2. Mr. X

16 0 0
                                    

Dihari pertama kali aku melihatmu lagi, aku teringat...
Teringat kembali saat-saat bahagia bersamamu...
Aku mengerti alasan mengapa kini kau mempalingkan wajahmu dari ku
Walaupun begitu aku masih punya sedikit harapan
Bahwa suatu hari nanti kau akan kembali melihat ku lagi...

*****

"Emelly" Ashley memanggil sambil menyikut tangan Emelly yang sedang mengetik laporan penjualan. "Emelly'' panggilnya lagi karna tak ada reaksi apa-apa dari Emelly.

Emelly menoleh ke Ashley yang merasa terusik.
"Tidak bisakah kau tidak mengganggu Ashley, aku tidak boleh salah mengetik angkanya".

Seolah tak mempedulikan Emelly, mata Ashley membelalak ke arah pintu. Emelly yang merasa di cueki mengikuti arah mata Ashley

Deg

Jantungnya berdetak sangat cepat. Tiba-tiba seolah waktu berhenti. Pemandangan yang ia lihat, seorang laki-laki berpostur tinggi gagah, wajahnya yang tampan, rambut tembaga yang tertata rapi, sungguh sempurna.

Ada apa ini?

Entah kenapa Emelly merasa ada yang aneh. Tatapan mata laki-laki itu kepadanya seperti menyiratkan banyak makna. Kesedihan, kebahagiaan, kerinduan, penderitaan.

Emelly tersadar dan kembali melakukan pekerjaannya ketika pria itu berjalan mendekatinya dan Ashley. Sedangkan Ashley masih termangu menatap pria yang luar biasa ini.

"Excuse me, Aku ingin membeli sebuket mawar putih"

Suara itu...
Harum parfum itu...

Beberapa detik hening.

Emelly menyikut Ashley dengan keras. Membuatnya merintih kecil dan tersadar dari lamunannya. Emelly melihat senyum mengembang terukir di bibirnya Ashley sambil menatap wajah pria itu.

"Baiklah, tunggu sebentar Sir". Ashley bergerak cepat meninggalkan meja kasir dan mulai mengerjakan tugasnya.

Tersisa pria itu dan Emelly di meja kasir. Sumpah demi apapun Emelly tak bisa fokus pada pekerjaannya.
Walaupun matanya menatap layar komputer, pikirannya melayang tak menentu di tambah jantungnya berdebar-debar tak karuan.

Pria itu masih mematung menatap Emelly yang sibuk dengan kegiatannya seolah tak menghiraukan keberadaannya. Ekspresi nya tak terbaca saat dia mulai larut dengan pemandangan yang sangat dia rindukan.

"Berapa aku harus membayar nya" akhirnya suara itu lolos dari mulut sang pria demi memecah kesunyian

Spontan Emelly menoleh dan kembali menatap matanya. Masih sama, tatapan yang sama anehnya dengan tadi. "25 dolar Sir". Jawab Emelly dengan pelan.

Pria itu membayar dengan uang pas. Tak lama Ashley sudah menghampiri dengan sebuket mawar putih yang cantik dan memberikannya kepada pria itu.

"Terimakasih" kata pria itu dengan dingin. Membawa buket mawar itu, lalu melenggang pergi keluar toko bunga.

"Oh shit shit shit, dia pria yang amat sangat sexy" Ashley mengumpat karna kekaguman yang berlebihan.

"Jadi pria itu yang kau maksud?" Emelly bersikap biasa saja dan jantungnya tak lagi berdebar debar seraya kepergian pria itu.

"Yah, kau benar Emelly. Sudah beberapa hari ini aku menunggunya. Akhirnya hari ini dia datang. Tidak kah kau lihat dia tampan dan sexy? Oh hanya dengan nemakai jeans dan tshirt putih saja sudah membuat ku bergairah". Tawa ceria nya bergema. Ashley begitu bahagia bertemu dengan pria itu.

Emelly tak begitu mendengar kicauan kicauan Ashley yang tak henti henti nya membicarakan pria itu yang dia rangkai dengan imaninasi tingkat tingginya.

Tak bisa di pungkiri, apa yang Ashley katakan memang benar. Tampan dan Sexy, 2 kata itu tak bisa terlepas jika menggambarkan sosok pria itu.

Tapi bukankah ini bukan pertama kalinya Emelly bertemu dengan pria-pria tampan dan sexy?? Bryan calon suaminya pun termasuk dalam kategori itu. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang aneh yang tidak bisa di jelaskan jika ia melihat pria itu, Mr. X.

*****


Love in Journal BooksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang