[Author POV]Seseorang memegang bahu yeri. Yeri yang mulai panik sudah tak menghiraukan suara yang masuk kepikirannya. Dia memejamkan mata sampai mendegar seseorang berdecih.
“Gadis polos…,” suara itu yang masuk kepikiran yeri. Tiba-tiba seorang gadis segera duduk disampingnya.
“Hay yeri!,” sapa gadis itu.
Yeri membuka matanya dan memiringkan kepalanya, penasaran. Dia memakai seragam yang sama dengannya. Tapi yeri tak pernah mengenalnya. Apa dia kakak kelas? Yeri rasa seangkatannya tak ada yang wajahnya seperti gadis dihadapannya.
“Dasar vampire sialan. Untung tadi aku mlih berputar-putar dulu sebelum benar-benar ke sekolah,” lagi-lagi suara gadis itu masuk kepikirannya.
“Emm.. apa kita pernah bertemu sebelumnya? Kok aku nggak tau kamu? Darimana kamu tau namaku? Dan vampire….”
“Aaah, itu. Aku temen seungwan dan sooyoung. Temen namjoon, hoseok, yoongi, jimin, taehyung, dan jungkook. Aku penyihir. Kamu pasti sudah tau tentang penyihir, dan vampire.. Kamu pasti udah denger isi pikiranku.”
“Oh, begitu. Eh tapi… kok bisa? Aku membaca pikiran mereka harus fokus dulu. Tapi kenapa suara pikiranmu bisa masuk begitu saja?,” tanya yeri penasaran.
Seulgi menatap yeri lebih dalam. Kedua tangannya memegang kedua tangan yeri. Seulgi menutup matanya. “Barrera de vidrio,” Seulgi merapalkan kalimat itu beberapa kali hingga muncul kaca tak kasat mata yang mengelilingi mereka. Kaca yang membuat suara mereka teredam. Makhluk immortal tak akan ada yang bisa mendengar suara mereka.
“Apa maksudnya ini?,” tanya yeri kebingungan.
“Aku hanya membuat suara kita tak terdengar oleh telinga lain,” kata Seulgi sambil tersenyum.
“Lalu?”
“Kau tau, kau bisa membaca pikiran orang lain itu adalah modal. Jika kau melatihnya lagi, tidak sulit untuk menembus pikiran kami semua. Jika kau melatihnya, kau bisa memilah suara mana yang ingin kau dengar. Bukan kuasaku untuk menceritakan semua yang kutahu. Tapi aku hanya akan menjelaskan sedikit saja.”
“Lalu, bagaimana caranya aku bisa membaca pikiran mereka?”
“Aku tak tau. Aku bukan mind reader kayak kamu. Berlatihlah bersama bangsamu. Terutama Yoongi. Dia jajaran orang penting. Dia tangan kanan ayahmu. Dan, jika kamu sungguh-sungguh, bukan hal yang mustahil kamu bisa baca pikiran yoongi, si tua yang dingin itu!”
“Bagaimana kamu tau tentang semuanya? Kamu kan penyihir?”
“Aku, Kang Seulgi si penyihir cantik dengan sejuta pesona ini tidak bisa diam. Rasa penasaran yang tinggi mendorongnya untuk mencari berbagai informasi! Menunggu Namjoon menceritakan rasanya seperti menunggu sapi bertelur!”
Yeri tertawa. “Wahh.. kau lucu juga ternyata!”
“Satu lagi. Jauhi Lee Taeyong! Dia vampire yang ngincar kamu!”
PRANGG!!!
Seulgi memejamkan matanya menahan geram. Dia ingin berteriak mendengar seseorang menghancurkan barrier kaca tak kasat mataa yang dibuatnya. Dia tau siapa itu.
“Kim. Nam. Joon!!!”
“Ngomongin apa sampai buat barrier kayak gitu?,” tanya Namjoon santai.
“Rahasia cewek! Lagi, ngapain juga kesini? Rumah kita nggak lewat sini!”
“Taehyung sama Jimin minta jemput,” kata Jungkook santai. “Hay yeri!,” sapa Jungkook dari dalam mobil.
Yang disapa hanya tersenyum. “Kak Seungwan sama kak Sooyoung nggak sekolah, kak?,” tanya yeri kepada Taehyung atau Jimin. Terserah siapa yang mau menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAIRI √
FanfictionApa kau percaya makhluk immortal itu ada? Apa kau percaya bahwa makhluk yang hidup beratus-ratus tahun itu nyata? Apakah kau percaya mereka yang punya ilmu sihir, kekuatan super, hidup berkoloni itu benar-benar hidup? Kau harus percaya. Karena kami...