikahi eommamu! Dia yang membuatmu begini! Saat menghamilimu, dia selalu saja ngidam ingin memasak terus untukku...aku kira itu wajar, ternyata tidak! Jangan pernah membuatku malu!"
"Kalau aku membuatmu malu, kenapa kau masih merawatku hah?!!"
"Karena kau seorang namja....kau akan meneruskan perusahaanku menggantikan aku kelak!!"
"Aku tidak sudi tuan Kim! Dan aku tidak sudi merebut medali emas itu! Hanya mengotorkan otakku saja!!"

I'm not a bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang