Bakso Depan Rumah

753 53 27
                                    

"Astaghfirullahadzim...." Si akang ojek tersentak kaget.

"Ihhh masnya cucok deh kayak ngeliat eyke apaan aja." Si bences mencoba memegang dagu si akang gojek, mau nyubit emesh.

"Naudzubillahminzalik pergi gak lu?" Pria itu mundur ketakutan, lebih ke jijik sih.

"Ihhh eyke mau lanjut nyanyi dulu ah."

Momo memperhatikan sambil melongo.

"Abang pilih yang mana, perawan atau janda? Perawan pake baju kuning aw, janda pake baju putih ih." Si bences bernyanyi dengan riangnya, saat masuk ke lirik janda dirinya menyindir Momo.

Mengetahui hal itu, Momo spontan melempar keras kebawah botol air mineral yang dipegangnya lalu berdiri.

"MAKSUD LO APAAN NYEBUT GUE JANDA?"

Sang bencong mundur ketakutan, bayangin aja gue geli.

"ihhh kasar nda suka."

"MAU APA LU HAH? MAU GUE BELI PERAWAN LU?" Momo melangkah mendekat ke arah si bences sembari menyodorkan dadanya, itu istilahnya kek gimana ya.

"Ihhh ciwi kok kasar. Ahhh eyke takut dilempar." Si bencong pun berlari kecil menjauh meninggalkan mereka, emang dasar ye si Momo preman pasar agro. Bencong aja takut.

"Lagian lu ngapain sih takut gitu sama bencong?" Tanya Momo kepada kang ojek yang lalu membenarkan posisi duduknya setelah diserang oleh hama sawah.

"Ya..yyaaa bukan takut sih mbak. Saya mah geli."

"Dih." Balas Momo sinis dengan memutar bola matanya.

30 menit berlalu setelah ban motor dibetulkan, akhirnya Momo sampai di Kos-kosan.

"Makasih ye."

"Saya minta maaf ya mbak kalau bikin mbaknya telat sampe rumah."

"Gapapa sih. Yaudah gue masuk dulu."

"Makasih untuk hari ini ya." Ucap kang ojek dan berlalu pergi.

Momo terdiam, yang ada difikirannya adalah "Halah kek orang pacaran aja. Tapi gapapa sih lumayan."

Gadis itu lalu memasuki rumah dengan membawa barang belanjaannya. Karena kesusahan ia lalu mengetuk pintu pelan-pelan.

Dan muncul lah wajah Tasya. Tadaaaa...

"Mbak Momo dari mana aja sih?"

"Dah jangan berisik lu." Momo langsung saja masuk melewati Tasya.

Di ruang tamu sudah terlihat LEBIH BANYAK gadis. Ada beberapa wajah asing yang tidak ia kenal.

"Akhirnya kamu pulang juga, nak." Kata ibu kos.

"Karena penghuni kos ini sudah kumpul semua, mari kita rundingan membuat jadwal." Lanjut wanita paruh baya tersebut.

Jihan disana terlihat hanya duduk santai sambil diam dan menyandarkan kepalanya pada tangan untuk menopang.

"Tunggu dulu, jadwal apaan bu? Terus ini ngapain? Rapat pkk?" Tanya Momo.

"Kamu mendingan duduk dulu deh, atau ibu sentil pake penggaris gambar aliando punya ibu."

Momo akhirnya memilih untuk duduk, karna kasian penggaris yang gambar aliando kalo dipake buat mukul Momo.

"Jadi untuk nak Momo, ini ada tiga penghuni baru, yang pake kaos warna kuning itu namanya Cila, terus yang bawa HP gambar mantan suami ibu..." perkataan ibu tua tersebut dipotong oleh sang gadis.

"Enak aja mantan suami ibu, Justin itu suami sahku ya bu!"

"Iya iya terserah, yang barusan bacot itu namanya nak Sindy, nah terus yang kelakuannya sama persis kayak Tasya bawa kipas gambar korea itu namanya Jovita."

"Panggil aja gue Jojo, atau nama korea gue Eun Jo Rin. Kadang ganti sih kalo udah bosen sama nama itu."

"Tunggu dulu, tunggu dulu, tunggu dulu..." Momo mencoba mencela.

"JADI GUE HARUS SERUMAH SAMA KALIAN? MAHLUK MAHLUK ANEH PENGGEMAR KOREA OH GOD PLEASE WHY DID IT HAPPEN? OH MY.... I DONT WANT TO LIVE IN THIS WORLD ANYMORE!!!"

"HAHAHAHAH MAMPUS LU YES GUE AKHIRNYA PUNYA KAWAN BANYAK PENGGEMAR KOREA MANTAP ONCE!!" Balas Jihan dengan tertawa jahat dan berteriak seolah bakalan bikin dunia Momo runtuh.

"APAAN TUH MANTAP ONCE?"

"MANTAP SEKALI AHAHAHAHAHAHAHAHHA." Jihan masih tertawa jahat.

"Duh kok kalian jadi berisik gini ya?" Kata ibu kos lalu menyuruh para kutu air tersebut untuk diam.

"Biar ibu atur jadwal kalian buat masak, bersihin kos juga belanja. Biar kita semua disini hemat maka hal tersebut patut diberlakukan. Para penghuni kos disini wajib bisa dan harus mentaati peraturan dan jadwal tersebut."

"Tasya ikut juga?" Tanya Tasya polos sembari mengipas-ngipaskan suga... kasian suga. )):

"Harus. Karna Tasya juga penghuni disini." Jawab sang ibu kos keras, layaknya wajib militer.

"Jadi yang pertama, Mira jangan lupa di catet ya!"

"Baik, Komandan."

"Udah gila ya nih kos?" Momo berbicara lirih.

"Jadwal di hari senin Daeng menyapu ruang kumpul, Tasya yang ngepel, Mira dan Ibu yang masak lalu Momo yang belanja."

"Egila masa gue harus belanja di hari senin sih? Kuliah gue gimana ntar?"

"Ya kamu atur dong. Jadwal hari selasa Cila yang menyapu, Daeng yang ngepel, Jihan sama Ibu yang masak lalu Tasya yang belanja."

"Loh tapi kan gue gabisa masak bu?" Jawab Jihan melas.

"Gak apa-apa nanti ibu ajarin."

"Jadwal hari rabu Naya menyapu, Jojo ngepel, Sindy yang masak sama Ibu lalu yang belanja Mira."

"Jadwal hari kamis Momo yang nyapu, Jihan ngepel, Cila yang masak sama Ibu terus yang belanja Naya."

"Jadwal terakhir hari jumat Jojo yang nyapu, Ibu yang ngepel, Naya sama Mira masak lalu yang belanja adalah Sindy. Karna di hari sabtu dan minggu ibu tau kalian libur jadi kita akan kerja bakti."

"Gila nih beneran wajib militer." Gumam Jihan yang diikuti tawa lirih oleh Mira.

"Tapi perasaan kok Tasya gak kebagian jadwal masak ya bu?" Tanya Mira sopan.

"Enggak, ibu gamau masuk penjara karna kasus pembunuhan berencana, masakan Tasya itu beracun."

"Tapi kan aku bisa masak." Saut Tasya yang diikuti oleh mimik sedih gadis itu.

"Masak apaan emang?" Balas Mira.

~~~~~~~~~~~~

Note : Asli dah gue mabok lagu YoonA-When the wind blows gila ajib banget dah lagunya.

THE KOST-KOSTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang