" Rilya sadarlah! Kumohon sadarlah! Aku takut kehilanganmu! Sebenarnya aku sangat.........me.." Sam menghentikan kata kata saat melihat Rilya.
Tiba tiba jari jari Rilya bergerak perlahan mungkin dia telah sadarkan diri. Rilya mulai membuka mata nya dan perlahan mulut Rilya terbuka. Rilya berbicara dengan gagap, Sam tidak mendengar apa yang di ucapkan Rilya karena perutnya yang tak berhenti henti mengeluarkan suara yang tak enak di dengar.
" S....S...am" Rilya membuka mulutnya perlahan dan terus meanggil nama Sam.
" Yaampun Rilya! Kamu sudah sadar, Dokter.....Dokter...." Sam keluar kamar untuk memberitahu atas kesadaran Rilya.
Lalu dokter pun datang untuk menghampiri Rilya dan memeriksa ulang keadaannya. Sam merasa bahagia lalu Sam memanggil Blauw dan Verlic. Mereka bergegas menuju kamar Rilya. Rilya yang hanya bisa terdiam melihat mereka semua. Dokter menyarankan bahwa Rilya jangan berbicara dulu karena takut efek pemaksaan menggeluarkan suara nya nanti akan berakibat fatal.
" Rilya kamu baik baik aja kan aku cemas sekali tau, apa lagi si Sam" Blauw mulai mengajak Rilya berbicara perlahan.
" B...en....nar....kah...?" Rilya mulai berbicara perlahan.
" Sudah sudah kamu diam saja jangan bicara lagi nanti aku di omelin Sam, oh iya besok kamu akan ikut terapi lisan agar kamu bisa cepat berbicara kembali" Blauw.
" I..y..a.."
Keesokan Harinya.......
" Pagi Rilya " Blauw begitu ceria sekali.
Blauw membantu Rilya untuk duduk di kursi roda. Blauw membawa Rilya taman rumah sakit untuk terapi lisan. Kesembuhan Rilya dinyatakan oleh dokter sangat cepat, karena setelah melewati kritis Rilya langsung sadar kemudian dan mulai bisa berbicara sambil menggerakkan tanggan. Jadi Rilya boleh menduduki kursi roda. Rilya di latih oleh seorang Dokter.
" Ayo Rilya kita mulai terapi lisannya, jangan di paksa terlalu kencang dulu ya Rilya" Dr. Harun
" Hmm " Rilya menggangukan kepalanya.
" Sekarang coba katakan ibu, ayo dicoba." Dr. Harun
" I.....bu...." Rilya membuka suaranya perlahan lahan.
" Oke cukup sekarang coba katakan roda" Dr. Harun
" Ro....da..." Rilya.
" Rilya aku tinggal kekantin sebentar ya, aku ingin membeli bubur untuk mu" Blauw.
( Rilya hanya mengangguk saja )
Setelah beberapa saat Blauw pergi sikap Dr. Harun berubah seketika. Perasaan Rilya menjadi tidak enak, saat tidak ada siapa siapa lagi di taman Dr. Harun berdiri dan berkata...
" Kau harus MATI!! " Dr.Harun
Suara Dr. Harun berubah menjadi geraman yang menakutkan. Rilya sinyal terkejut mendengar kata katanya. Mata Dr. Harun berubah menjadi hitam menyala, aura yang terpancar adalah hitam pekat. Rilya tak bisa berkutik lagi, badannya menjadi kaku seketika. Lalu Dr. Harun membawa Rilya keluar dari rumah sakit tanpa sepengetahuan siapa pun. Rilya tak bisa teriak meminta tolong. Dr. Harun membawa Rilya keluar dari asrama STERKTE dengan kekuatan berteleportasi. Dr. Harun membawa Rilya ke sebuah kerajaan yang sangat besar dan menakutkan, Rilya dibawa masuk kedalamnya.
" Tuan ku Raja Tepra, aku telah membawa Tuan putri Rilya Aberden." Dr. Harun berbicara kepada sang Raja Tepra.
" Huahaha.....sang pewaris HEILIGHEID telah aku dapatkan, putraku akan menguasai seluruh dunia ini Huahahaha.... bawa dia keruangan khusus dan tempatkan 10 penjaga terbaik." Raja Tepra.
" Hah...Raja Tepra sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya." (Rilya berbicara dalam hatinya)
Rilyapun di bawa ke sebuah kamar. Rilya memohon kepada sang pencipta supaya melindunginya dari marabahaya, Rilya menangis berteriak minta tolong di dalam hatinya. Tiba tiba kalung Rilya mengeluarkan Cahya putih yang bersinar terang, sehingga para penjaga terkejut dan memasuki kamar Rilya. Saat penjaga itu masuk tubuh Rilya berubah menjadi seorang putri cantik, tanpa kesadaran ia melontarkan kekuatan nya kepada penjaga sehingga membuat penjaga itu tewas seketika. Mata Rilya yang bersinar putih, gaun putih layaknya seorang putri kerajaan, rambut panjang terurai berwarna putih bercahaya.
Sifat Rilya berubah menjadi ganas karena kekuatannya yang tidak terkontrol saat ia merasa sedih. Rilyapun mengahadapi sang raja sambil berjalan dan Rilya berbicara kepada sang raja dengan nada suara yang berbeda.
" Aku tak sudi berada disini, tempat sampah" Rilya.
" Hei kau beraninya menghina kerajaan ku aku akan membuatmu menyesal atas ucapan mu, penjaga tangkap dia" Raja Tepra.
" Aku akan keluar dari tempat ini" Rilya.
Tiba tiba dipunggung Rilya keluar sayap yang besar berwarna putih. Sepertinya Rilya hampir melewati aura cahaya tahap 2. Tanda HEILIGHEID di keningnya mulai muncul perlahan. Kekuatan Rilya semakin kuat tubuh Rilya telah di kendalikan oleh kekuatannya. Lalu Rilya terbang keatas dengan sayap besar dan kuatnya itu.
" Hahaha....aku akan bebas, rasakan ini para manusia kejam...." Rilya
Whushhh......Jederrrrrrrrr ......
" Akhhh lihat saja pembalasan ku ini bocah ingusan" Raja Tepra pun mengamuk dan mengerahkan seluruh kekuatan nya.
" Wahai Penguasa sejati alam kegelapan berikan aku kekuatan untuk mengalahkan musuh besar mu.....(wussss)" Cahaya hitam memasuki tubuhnya dan kekuatannya pun bertambah besar.
" Wahh mengapa dia bisa menjadi kuat seperti ini" Rilya.
Keadaan Di Rumah sakit STERKTE
" Hah! Rilya kemana? Mengapa dia tak ada disini, yaampun apa dia sudah kembali ke kamarnya ya" Blauw bergegas mencari melamar Rilya.
Ceklekkk....
" Rilya kamu dimana, loh kok di kamarnya pun tidak ada" Blauw mulai panik dan kebingungan.
" Suster apa kau lihat gadis yang ada di kursi roda bersama Dr. Harun?" Blauw bertanya kepada seorang suster.
" Tidak tahu, lagi pula Dr. Harun sudah resign 1 Minggu lalu tetapi ia sering kemari untuk pergi ketaman kondisi kejiwaannya sedang terganggu sekarang ini karena depresi berat" Suster.
" Apa!!" Blauw.
-TBC-
-----------------------------------------------------------------
Halo allemaal,
~ Update kembali setelah sekian lama aku mengetik~
~wkwkwkrik~Doei,
Putri A.
KAMU SEDANG MEMBACA
STERKTE
Fantasy{Fantasy~Romance} Kehidupan yang sangat bahagia lenyap seketika. Gadis yg dulu sering tertawa sekarang menjadi tangisan. Kedua negara sihir besar berperang tidak berhenti henti. Rilya Aberden adalah seorang gadis berdarah campuran yg tinggal di sebu...