6. Why?

1.7K 249 32
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung POV

Tak terasa sudah 2 minggu aku tinggal di rumah Namjoon, dan selama itu aku mencoba untuk mempelajari seluk beluk rumahnya. Berjalan-jalan di setiap sudut rumah, mengamati isi di setiap ruangan, dan berpura2 tersesat jika aku masuk ke area terlarang. Diriku akan bebas saat pagi hingga sore hari, karena Namjoon sering keluar rumah pada saat2 itu. Yoongi pun sibuk dengan urusannya sendiri, walau terkadang ia terlihat menempel dengan Hoseok.

Entah mengapa, Jung Hoseok selalu menangkap basah diriku saat mencoba mendekati area2 terlarang di rumah Namjoon. Dan untungnya dia selalu percaya jika aku sedang tersesat, padahal ingatanku tak seberuk itu untuk tak mengenali rumah ini selama 5 hari saja. Di rumah ini, ada 3 area terlarang. Area pertama di sayap kiri rumah, area kedua di sayap kanan rumah, dan area ketiga di belakang rumah.

Area ketiga nampak sangat mencurigakan, dan aku selalu menanti kesempatan untuk bisa masuk ke dalamnya. Hari ini, kebetulan Namjoon sudah pergi dari rumah pagi2 buta. Yoongi dan Hoseok sedang keluar, katanya sih belanja. Tinggal lah aku sendiri di rumah tanpa pengawasan mereka, pelayan2 disini pun tak berani denganku. Jadi aku bebas melakukan misi ku.

Sebelum aku memulau misi, aku memadamkan listrik rumah Namjoon secara diam2. Para pelayan nampak kebingungan dan segera mecari bantuan. Oke, waktu ku hanya sampai listrik rumah Namjoon hidup kembali. Kalau tidak, tamat lah riwayatku. Diriku pasti terekam CCTV yg memantau area2 terlarang itu.

Aku sudah memprediksikan kapan bantuan datang dan kapan mereka bisa membenarkan aliran listriknya. Terima kasih kepada keamanan rumah Namjoon di luar sana yg berbelit-belit, mereka pasti membutuhkan waktu lama untuk sampai ke area rumah ini. Aku pun tak ragu melangkahkan kakiku dan memasuki area ketiga itu dengan dangat mudah.

Setelah aku berhasil membobol pintu, aku pun masuk ke dalam ruangan. Ruangan itu tidak terlalu besar dan sungguh gelap, tak ada satupun fentilasi hanya ada satu lampu di atasnya yg mati karena ulahku. Aku pun menghidupkan senter yg kuambil dari salah satu pelayan Namjoon. Dan aku bingung saat tau apa isi ruangan itu. Ruangan itu hanya berisi lukisan2 yg aku tau harganya tak terlalu tinggi, dan aku pun semakin curiga. Jika hanya karena sebuah lukisan dia membuat ruangan ini terlarang, itu tak masuk akal.

Aku mencoba meneliti setiap lukisan dan memeriksa apakah ada sesuatu di baliknya. Berharap dapat menenmukan brankas rahasia Namjoon, tapi itu semua nihil. Akupun berpikir keras, sebenarnya apa yg Namjoon simpan di dalam ruangan ini? Seketika aku tertunduk, melihat karpet tebal yg ku injak. Dan aku pun mengerti sesuatu, segera mungkin aku menggulung karpet itu dan kemudian memeriksa lantai kayu ruangan itu.

Dugaanku tepat, aku menemukan celah di lantai itu. Segera aku buka lantai bohongan itu yg sebenarnya adalah pintu masuk menuju ruang bawah tanah. Aku masuk ke dalam, hawa dingin langsung menusuk tulangku. Ruangan bawah tanah itu sekitar 2 meter dari permukaan, dan masih ada lorong sepanjang 10 meter yg harus aku lewati sampai menemukan sebuah pintu (lagi). Sial memang si Namjoon, dia terlalu pintar untuk menyembunyikan sesuatu.

Aku tak bisa membuka pintu itu, karena pintu itu hanya bisa dibuka oleh sidik jari Namjoon. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar, informasi ini akan aku berikan ke JK setelah bebas dari Namjoon. Seorang informan tak perlu repot2 mengeksekusi, serahkan itu pada agent seperti JK. Beginilah cara ku bekerja setelah bertahun2 aku menjadi informan rahasia JK. Bahkan pihak NIS pun sepertinya tak tau JK masih berhububgan dengan ku setelah kematian Hobie.

Grey Shadow (HopeV) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang