"What!" Vika dan Arika terkejut, "berarti kita bisa main terus kerumah Megumi dong?" Ucap Vika senang.
"Apaan! Gaada! Stok makanan gue abis kalo lo kerumah gue terus" bentak Megumi.
"Eh kenalin kita dong" bisik Arika.
Megumi tersenyum sinis, "Heh kenalin, ini Arika sama Vika temen gue sekelas" ucap Megumi pada Ali.
"Hai Vika, Arika, gue harap lo berteman baik sama Megumi." Kata Ali dengan sangat sangat sangat manis. Jijik banget.
"Astaga, manis sekali ucapannya" gumam Vika, tapi masih terdengar di telinga Ali.
"Pangeran dari mana ini ya Tuhan" Ucap Arika lirih.
"Apaan sih kalian ini! Balik yuk! Udah mau masuk nih!" Megumi menarik paksa kedua temannya.
"Dadah Alii, Dadahh pangeran" Teriak Vika dan Arika bersautan.
***
Siang ini hujan kembali turun. Lagi - lagi Megumi tidak membawa Mantol ataupun Payung. Terpaksa ia harus menunggu hujan reda. Okugata pun juga menunggu hujan reda bersama gebetannya.
Gadis bertas biru itu melangkahkan kakinya menuju XI IPS 3 dimana saudara kembarnya berada. Sesampainya disana ia mengendus kesal karena mendapati saudara nya sedang menggoda gebetannya.
"Otak! Lo bawa payung atao mantol gitu gak?" Bentaknya mengagetkan Okugata.
"Hihh, nggak dirumah, nggak di sekolah lo tu gangguin gue mulu! Lo nggak liat gue lagi P. D. K. T" Ucap Okugata kesal.
"Bodo amat" Megumi memutar bola matanya "Buruan lo bawa mantol atau payung kaga?" Tanya nya lagi.
"Bawa mantol, tapi gue mau nganter Anisa pulang. Lo pulang aja bareng itu" ucapnya sambil menunjuk orang yang ada di belakang Megumi. Megumi mengerutkan alisnya. Ia pun membalikan badan.
Sesosok laki laki berkacak pinggang sedang menamatinya. Dengan senyum tulus dan tatapan tajamnya berhasil membuat Megumi terpaku. Sialnya, gadis itu tak dapat lepas dari tatapan Ali.
Pluk. Tangan Kanan Ali mendarat di atas kepala Megumi. Ali menundukan kepalanya agar sepadan dengan Megumi. Mata mereka dekat sekali. Pasti Ali sudah melihat wajah tomat Megumi.
"Pulang bareng gue, yuk. Kuda Poni" ucap Ali lembut. Megumi dapat mencium bau buble gum rasa mint yang keluar dari mulut Ali.
"Eh?" Megumi salah tingkah. Terlihat blushing di pipinya.
"Udah Ayok!" Ali berjalan mendahului Megumi yang masih terhipnotis.
Setelah sadar, Megumi berlari menghampiri Ali. Mereka berdua berhenti di depan motor Ali. Tanpa menggunakan mantol, Ali langsung menaiki Motornya.
"Loh, lo ga bawa mantol?" tanya Megumi bingung.
"Enggak. Enak tau ujan ujan. Lo suka maen ujan kan?"
"Kata siapa? Kalo gue sakit gimana?"
"Lo lupa, pas kita pertama ketemu, lo mainan ujan kan?"
"Bege. Gue lari biar ngga basah kuyub."
"Motor juga bisa ngebut, biar nggak basah kuyub." ucap Ali dengan mengacak rambut Megumi. "Nih pakai jaket gue" Ali melemparkan jaketnya kepada Megumi.
"Loh, kita nunggu hujan reda aja. Gue nggak mau kita sakit nanti."
"Hujan kayak gini berhentinya malem. Kalo lo nggak mau pulang malem sendirian, buruan naek!"
Megumi memutar bola matanya. Selang lima detik ia memakai jaket Ali dan naik ke motornya.
"Pegangan! Gue mau ngebut!" perintah Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Hero
Teen FictionJika bertemu dengan mu adalah keberuntungan, aku setuju Jika menunggu mu adalah anugerah, aku juga setuju Jika waktu yang ku habiskan dengan mu adalah emas, aku masih setuju Jika mencintai mu berarti merelakanmu, aku harus sedikit berpikir untuk itu...