SHY: Menyebalkan

104 11 1
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu,sudah berlalu. Entah kenapa, Efrasha makin kepo dengan sifat asli seorang Izhan si ketua kelas di kelasnya

Tetapi, ia berusaha menjauhkan perasaan penasaran nya itu karena tak penting untuk tahu dan juga tidak ada untungnya

Efrasha sedang duduk sambil membaca buku novelnya di pinggir lapangan basket. Karena indoor dan sepi, ia memilih duduk disana sembari menunggu adeline yang sedang ulangan susulan

Ditengah-tengah kesunyian, sebuah suara pantulan basket terdengar ke telinga Efrasha, membuat ia mendongakkan kepalanya

Efrasha masih memperhatikan Izhan yang sedang bermain basket sendirian. Lalu, ia melihat ke sekelilingnya

Hanya berdua.

Ia hendak ingin pergi, tetapi ia sudah berpesan kepada Adeline bahwa dirinya menunggu dilapangan basket. Jadinya, Efrasha memilih untuk duduk lalu melanjutkan aktivitas membacanya

Efrasha makin tak fokus membaca novelnya itu, karena suara pantulan basket dan suara decitan sepatu dari sebrang membuatnya menjadi tak mood untuk membaca lagi

"Bisa di tempat lain,gak?main nya?" celetuk Efrasha

Izhan menoleh,"kenapa?"

"Berisik" balas Efrasha

"Ini tempat buat main basket, buat baca buku itu di perpus. Kocak." kata Izhan

Menyebalkan.

Efrasha baru mengetahui satu fakta itu dari Izhan, tapi apa mungkin? Asli dari sosok Izhan yang cuek itu nyatanya nyebelin?

Efrasha memilih untuk mendiamkan Izhan, lalu pergi meninggalkan Izhan yang masih bermain bola basket

Ditengah perjalanan menuju kelas, tiba-tiba ada suara teriakan dari belakang yang memanggil namanya

"FRASHAAAA!!"

Efrasha membalikkan badannya, "apaan sih."

"Tadi, gue abis dari lapangan basket. Hufft, terus lo gak ada. Aduh capek... Abis itu ada Izhan disana, katanya lo pergi gara-gara kesel" cerocos Adeline sambil ngos-ngosan

"Gak, gua pergi karena mau ke kelas. Bete disana, sendirian" balas Efrasha

"Tapi, disana ada Izhan kan. Berarti, lo berduaan ya!" tebak Adeline

Efrasha menggeleng ragu,"engg-gak!"

"Udah deh, ting—" omongan Adeline terputus

"Gausah banyak bacot, ayo ke kelas" ajak Efrasha lalu berjalan duluan meninggalkan adeline

"Dasar gengsi!"sahut Adeline

***
Next? Jangan lupa vote+comment!

SHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang