" Asrama STERKTE?"
"Siapa kamu,kenapa kamu memanggilku tuan putri?" Bertanya keheranan.
Rilya hanya tau bahwa ia hanyalah orang Netral. Mungkin kotak itu bisa menjelaskan semua pertanyannya tetapi, Rilya tidak bisa membuka nya karena ia takut akan terjadi sesuatu yang akan menyakiti hatinya atau pun sebaliknya.
Saat setelah kejadian itu Rilya sangat takut untuk bahagia. Karena ia takut kebahagiaan itu akan menjadi sebuah tangisan. Kejadian itu tidak bisa ia lupakan sehingga dia sangat membenci kedua negara itu. Karena peperangan kedua negara itu telah merebut kebahagiaannya.
"Apa itu STERKTE?" tanya Rilya.
" STERKTE adalah asrama para anak super, di asrama ini kalian para anak super akan di latih untuk mengembangkan bakat kalian, sebagian tim akan tugaskan untuk menjaga perdamaian. Tuan putri akan tau semuanya nanti." Jawab sang pengawal.
Sesaat masuk ke dalam asrama, orang orang disana sangat sibuk dengan latihan mereka. Mereka terus menerus berlatih hingga kelelahan. Banyak macam macam elemen tetapi Rilya hanya tertarik dengan seseorang karena ia melihat latihan dan kekuatannya .
Sesampainya di ruangan KEPALA ASRAMA Rilya tampak kebingungan.
(Ruang kepala asrama)
" Pak tuan putri Aberden telah saya jemput dari gerbang perbatasan." Kata sang pengawal.
" Kerja bagus nak. Maaf telah merepotkan mu Verlichter sebagai tanda terima kasih aku akan memberi mu imbalan.Tolong bawa dia ke kamarnya,ambilah kunci ke pak Varluc." Kata pak kepala asrama.
" Baik pak akan ku laksanakan perintah mu." Verlic berkata.
" Verlichter? Apa nama mu Verlichter?." Rilya bertanya.
" Ya...sebelumnya perkenalkan nama saya Verlichter Sroya, saya anak dari pak Varluc Sroya penjaga sekaligus penanggung jawab asrama ini. Panggil saja saya Verlic." Verlic menjawab
Setelah ke ruang pak kepala asrama,Verlic dan Rilya menuju ke asrama untuk mengambil kunci kamarnya Rilya. Setelah sampai di asrama Rilya sangat terkejut karena asrama yg ia lihat begitu besar seperti istana kerajaan. Orang orang yg berlalu-lalang di lorong terlihat bahagia seperti tidak memiliki rasa takut,cemas,gelisah, dan rasa sedih." Aku tidak suka kepada mereka,kebahagian mereka hanya bohong belaka." (Rilya berbicara di dalam hati dengan rasa tidak suka).
( Sesampainya di ruang tengah asrama)
" Tuan putri Aberden saya mohon tunggu sebentar disini, saya akan segera kembali,saya akan mengambil kunci kamar." Kata Verlic." Oh..ok...aku akan menunggu Mu hingga kau kembali." Kata Rilya.
Saat Rilya sedang berjalan Rilya melihat sosok wanita yg berjalan dengan raut wajah murung. Lalu Rilya mengikutinya. Wanita itu menuju halaman belakang asrama,halaman belakang asrama yaitu pantai yg sangat indah. Rilya bersembunyi di semak semak dekat pantai itu.
Traakkkkk..........
Tak sengaja Rilya menginjak sebuah ranting. Lalu wanita itu menoleh kearahnya dengan tatapan amarah,kebencian,dan kesedihan. Matanya yang bercahaya biru rambutnya pun membiru, terlihat tanda yang berwarna biru menyala di dahinya. Wanita itu telah melewati aura cahaya tahap 1. Seketika tangan wanita itu mengeluarkan kekuatan aneh. Lalu mengarahkannya ke arah Rilya. Tiba tiba.......
Whushhhhhhh.......bommmmmm.....
Serangan itu membuat Rilya tak bisa berkutik untuk menghindar. Rilya yg terhempas jauh,hingga terluka. Rilya tak sadarkan diri. Wanita itu melarikan diri setelah menyerang Rilya. Gambaran yg Rilya terakhir lihat yaitu emosi yg sudah terkontrol. Wanita itu tidak lagi mengeluarkan aura cahaya tahap 2.
Saat Rilya membuka matanya,Rilya melihat sekeliling nya.
" Dimana aku? Mengapa aku bisa disini?." Rilya yg bertanya tanya masih dalam keadaan setengah sadar.
Clekk...dumm.... (membuka pintu)
" Tuan putri Aberden tidak apa apa? Tuan putri ada di rumah sakit." Verlic bertanya dengan cemas.
" Tidak apa apa gundul mu,kau pasti lihat kan aku kesakitan begini." Rilya ngedumel kepada Verlic.
" Maafkan aku tuan putri.....maaf ya....maaf...maaf...maaf...saya mohon maafkan pengawal mu ini ya." Verlic memohon maaf kepada Rilya.
" Iya... kita kan teman jadi tidak ada kata maaf dan juga terimakasih, apa kau mengerti?." Rilya menjawab sambil tersenyum bahagia.
" Apa aku baru saja bahagia? Apa ini yg dinamakan kebahagiaan? Akhhhhh..... aku tidak paham apa yang sekarang aku rasakan sekarang ini." (Dalam hati Rilya yang selalu memperdulikan apa itu arti dari Kebahagiaan)
" Tuan putri Aberden saya akan mengambilkan makanan untuk anda, tuan putri diam saja di tempat,jangan kemana mana ya.." Verlic
Setelah Verlic keluar dari kamar rumah sakit. Wanita yang tadi menyerangnya pun datang ke kamar Rilya. Rilya sangat terkejut ketika melihatnya.
"Maafkan aku telah menyakiti mu, aku melakukanya dengan tidak sengaja....sekali maafkan aku, perkenalkan namaku Blauw Kidhen panggil saja aku Blauw atau panggil saja aku sesuka hati mu." Blauw meminta maaf dengan menundukan kepala.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hallo allemaal,
~maaf ya kalo ada typo sedikit maupun banyak~
~ini karya pertamaku,dukung aku ya man teman~PUTRI ALIFAH A.
Doei,
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
STERKTE
Fantasy{Fantasy~Romance} Kehidupan yang sangat bahagia lenyap seketika. Gadis yg dulu sering tertawa sekarang menjadi tangisan. Kedua negara sihir besar berperang tidak berhenti henti. Rilya Aberden adalah seorang gadis berdarah campuran yg tinggal di sebu...