"yang gue tunggu"

362 48 0
                                    

Setelah beberapa menit chanyeol dibuat bingung oleh irene akhirnya pria jakung itu tertawa juga.

"waeyeo? (kenapa?) ".

Irene mengangguk lemah." nggak tau. Pokoknya gue kaya deg deg kan nggak jelas gitu".

"emang hidup Lo nggak pernah jelas kali". Irene terkekeh menatap chanyeol yang masih asyik dengan ayunannya layaknya anak tk. Lalu wajahnya kembali serius.

"eh, pokoknya ya, nggak semua orang yang dateng ke rumah Lo itu orang yang bener bener Lo tunggu, atau Lo nanti, atau orang yang Lo suka kaya apa yang Lo bilang. Karna kita nggak pernah tau kan siapa tamu yang bakal dateng ke rumah kita?". Chanyeol tertawa kembali, layaknya tertawa adalah hobi nya yang sangat ia cintai.

"lo kenapa tiba tiba ngebahas tamu sih. Gue bercanda kali ren. Ya kali kalo yang bertamu ke rumah gue itu ahjussi ahjussi itu berarti gue suka sama dia". Dalam hatinya ia tersenyum, tapi kalo Lo yang nanti bakal dateng, bolehkan Lo jadi orang yang gue tunggu

"ya, kita tuh intinya nggak boleh sembarangan buat suka sama seseorang. Sampe sampe seseorang itu jadi orang yang kita tunggu". Chanyeol menggelengkan kepalanya.

"apaan sih lo? Gaje deh. Udah yuk mendingan ke kampus. Kita juga siang ini pulang kan?". Irene dengan bibir manyunnya hanya bisa berdecak kesal berjalan di belakang chanyeol.

°°°°
"ren. Irene!". Ms. Shafa terus saja mengetuk pintu kamar irene meski tak ada sahutan sama sekali dari sang pemilik kamar.

"ren. Bangun dong udah sore nih, nanti malem mami berangkat. Buruan kita mau nganterin kamu ke rumahnya chanyeol sekarang"

"irene!". Dan ternyata pintu itu sama sekali tak dikunci. Ms. Shafa berdecak melihat putri cantik nya yang masih meringkuk dalam selimut dan memunggunginya.

"kamu mau tidur sampai kapan? Bangun kek!". Ms. Shafa mulai memegang bahu irene.

"mi. Aku ngantuk banget mi. Kapan kapan aja deh aku kesana nya. Aku lagi Males banget soalnya".

"ckckck, kamu tuh nggak tau rumahnya chanyeol. Dan kamu juga pasti belum bilang kan sama dia, kalo kamu mau tinggal disana untuk sementara?".
Aduh mi, kenapa harus di rumah chanyeol sih mi? Emang temen papi cuma papanya chanyeol doang apa!

Irene mulai terduduk dan mengulet. "udah cepetan, kamu mandi, dan siapin baju baju kamu".
Irene menggaruk pelan rambut yang terlihat acak acakkan itu padahal sama sekali tidak gatal.

" emang mami berapa lama sih di jakarta?".

"sekitar dua bulanan doang". Irene melongo, doang mi? Pake doang? Itu lama mi! Deg deg kan tau nggak sih mi kalo setiap kalo aku deket dia. Ini pake serumah lagi. Irene merutuki dirinya sendiri.

"ck! Ya udah iya aku mandi!".

°°°°

"mi! Duh beneran nih mi?". Rengek irene menarik narik lengan baju maminya.

"aku nggak kebiasa tinggal di rumah orang". Bisik irene saat papi nya mulai memencet bel pintu rumah chanyeol yang besar berwarna putih coklat itu.

"ih, irene bawel banget Deh!".

"ne". Jawab seseorang dibalik pintu yang setengah terbuka itu.

"nuguseo? (anda siapa?). Irene?!". Chanyeol membelalakkan matanya setelah akhirnya ia sempat melirik siapa yang bersembunyi di balik ms. Shafa.

Papi irene tersenyum. "papi kamu ada?". Chanyeol menggeleng pelan tanpa mengalihkan matanya dari irene yang mulai terlihat gugup menghindari tahapan chanyeol.

"eh jeng shafa!". Ms. Shafa tersenyum saat namanya dipanggil.

"eh, Nina!". Sontak dua wanita yang dulunya satu sma itu berpeluk melepas rindu. Ya kali di korea, manggil nya masih jang jeng jang jeng aja. Gumam irene yang sempat melirik chanyeol yang berusaha menahan tawanya. Namun senyum itu tiba tiba menghilang.

"udah lama ya kita nggak ketemu, terakhir kali waktu kelulusan sma deh kalo nggak salah".

"hehehe, iya jeng. Betul".

What?! Mereka satu sma?!!!

Chanyeol Dan irene saling berhadapan seketika.

°°°°

Ah, pantesan lo ngomong kaya gitu. Tau taunya Lo yang dateng ke rumah gue. Nginep lagi, hahahaha kaya nya emang Lo deh orang yang gue tunggu. Chanyeol terkekeh dalam hatinya.

"pokoknya jeng tenang aja, irene pasti kami jaga baik baik. Dan saya akan berusaha perduli kepada dia layaknya putri saya sendiri". Ms. Shafa tersenyum mendengar nya.

"ya kan nak?". Tanya ms. Nina pada putra semata wayangnya. Semua mata menatap chanyeol.

"eh iya ma. Aku pasti akan berusaha buat selalu jagain irene dan-". Dan kalimat itu terhenti. Membuat semua orang bingung. Irene justru menusuk pandangan chanyeol yang terus saja tersenyum melihatnya.

"dan apa?". Tanya ms. Nina.

"eng, nggak papa ma. Nggak jadi hehe". Dan gue juga selalu berusaha untuk bisa mencintai lo

"eoma!". Seorang gadis kecil yang berusia lima tahun menghampiri mereka yang sedang berbincang.

"eh zhera. Eh liat tuh siapa yang dateng. Kamu punya temen kakak perempuan. Salam dulu gih".
Gadis cantik itu menghampiri irene.

"eonni annyeong haseo zhera ileum (Halo kakak, nama aku zhera)". Ucapnya sambil membungkuk memberi salam. Itu membuat irene tertawa kecil.

"kamu cantik banget. Nama kakak irene". Ucap irene sambil mencubit pipi zhera yang masih tersenyum lucu.

"ah irene eonni". Seketika semuanya tertawa melihat zhera.

"kamu pasti baru kali ini kan dipanggil eonni?". Irene terkekeh.

"ms. Nina kami pamit ya, salam buat papanya chanyeol".

"eh iya pak".

"irene, kamu baik baik disini. Jangan suka ngerepotin orang. Dan satu lagi, belajar mandiri, jangan manja kalo nggak ada mami".

"iya iya". Irene menyalami mami dan memeluk maminya. Begitu pula dengan papinya.

"papi sama mami pergi dulu ya". Irene mengangguk dan berusaha tersenyum dengan tenang melepas kepergian orang tuanya untuk sementara.

°°°°

"dah mi, pi". Lambaian tangan itu turun ketika irene terkejut chanyeol ada di belakangnya.

"ih! Lo ngagetin gue aja!". Irene kesal.

"welcome to my kingdom". Chanyeol tersenyum manis menyambut irene.

"heol".

~~~~

Hari pertama irene melangkahkan kakinya di Kingdom nya chanyeol 😄😄😄😄

Gue suka kata irene, ya kali di korea, manggil nya masih jang jeng jang jeng aja 😂😂😂

Kalo kalian?

Salam : azza rahma putri

Seoul Voor Liefde ~chanrene~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang