XXII

1.8K 246 59
                                    









“Apa yang kamu lihat?,” tanya seseorang.

“Lihatlah mereka,” jawab seorang gadis tanpa mengalihkan arah pandangnya. Mereka kini berada di balkon kastil.

“Jungkook dan Yeri?”

“Mereka sangat manis, Jim.”

“Aku setuju, Seul. Apa kamu bisa melihat apa yang akan terjadi besok?”

Seulgi menggelengkan kepalanya. “Aku tak yakin. Aku hanya melihat banyak darah dan kilatan cahaya,” Seulgi membalikkan badannya. “Kalian harus selamat.”

“Kami akan melakukan yang terbaik. Kami akan baik-baik saja.”

“Jim, aku minta maaf jika selama mengenalku, kamu merasa sakit hati atau jengkel."

“Sama-sama, Seul. Aku juga minta maaf. Karena aku nggak tau apa yang akan terjadi besok. Tapi, setelah semua selesai nanti, apa yang akan kamu lakukan?”

“Aku akan pergi ke suatu tempat yang tenang. Aku akan mencari tempatku sendiri, wilayahku sendiri. Aku akan memisahkan diri dari kelompok.”

“Kenapa begitu?”

“Aku hanya ingin ketenangan. Setelah ayah pergi, aku merasa harus bisa melakukan semua sendirian. Aku harus bisa berdiri sendiri, karena tak ada lagi yang akan kurepotkan. Biasanya aku meminta ayah untuk melakukan ini dan itu. Tapi sekarang tak ada lagi. Ini pertanda jika aku harus bisa memulai kehidupan baruku.”

Jimin sedikit terkejut mendengar jawaban Seulgi. “Kukira kamu mau mencari pasangan setelah semua berakhir,” Jimin mencoba bercanda meski akhirnya garing. Karena suasana tak mendukung.

“Aku tak akan menikah sampai kapanpun. Karena orang yang harusnya menjadi saksi pernikahanku tak ada. Sekali lagi, aku ingin hidup sendiri dan ingin mengendalikan segala yang kupunya. Aku ingin memperdalam kemampuanku,” kata Seulgi lalu berlalu meninggalkan Jimin. Lelaki itu terdiam mendengar jawaban Seulgi.

“Kamu gadis yang kuat, aku percaya itu.”

*

Pagi telah tiba. Semua berjalan semestinya. Tak ada hal yang menakutkan. Perang atau penyerangan? Sejauh ini aman. Seluruh anggota keluarga Vairi berkegiatan sebagaimana mestinya.

“Apa kamu takut?,” tanya Taehyung. Dia mendapati adiknya yang sedang melamun.

Yeri menggelengkan kepalanya perlahan.

“Lalu apa yang kamu pikirkan?”

“Apakah semua akan berjalan normal seperti saat ini?”

“Semua akan normal kembali jika dunia tau kamu ada. Jangan khawatir.”

“Lucu ya… kita saudara tapi kita berbeda.”

“Kenapa? Karena aku dominan vampire dan kamu dominan peri? Jangan pikirkan hal itu. Yang jelas, jangan lengah. Bahaya bisa datang dari manapun,” kata Taehyung lalu meninggalkan Yeri.

Wendy berlari dari atas. Dia menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

“Ada apa, Wen?” Tanya Yoongi.

“Aku melihat elang milik tuan yang suka mengikuti tuan Seokjim terbang. Dia seperti menyampaikan sesuatu. Tidak hanya itu. Bahkan burung hantu jelmaan penyihir itu juga mulai ricuh.”

“Ini sungguh terjadi. Ini benar terjadi. Semua ada didepan mata,” racau Seulgi sembari menuruni tangga.

“Apa mereka datang?.” Tebak Hoseok.
Seulgi dan Wendy mengangguk bersamaan.

VAIRI √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang