"Kenapa?" Efrasha melirik Zigo
Zigo menyengir,"gak apa-apa. Serius amat abisnya"
Efrasha menutup buku pelajaran-nya lalu memasukkan nya ke kolong meja
"Tuh, gak dibalas" Zigo pura-pura ngambek
"Bawel banget sih, cowok juga" kesal Efrasha
"Emang cowok, tapi sayang kan?" goda Zigo
Efrasha berusaha menahan senyumnya,"enggak sama sekali"
"Yee, mau senyum mah senyum aja. Gak baik, kalo ditahan-tahan" Cengir Zigo
Efrasha menghela nafas, entah kenapa, ia rindu dengan masa lalunya. Hanya dia, yang bisa membuat Efrasha tersenyum tulus
Tidak seperti sekarang, Efrasha kembali menjadi sosok yang dingin dan cuek. Ia memang masih dekat dengan Zigo, tetapi tidak sedekat dulu
Mungkin, bisa dikatakan Efrasha belum bisa move on dari Zigo. Padahal, Efrasha sudah berusaha untuk melupakan nya
Di perjalanannya menuju kelas, seorang cowok memanggil Efrasha dibelakang
"Efrasha!"
Efrasha menengok lalu seketika tubuhnya kaku dan tatapannya berubah jadi sendu,"ya?"
"Pulang bareng, yuk? Udah lama kan? Hehe" ajak Zigo
Efrasha hanya menganggukan kepalanya yang ia maksud adalah 'iya'
Zigo mengacungkan jempolnya,"oke, nanti gua tunggu di parkiran"
Zigo pun berlalu dari hadapannya, Efrasha melanjutkan perjalanan nya yang tertunda
'Kalau begini caranya, tambah gak bisa move on, deh.' batinnya
***
Saat Efrasha ingin keluar meninggalkan kelas, Pertanyaan Izhan membuat Ia menghentikan langkahnya"Lu satu SD ya? Sama Zigo?"
Efrasha membalikkan badannya,"gak, beda. Tapi, sd kita bersebrangan"
"Ohh, gitu. Pantes, lu deket sama dia" balas Izhan
Efrasha hanya menganggukan kepalanya, lalu pergi meninggalkan Izhan yang sendirian di kelas
Ia mempercepat langkahnya, karena tidak mau membuat Zigo lama menunggu
"frasha!" teriak Zigo
Efrasha berlari kecil menghampiri Zigo,"maaf, ya. Lama.. "
"Gak apa-apa,buru naik terus pake helm nya abis itu kita langsung GOOO~" balas Zigo yang membuat Efrasha tertawa kecil
"Udah, ayo" kata Efrasha
Zigo menyalakan mesin motor-nya lalu pergi meninggalkan parkiran sekolah
Efrasha tidak bisa menormal-kan detak jantungnya, padahal, dulu ia sering pulang bersama Zigo
Ia menunduk lalu berbicara dengan suara sangat kecil, "gue kangen, semasa kita dulu"
Mustahil, jika Zigo bisa mendengar lirihan Efrasha. Tetapi, sehabis berkata seperti itu, Efrasha langsung mendongakkan kepalanya karena kaget apa yang ia dengar dari cowok dihadapannya ini
"Sama, gue juga kangen. Bukan lo doang."
***
Next? jangan lupa Vote + Comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
SHY
Teen FictionAmazing cover by @hfaistyles & @Eziall. Kebanyakan,pasti si cuek dan si ceria yang sifatnya bertolak belakang. Bakalan jadian karena bisa melengkapi satu sama lain Beda dengan efrasha yang si cewek dingin dan izhan si cowok jutek, sifat mereka ham...