SHY : Kesal

68 8 1
                                    

Entah, kenapa. Sedari tadi, Efrasha senyam-senyum sendiri mengingat kejadian tadi sore

"Sama, gue juga kangen. Bukan lo doang" balas Zigo

Efrasha tetap memasang ekspresi kaget,"o-oh, gi-itu ya."

"Kenapa? Kok gugup gitu?" tanya Zigo yang mendengar Efrasha berbicara terbata-bata

"Gue, ki-kira.. Lo, gak denger" ucap Efrasha

"Denger gua mah, telinga gua kan belinya mahal. Jadinya, tajam pendengaran nya" Zigo menyengir

Efrasha memukul punggung Zigo dari belakang,"apaan sih. Gak lucu, tau gak!"

"Dih, siapa yang ngelucu coba?" kekeh Zigo

"Ya elo lah!" kata efrasha sambil menahan senyum dibibirnya

"Muka lo, merah banget. Haha!" Zigo tertawa melihat wajah Efrasha dari kaca spion motornya

Ia memeluk guling dengan erat,"ya ampun, bisa gila gue. Ini gak berhenti senyumnya"

"FRASHA!"

"Iya, ma!" balas Efrasha

"Ayo, makan! Ada mas Daffa dan mas Fikri nih!" sahut mamanya

"Ya!" Efrasha pun keluar kamar untuk makan dibawah bersama keluarga-nya

☁☁☁

"Lo tau?" Fikri menelan makanannya yang ia kunyah,"gue kemarin, lomba cerdas cermat. Terus ketemu cewek, cantik banget gile"

Daffa memukul kepala fikri dengan sendok makannya,"cewek mulu lo. Gua juga tau kali, lo cakep."

"Aduh, gak gitu. Tapi beneran cakep, parah banget sih" ringis Fikri

"Berisik, lo pada ye. Makan diruang TV aja yok?" ajak Efrasha

"Kuy, ya kali gak kuy" Fikri berjalan ke arah ruang TV dengan semangat

Fikri dan Daffa adalah kakak sodara sepupu Efrasha, tetapi beda satu tahun saja. Malah, Efrasha lebih tua ketimbang Daffa dan Fikri

Karena perikatan keluarga saja, Efrasha kadang-kadang memanggil sebutan 'mas'. Padahal, ia kesal juga mempunyai kakak yang bocah seperti mereka

Saat bersama mereka berdua, Efrasha tidak terlihat seperti cewek cuek biasanya

"Eh, gue mau nanya dah" kata Efrasha

"Nanya ape?" sahut daffa

Efrasha menggaruk dahinya yang tidak gatal,"cowok sih"

"Uhuk! A-anjay, cowok baru?" Fikri tersedak karena ucapan Efrasha

"Apaan sih, bego. Dia kan mau nanya, bukan ngasih tau punya cowok" kesal Daffa terhadap Fikri

"Ih yaudah, sih. Gitu aja marah." sewot Fikri

"Berisik. Gue mau nanya, gak jadi-jadi nih!" sinis Efrasha

"Iye iye, ape.." balas Fikri

"Kalau, gue deket lagi sama yang dulu gimana?" tanya Efrasha

Daffa melihat Efrasha dengan tatapan aneh,"ini,lo kan?"

"Ya, gue lah. Siapa lagi?" Heran Efrasha

"Beda soalnya, lu mana pernah ngomong masalah ginian. Mentok-mentok, kita tau lu deket aja kita kudu maksa-maksa buat nanyain lu" jelas Daffa

"Bener tuh" sahut Fikri

"Makanya, lo kenapa?" tanya Daffa balik

"Bener banget! Lo kenapa?" tambah Fikri

"Apaan sih, lo. Bener-bener aja, sempak." Daffa menjitak Fikri

"Ish, sakit anjir. Lu punya dendam terselubung ya!" teriak Fikri

"Iya, kenapa emangnya?! Hah!" sewot Daffa

Efrasha melempar keripik singkong ke kedua makhluk yang didepannya,"lo pada ya, gak pernah gitu. Diem dikit tuh gapernah! Ini diem, itu ngoceh, itu diem, ini ngoceh."

"Saya tak jadi nanya lah"

Efrasha meninggalkan mereka berdua yang masih diam karena ambekan Efrasha

"Hayoloh, fik" ucap Daffa

"Elo njir, dasar ye gendut" kata Fikri

"Eh,songong benar anda. Dasar cungkring." balas Daffa

***
Jangan lupa vote + comment!

SHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang