Mendarat... Lu Pikir Ini Lompat Jauh?

1.4K 82 12
                                    

"Oh bukan, saya Tasya. Mas pacarnya mbak Jihan?"

Mas-mas tersebut mengambil beberapa bungkus makanan dari motor sebelum sempat membalas perkataan Tasya.

"MBAK JIHAN, DI CARIIN PACARNYA INI LOH!" Teriak Tasya lantang yang sontak membuat seisi ruang keluarga kaget.

"Oh lu punya pacar, Han? Enak ya." Tanya Momo.

"Hah? Ngaco ah, pacar gue itu di Korea lagi persiapan buat comeback."

"Hah serius? Siapa?" Sahut daeng penasaran.

"D.O"

"Ohhh untung aja ya bukan Baekhyun." Kata Daeng.

Sementara itu terdengar lagi teriakan Tasya dari arah pintu depan. Berisik banget!

"Duhhh iya-iya bentar, lagian pacar gue siapa lagi?"

"Ini loh pacar Mbak Jihan kan?" Tanya Tasya polos namun lebih ke arah bego sih.

"Ohhh saya bukan pacar mbak Jihan, mbak. Saya ini dari gojek mau nganterin ini pesanannya mbak Jihan." Ucap abang gojek tersebut kepada Tasya.

"Saya aja sudah punya anak dua masa iya macarin gadis-gadis seumuran mbak-mbak cantik ini." Sambung abang gojek tersebut.

"Nah tuh, sembarangan aja main nyebut pacar orang. Ntar kalo gue dilabrak istrinya begimane? Parah lu Tas begonya." Jihan sewot, keliatan dari mukanya yang kisut, sekisut kain basah yang diperes.

"Tapi, kalo mbak Jihan mau sama saya ya saya gak nolak juga." Sahut abang ojol yang tampangnya sedikit unyu. Uhmmm kalo diliat-liat mirip Shahrukh khan, ya 4% mirip lah ya.

"Enak aja bapaknya, saya itu udah punya calon suami. Kita lagi LDR."

"LDR apa ya mbak?" Abang ojol tersebut, masih berdiri di tempat dengan banyak sekali tas kresek pesanan Jihan di genggamannya.

"LDR itu long distance relationship."

"Hah? Long misan rel shaun de sheep?"

"Haduuuhhh hubungan jarak jauh, Pak." Jihan mulai lelah, sewot. Sementara Tasya masih berdiri disana memperhatikan percakapan antara dua sejoli beda usia dan nasib (karna yang satunya udah nikah) (sejoli tidak yaaa...). percakapan absurd yang berujung pada pengetahuan baru buat si abang gojek.

"Oh gitu ya mbak, mendingan sama saya mbak yang deket. Daripada nunggu yang jauh, belum tentu dia dateng ke mbak." Jawab ojol tersebut bercanda.

"Haduhhh iya iya, pak. Makasih ya pak, kalo bapak mau nikahin saya jangan lupa izin ke istrinya dulu."

"Nanti kalo di izinin mbak saya WA deh."

"Hish si bapak ini, yaudah ini pesenanannya udah lengkap semua kan pak?"

"Sudah mbak."

"Yaudah karna aku kan bayarnya pakai gopay, dan ngeliat belanjaan aku yang agak gak tau diri dan banyak banget ini pasti bikin bapaknya ribet tadi, jadi ini ada 20ribu buat bapak. Hati-hati dijalan ya, pak." Jihan menerima belanjaannya sembari memberikan uang upah untuk si bapak tadi.

"Waduh makasih banyak ya, mbak. Saya doakan semoga rezekynya lancar dan penantian buat si calon suami tidak sia-sia."

"AHHHH SI BAPAK BAIK SEKALI. AAMIIN MAKASIH YA, PAK"

Tiba-tiba Tasya yang sedari tadi berdiri di samping Jihan menyeletuk.

"Loh kok saya gak di doain juga?"

"Mbaknya sama siapa emangnya?"

"Ini." Tangan Tasya menunjuk ke arah kipas bergambar Suga yang ia pegang.

THE KOST-KOSTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang