"Lisa, bisakah kau keluar sebentar??" Ujar Jungkook saat Suga, Jungkook, Lisa dan perempuan yang dibawa Suga berbincang sedikit di salah satu cafe.
"Mwo??"
"Keluarlah....hanya sebentar..." pinta Jungkook. Lisa dengan kesal lalu keluar dari cafe tersebut. Angin malam saat itu sedang berhembus. Lisa kesal disuruh keluar disaat cuacanya yang tidak mendukung. Lisa duduk di bangku yang tersedia di trotoar didepan cafe.
"Cuaca ini!! Tidak bisakah kau bersahabat sekali saja!" Gerutu Lisa sambil menggosok gosokkan kedua tangannya. Tentu saja. Itu karena Lisa masih mengenakan seragam sekolah dengan rok yang pendek. Ia tidak membawa jaket atau pun sweater.
"Rasanya, dingin sekali! Aku mau mati...." ujar Lisa kesal.
"Ha....hatchii!!"
"Lisa-ah gwenchanayo??" Ujar Jungkook dan langsung memeluk Lisa. Sialnya, dia juga lupa membawa jaket.
"Aniya....Jung-hatchiiii!"
"Kuantar pulang ya!" Ujar Jungkook membawa Lisa berdiri dan melambaikan tangan pada taxi yang sedang lewat. Mereka lalu diantar pulang menggunakan taxi itu. Jungkook menyesal. Dia tak melihat cuaca diluar.
"Akhir akhir ini, sering terjadi badai seperti ini tapi tidak turun hujan..." ujar supir taxi tersebut.
"Benarkah pak?? Terimakasih karena telah memberitahuku....aku akan lebih waspada mulai sekarang..." ujar Jungkook. Diliriknya Lisa yang sedang tidur dibahunya, dan Jungkook tetap memeluk gadis mungil itu.
Di pegangnya jidat Lisa.
Panas...
Line!
Jungkook lalu melihat seseorang yang telah mengirimkannya pesan.Lisa eomma : Jungkook, hari ini, aku pergi keluar kota lagi....bisakah kau menjaga Lisa?? Cukup mengawasinya saja! Kau tidak perlu menginap lagi....aku akan berusaha untuk meminta izin orang tuamu agar kalian segera dijodohkan...namun untuk saat ini, aku sangat membutuhkan bantuanmu....kamsahamnida telah membantu tante Jungkook!
Jungkook lalu menyimpan kembali handphonenya kedalam sakunya. Dia lalu memeluk Lisa erat.
Sesampainya dirumah Lisa, Jungkook mengangkat Lisa ala bride style dan menidurkannya di kasurnya.
"Maafkan aku....harusnya, aku lebih mengutamakanmu..." dikompresnya kening Lisa berharap panasnya turun.
"Hidupku seperti teka teki...aku tak bisa memecahkannya sendiri walaupun sudah berusaha..." ujar Jungkook sambil tetap duduk disamping Lisa yang sedang tertidur lelap.
"Bahkan, aku tak tahu aku harus bagaimana supaya dapat memenuhi janjimu itu.....belum tentu aku akan tetap di Seoul.."
"Maafkan aku jika terlalu egois..."🌹🌹🌹🌹
"Yoona nuna...sudah lama kita tidak berjumpa!" Ujar Jungkook mengulurkan tangannya kepada Yoona.
"Ne!"
"Jadi, apa kalian sudah berbaikan??"
"Ck! Sudahlah basa basinya! Ceritakan saja langsung Yoona!" Ujar Suga. Yoona hanya mengaguk pelan dan menceritakan semuanya kepada Jungkook.
"Mwo?? Jadi, dimana appa dan eomma mu??"
"Entahlah...aku saja merasa bersalah waktu itu..." ujar Yoona dan berbalik memandang Suga. Suga hanya membalas dengan tatapan sinis sebentar, lalu memalingkan wajahnya.
"Lalu, Suga, apa kau tak ingin mencarinya??" Tanya Jungkook.
"Apa?? Suga??" Tanya Yoona bingung.
"Dia mengganti namanya..." jawab Jungkook.
"Tidak! Aku tak ingin mencarinya! Aku juga tak ingin hidup bersama yeoja yang ada didepanmu ini!" Ujar Suga membuang muka dan berkata dingin. Yoona tau jika adiknya ini memang bersungguh sungguh berkata begitu.
"Haaaah....selesaikanlah masalah kalian! Aku tak akan ikut campur!" Ujar Jungkook tak peduli dan menghampiri Lisa yang telah duduk menunggunya di depan cafe.🌹🌹🌹🌹
Sinar matahari masuk menyinari Lisa yang membuatnya terbangun. Ia bangun dan bersiap mandi. Tapi sebelum mandi, seperti biasa ia kedapur dulu meminum susu.
"Pagi... apa tidurmu nyeyak putri??"
"Apaan sih!! Ngapain juga kamu dirumahku lagi??" Ujar Lisa setengah sadar sambil mengucek ucek matanya.
"Eomma mu menitipkan mu padaku! Tentu aku harus bertanggung jawab..." ujar Jungkook tersenyum dan menuangkan susu ke dalam dua gelas. Di meja, sudah tersedia beberapa roti untuk sarapan.
"Cepatlah makan! Setelah itu, kita harus sekolah!" Lisa hanya mengaguk dan langsung duduk. Ia melahap sarapannya dengan nikmat.🌹🌹🌹🌹
Saat jam istirahat berdenting, Lisa lalu bergegas pergi keruang BK. Dia ingin berjumpa dengan ayahnya Jungkook. Hanya itu satu satunya jalan. Jungkook akan pergi dalam 6 hari lagi. Dia tidak bisa menunggu kesempatan terus.
"Hai Lisa! Sudah lama tidak bertemu!" Sapa miss Seojeong.
"Hai miss!" Sapa Lisa, namun tudak menghampiri Miss Seojeong melainkan menghampiri pak Saem. Miss Seojeong heran melihatnya. Setelah sebentar menemui pak Saem, Lisa lalu berranjak keluar ruangan.
"Lisa! Wae gurae??" Tanya miss Seojeong menghentikan langkah Lisa.
"Oh! Miss Seojeong mianhaeyo....aku tak memperhatikanmu! Aku harus buru buru! Mianhaeyo miss!" Ujar Lisa seraya dua kali membungkukkan badan.
Lisa berlari melewati koridor. Ia ingin menemui kepala yayasan yang merupakan ayah Jungkook, diruang khusus rapat guru guru sekolah. Ah, sepertinya itu tidak terjadi. Dan, tidak akan terjadi!
"Lisa! Kau mau kemana??" Tiba tiba Jungkook menggenggam tangan Lisa. Saat Lisa berlari tadi, ia tidak melihat jika ia melewati pacarnya sendiri.Oh tidak!! Aku tidak akan sempat!!
"A-aku mau ke toilet! Udah kebelet!!"
"Kamu idiot ato gimana sih?? Toilet itu sebelah sono!" Tunjuk Jungkook ke arah yang berlawanan.
"Aku mau ke toilet dekat kantin saja sekalian mau jajan!"
"Toilet itu rusak! Hah! Sekolah sendiri saja tidak tahu!" Dengan terpaksa, Lisa lalu berbalik arah dan berlari. Tidak ada jalan lain menuju ruang rapat, karena ruang rapat terdapat diujung lorong dan dijalan buntu.Ah! Sial! Apa Jungkook sebenarnya harus ditakdirkan pergi?? Mengapa semua moment untuk mencegahnya selalu saja rusak!!
🌹🌹🌹🌹
Bersambung...
Terlalu pendek kan?? Gue gak ada pemikiran lain selain ini. Gue emang udah nyusun isi episode ini ada JK-LS nya dan ad Suga dan Yoonanya. Tapi, ga kebayang bakalan pendek...maaf ya...hehehe... mau nambah, nanti ga surprise karena bukan kesialan yang datang pada Lisa melainkan keberuntungan! Keberuntungan apa itu??Jangan lupa Vomentnya ya!! Saranghae💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not a bad girl
FanfictionHigest rank #4 in blacksonyeondan #9 in taejen Jika sudah mendengar ruang BK disekolah, semua siswa berpendapat bahwa dirinya berada didalam masalah. namun, tetap lah berfikir positif karena Lisa bukanlah orang yang suka membuat masalah. Justru Lis...