SHY : Malu

90 11 1
                                    

Disekolah, kini sedang diadakan upacara menyangkut hari kemerdekaan yang ke-72

Efrasha, menjadi petugas padus. Terlihat aneh ya? Seorang cewek dingin tetapi mengikuti ekskul paduan suara

Sementara Izhan menjadi petugas danton 1. Izhan mengikuti OSIS, wajar ia menjadi tugas upacara ini. Terlebih lagi, dia adalah Wakil Ketua OSIS

"Eh ayo, buruan masuk barisan" ujar Daffa

"Bawel, gua juga tau" balas Vikri

"Ck, gua ngasih tau"kesal Daffa

Vikri memasang muka songong,"tapi gua udah tau"

Daffa mendengus, "tai"

Izhan yang melihat itu hanya menatap datar dua temannya, yang menjadi petugas danton juga

☁☁☁

"Frasha tengah aja"ujar Amanda

Efrasha keluar dari barisan, lalu naik ke tribun kedua dan berdiri ditengah-tengah

Amanda bertepuk tangan sekali,"nah! Bagus!"

Efrasha melihat ke arah Izhan yang di ujung sana, izhan sedang merapikan barisan nya. Efrasha tak ada henti-hentinya memperhatikan Izhan yang menurutnya sedang cakep-cakepnya dengan baju petugas nya itu

"Woy!" senggol Wanda

"Hm" jawab Efrasha

"Liatin siapa sih lu?" Wanda mengikuti arah mata efrasha,"ohh, Izhan"

Efrasha hanya mengangkat bahunya acuh

"Seorang Efrasha Danella Feandy ternyata suka dengan Izhan Dianggara Ferozy, toh" ujar Wanda mengangguk-nganggukkan kepalanya

Efrasha melirik Wanda,"gak jelas"

"Yailah sha, kalem kali kalem" cengir Wanda

Wanda sudah biasa melihat sikap Efrasha itu, karena mereka sudah kenal dekat dari dulu. Wanda suka menggodanya,tetapi Efrasha hanya mengiya-iyakan saja. Karena biar cepat.

☁☁☁

"kepada,pemimpin upacara. HORMAT GERAK!"

Suara berat itu berasal dari Izhan, Efrasha pun lama-lama senyum tidak jelas

''Duh, suaranya'' batin Efrasha

Efrasha segera menampar wajahnya itu, agar senyuman nya itu digantikan dengan muka yang memberengut

"Lu. Gila ya?!"

Efrasha menoleh kearah Wanda,"kenapa?"

"Lo ngapain nampol diri lu sendiri? Gak ada angin, gak ada hujan. Tiba-tiba gitu" heran Wanda

"Kepo" cuek Efrasha

"Ih ilah lu! Sinting!" kesal Wanda

"Gila. Miring" Efrasha menambahkannya

"Lu itu!" balas Wanda

"Iya iya iya" Efrasha mengalah

☁☁☁

Efrasha yang sedang sibuk dengan gadgetnya, tiba-tiba ada yang menepok pipi nya nya

"Woy! "

Efrasha menoleh,"hm"

"Lu gak mau foto sama orang-orang apa?" tanya Adeline

"Udah, sama lu tadi kan" balas Efrasha

Adeline kesal,"maksudnya sama yang lain"

"Gak. Ngapain." jawab Efrasha yang tak melihat ke arah Adeline

"Ikut gue yuk" ajak adeline sambil menarik tangan Efrasha

Efrasha menahan tangannya,"kemana?"

"Udah ikut aja" balas Adeline

Terkadang, Efrasha suka kesal dengan Adeline yang kalau ditanya mau kemana. Selalu menjawab seperti itu. Biasanya, Adeline mengajak nya ketempat yang ia tidak suka.

Saat sampai dilapangan, Efrasha bertanya, "ngapain sih?"

"Udah lo diem aja" Adeline mencari sosok yang ia ingin panggil ,"IZHAN!"

Efrasha agak kaget tapi ia berusaha untuk stay cool. Ia membiarkan Adeline melanjutkan perkataan nya

"Hah?" sahut Izhan

Tangan Adeline mengkode Izhan untuk berjalan ke arah nya,"sini"

Izhan menghampiri Adeline, "apaan? "

"Ini, si frasha pengen foto sama lo" kata Adeline

Muka Efrasha masih datar. Beberapa detik kemudian, ia sadar apa yang dikatakan Adeline. Mukanya berubah menjadi agak kesal

Izhan melihat perubahan muka Efrasha yang seperti itu, yang ia bisa tebak itu bukan kemauan Efrasha tetapi Adeline

"Emang?" tanya Izhan

"Kagak" balas Efrasha

"Ah boong aja lu sha" canda Adeline

Efrasha menatap sinis ke Adeline,"lu aja kali, lu mau foto? Gua fotoin. "

"Kagak" Adeline menarik tangan Efrasha agar dekat dengan Izhan, "Buru ih"

Yang dirasakan Efrasha saat ini adalah salting, bingung, kesal menjadi satu tetapi ia tetap memasang muka datar nya

Izhan melihat ke arah Efrasha,"lu yang mau?

"H-hah?eng-gak!" kata Efrasha gelagapan

Izhan membalasnya dengan senyum,lalu Adeline merebut handphone Efrasha dengan cepat

"Eh, hp gue " kata Efrasha

Adeline membuka aplikasi camera,"udah diem. Ayo mau gua cekrek nih"

Izhan hanya bergaya dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong dan ekspresi datar. Sedangkan Efrasha bergaya dengan tangan posisi siap dan tidak lupa dengan muka cuek nya

"Ah gaya apaan kayak gitu. Muka lu berdua gak ada kesan senyum-senyum nya! Kayak foto KTP tau gak!" kesal Adeline

"Cuma foto kan?" tanya Izhan

"Ya iya, tapi kan ada senyum kek. Nyengir kek. Apa kek" kata Adeline

Izhan pun nyengir bersamaan dengan Adeline yang ingin mengangkat handphone Efrasha untuk memfoto mereka

"Anjir"

"Gue baru ngeh, kalo Izhan cakep"

"Waduh, waketos idaman"

"Itu Efrasha ya?"

"Ciee Izhan"

Suara-suara itu berasal dari siswa-siswi yang berjalan melewati mereka

Efrasha hanya memutar balikkan bola matanya, karena malas dengan celotehan itu. Efrasha menoleh karena adeline memanggilnya

"Senyum! Gaya yang bener!"

Efrasha pun bergaya peace lalu senyum tipis,Adeline pun cepat-cepat men-cekrek mereka berdua

Setelah selesai. Adeline membuka gallery, "anjir,anjay!"

Efrasha merebut handphone nya dari tangan Adeline,"lebay"

"Ihh, serius sumpah. Anjay bat ini" goda Adeline

Efrasha tersenyum paksa,"iyain"

"Ciee senyum, seneng nih pasti" goda Adeline lagi

"Kagak" kata Efrasha sambil meninggalkan Adeline

"Ih sha! Tunggu dulu. Eh zhan, makasih ya!" ujar Adeline lalu langsung lari ke arah Efrasha

"Iya" balas Izhan

***
Next? Jangan lupa Vote!

SHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang