[Author POV]
“Taeyong, apa kamu sudah mendapatkan petunjuk tentang anak kaum campuran itu?,” tanya sang ratu Vampire.
“Belum, ma.”
“B**oh! Apa saja yang kau lakukan, PANGERAN?!”
“Ma, sampai saat ini aku belum bisa melihat pergerakan Vairi. Mereka benar-benar tertutup. Malah aku pikir mereka udah punah.”
“Lee Taeyong! Hentikan omong kosongmu. Diramalan itu, kita akan hancur ditangan keturunan kelima Vairi. Mama nggak mau bangsa Vampire yang lebih suci ini hancur ditangan makhluk rendahan seperti mereka! Jadi cepat cari informasi mengenai anak itu!”
“Ma! Itu hanyalah ramalan. Belum tentu terjadi!”
“Justru itu. Kemungkinan terjadi dan tidak itu sama. Jika kita bisa jadikan anak itu persembahan dan memakan jantungnya, kekuatan makhluk immortal ada ditangan bangsa vampire.”
“Benarkah? Kenapa mama nggak menceritakan bagian itu?! Baiklah, aku pergi sekarang. Aku akan cari tau keberadaan anak itu. Tapi ma, anak itu laki-laki atau perempuan?”
“Entahlah. diramalan tidak diberitahukan laki-laki atau perempuan. Dan aku juga tidak tau, Seokjin memiliki anak laki-laki atau perempuan. Pokoknya, cari saja!”
Taeyong segera berlari meninggalkan Ratu vampire atau lebih tepatnya adalah mamanya. Taeyong adalah seorang pangeran vampire yang begitu tampan dan auranya yang kuat mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya. Dan syarat untuk tak terjerumus kedalam pesona Lee Taeyong adalah, jangan pernah menatap matanya. Sekali tatap kamu akan terjerumus begitu dalam dan susah untuk mendaki keluar dari pesona itu.
*
[Jungkook POV]
Aku berjalan kearah basement apartement. Aku benar-benar tinggal sendiri. Aku merasa dibuang. Cih! Aku tau mamaku sangat menyayangiku sehingga dia menyegel kekuatanku dan membuatku hidup layaknya manusia. Tapi bukan berarti aku juga dibuang, hidup sendiri seperti ini.
Eh tapi tidak sendiri juga sih. Karena semalam Hoseok menemani ku yang lagi badmood sampai tengah malam. Meski akhir-akhirnya balik ke basecamp penyihir, tapi lumayan bikin aku nggak kesepian.
Oke, sekarang aku sedang ada di mobil dan mulai menyalakan mesinnya. Aku akan berangkat sekolah. Perjalanan kesekolah kali ini lumayan lancar. Aku menikmatinya. Meski nggak suka tinggal sendiri, tapi setidaknya dengan begini, mama memberikan mobil ini untukku. Senangnya….
Baru saja bersenandung karena kebahagiaan mulai muncul, tiba-tiba ada seorang gadis yang terlihat kesakitan ditrotoar. Dari seragam sih, dia anak sekolahanku juga. Bergegas aku menepikan mobil ini dan turun. Aku mendekati gadis itu. Dia jongkok sambil menutup kedua telinganya. Sepertinya dia benar-benar kesakitan.
“Hey, lo nggak apa-apa kan?,” tanyaku sambil memegang tangannya yang menutup kedua telinganya. Aku berusaha menarik tangan itu supaya dia sadar kalau ada orang didekatnya. Tapi gadis itu tak bergeming.
Saat aku mau memanggilnya lagi, tiba-tiba dia pingsan. Astaga!!! Cobaan apalagi ini. Langsung saja kugendong tasnya dipunggungku, lalu aku menggendongnya ala bridal style dan memasukkannya ke jok belakang.
Aku segera tancap gas ke sekolah.
Sekitar sepuluh menit aku sampai di sekolah. Mobil kuparkirkan. Sekolah masih sepi, padahal sudah agak siang ini. Biarlah, tak mau berpikir lebih lama lagi aku segera berlari kecil ke jok belakang. Menggendong gadis itu ke uks. Aku berlari tanpa sempat menyapa kawan-kawanku, ada Namjoon, Hoseok, Yoongi, Taehyung dan Jimin. Mereka melihatku berlari dan aku rasa mereka segera menyusulku.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAIRI √
ФанфикApa kau percaya makhluk immortal itu ada? Apa kau percaya bahwa makhluk yang hidup beratus-ratus tahun itu nyata? Apakah kau percaya mereka yang punya ilmu sihir, kekuatan super, hidup berkoloni itu benar-benar hidup? Kau harus percaya. Karena kami...