" Aku melakukan ini karena aku teringat masa lalu ku, Aku kesepian tidak ada satu orang pun yang memperdulikan aku disini hanya Verlic dan pak Varluc yang tau semua kesedihan ku." Blauw memberi alasan mengapa ia jadi seperti itu.
" Apa kamu kenal Verlic dan pak Varluc?." Tanya Rilya
" Tentu saja aku kenal,mereka adalah pembimbing ku dari dulu mereka sangat berjasa,mereka juga telah merubah ku secara total,tetapi akhir akhir ini aku teringat kejadian sebelum aku masuk asrama STERKTE ini." Blauw" Pantas saja kamu merasa murung...... masalah yang tadi, aku telah melupakannya toh kamu melakukannya secara tidak sengaja." Rilya
" Apa kau mau menjadi teman ku? Mungkin suatu saat nanti kita akan menjadi partner." Blauw yang merasa bahagia
" Baiklah.... sekarang kita adalah teman." Rilya mengajukan kelingkingnya sebagai pertanda bahwa mereka adalah teman yang sah.
" Oh iya aku sampai lupa menanyakan nama mu, siapa nama mu?." Blauw bertanya.
" Nama ku Rilya Aberden panggil saja Rilya, aku juga sampai lupa memperkenalkan diri." RilyaTak lama kemudian Verlic datang dengan membawa makan dan minuman. Verlic terkejut bahwa di sana bukan hanya ada Rilya dan dia tetapi juga ada Blauw.
" Blauw? Apa yang kamu lakukan disini?." Verlic
" Aku hanya ingin meminta maaf kepada Rilya atas kesalahan ku yang telah ku perbuat." Blauw menjawab dengan rasa bersalah.
" Sudah kuduga kau yang melakukannya, bekas luka di tubuh Rilya sama seperti yang kau lakukan pada anak itu." Verlic
" Aku sangatlah menyesal telah melakukan itu,emosi ku tidak terkontrol saat itu. Yasudah kalau begitu aku pergi dulu masih banyak tugas yang aku harus ku selesaikan." Blauw menuju pintu untuk keluar.
Blauw keluar kamar. Lalu Verlic menyeruh Rilya untuk memakan makanan yang di bawa olehnya,tetapi Rilya menolak untuk makan karena ia tidak suka terhadap sayur sayuran.
" Tuan putri Aberden jangan menolak sayuran karena sayuran bagus untuk kesembuhan anda." Verlic yang sedang membujuk Rilya.
" Sampai kapan pun aku tidak akan makan sayuran apa kau paham itu." Rilya berbicara dengan nada sedikit keras.
" Baik tuan aku menuruti perintah mu." Verlic
Setelah itu, datang seorang perawat lalu perawat itu mengatakan bahwa Rilya sudah boleh pulang besok karena luka nya sudah sedikit membaik. Pengobatan di asrama itu sangat lah manjur, karena ilmu yang di gunakan bukan materi tetapi menggunakan kekuatan medis.
Malam harinya Rilya bermimpi sangat aneh ia bermimpi di dalam kesucian ada noda kegelapan. Kegelapan itu makin lama makin mendekat dan Rilya mulai menjerit.
Pagi pun tiba......
Wushhhh......jederrrrr.......(tanda waktu telah pagi di asrama.)
Rilya di bangun kan pagi pagi untuk bersiap siap pindah ke asrama. Setelah siap Rilya diantar Blauw untuk ke asrama , karena asrama putra dan putri di pisahkan agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan. Verlic hanya mengantarkan ke batasan antara asrama putra dan putri. Asrama itu di batasi oleh ruang tengah/aula tengah asrama.
Ketika Verlic memberikan kunci kamar kepada Blauw, Blauw melihat bahwa nomor kamar Blauw dengan Rilya sama yaitu kamar no.2104. Blauw merasa lega karena ia bisa merawat Rilya yang terluka karenanya. Dalam satu kamar terdapat 3 tempat tidur, 3 meja, 3 lemari dan 2 kamar mandi. Blauw masih tinggal sendiri di kamarnya karena itu ia senang melihat bahwa Rilya temannya sekamar dengannya.
Setelah sampai di kamar seorang asisten membantu menaruh barang barang Rilya. Sedangkan Blauw sedang mengambil pakaian academy Rilya dan barang yang tersedia di asrama. Barang barang Rilya yang berada di desa yang sudah hancur tiba tiba kembali Rilya pun merasa heran.
" Mengapa barang barang ku yang telah hancur bisa kembali?" Rilya bertanya kepada sang asisten.
" Ini adalah barang yang asli, barang yang ada di desa adalah barang duplikat yang telah kami buat." Asisten.
" Aku ingin tau siapa pendiri asrama ini? Apakah pak kepala asrama?." Rilya bertanya dengan penasaran yang cukup besar.
" Kami tidak tahu siapa yang mendirikan asrama ini, hanya pak Varluc yang tahu bagaimana wajah nya." Asisten.
" Aneh sekali yaa bisa seperti itu." Rilya.
Setelah barang selesai di rapikan. Asisten itu keluar kamar dan pergi. Tak lama kemudian Blauw datang membawa pakaian academy.
" Rilya....ini pakaian academy mu kamu bisa mulai masuk academy mulai lusa, kamu akan diberikan perawatan ektra besok." Blauw.
" Academy? Bukannya aku hanya menginap dan berlatih saja?." Rilya.
" Apa kau tidak ingin mengembangkan kekuatan mu?." Blauw.
" Kekuatan? Aku ini hanya orang Netral, aku tidak memiliki kekuatan apa pun." Rilya.
" Itu tidak mungkin hanya orang yang bukan Netral yang bisa masuk kedalam asrama ini." Blauw.
Rilya sangat bingung sekali karena ia hanya tau bahwa dirinya orang Netral saja. Rilya ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya dan mengapa ia bisa berada disini.
" Yasudah kau tidur saja, tubuh belum begitu stabil." Blauw.
" Apa kita akan mendapat satu teman lagi Blauw?." Rilya.
" Mungkin saja kita mendapat teman baru." Blauw dengan tersenyum.
Setelah itu Blauw mengambilkan makanan di di ruang tengah, saat jam makan pagi, siang dan malam di laksanakan di ruang tengah asrama. Semua orang berkumpul untuk mengambil makanan. Ketika Blauw sedang berjalan di lorong Blauw di hadang oleh seorang lelaki.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hallo allemaal {Hai semua}b.belanda
~author lagi belajar bahasa Belanda maaf maaf kalo salah~
~maaf kan typo yaa (kalau ada)~
~mohon saran nya yaa~
~dikasih saran teman lebih tepatnya di suruh teman buat update hari ini tidak apa apa lah demi teman~PUTRI ALIFAH A.
Doei {sampai jumpa}b.belanda
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
STERKTE
Fantasy{Fantasy~Romance} Kehidupan yang sangat bahagia lenyap seketika. Gadis yg dulu sering tertawa sekarang menjadi tangisan. Kedua negara sihir besar berperang tidak berhenti henti. Rilya Aberden adalah seorang gadis berdarah campuran yg tinggal di sebu...