" Hai Blauw, bagaimana kabar mu lama tak berjumpa?." Lelaki itu menanyakan keadaan Blauw dengan senyum sinisnya.
" S....Samuon?, Sedang apa kau berada di wilayah asrama Putri?." Blauw sangat terkejut melihatnya.
" Blauw...Blauw... sudah sering ku bilang jangan panggil aku Samuon!! Panggil aku Sam!!,Kau paham tidak!." Samuon berbicara kepada Dengan nada sedikit keras.
" B...ba..baik Sam aku tidak akan mengulanginya lagi." Blauw berbicara dengan terbata bata, lalu Blauw segera pergi dari sana tetapi langkah nya terhenti saat Sam memanggil nya lagi.
" Hei....Blauw kemarilah sebentar ada yang ingin ku bicarakan padamu." Sam memanggil nya dengan nada pelan.
" Ada apa Samuon eh.... maksudku ada apa Sam?" Blauw menjawab dengan nada sedikit takut kepada Sam.
" Antar aku ke kamar no.2104 sekarang juga." Sam berbicara sambil berjalan.
" Baik Sam..." Blauw mengejar Sam yang sedang berjalan
Mereka menuju kamar no.2104, Blauw baru menyadari bahwa kamar itu adalah kamarnya. Blauw berjalan mendahului Sam, sesampainya di kamar. Blauw mengetuk pintu kamar itu
Tok.....tok....tok......
Saat itu belum ada jawaban sama sekali dari dalam kamar. Setelah ketukan kedua pun tidak ada jawaban. Akhirnya Blauw mencoba membuka pintu. Ternyata pintu nya belum ia kunci saat keluar tadi. Blauw pun memasuki kamarnya.
" Rilya....apa kamu ada di kam...."
Ucapannya terhenti saat Blauw mendengar suara mendengkur.Zzzz....zzzz...zzzz...
Blauw tertawa sangat keras hingga membangunkan Rilya dari tidurnya.Hahahahahahaha.......lu..lucu sekali dia
" Ehmm....Siapa disana?." Rilya berbicara dengan keadaan setengah sadar lalu. Rilya bangun dengan posisi duduk di tempat tidurnya.
" Hei kau kebo!! jam segini masih saja tidur, apa tidur mu tadi malam kurang nyenyak di rumah sakit." Sam berbicara dengan nada sedikit pelan.
" Mampus lu Rilya ditanya sama Sam, aku saja deg²an seperti mati rasa." (Blauw berbicara dalam hatinya)
" Kamu..... kenapa kamu ada di kamar ku bersama Blauw?." Rilya bertanya pada Sam masih dalam keadaan setengah sadar.
" Tidak usah banyak tanya cepat ganti baju mu dengan pakaian biasa." Sam berbicara dengan Rilya yang masih dengan keadaan setengah sadar.
" Cepat Rilya! tidak usah banyak tanya dan cepat bangun, ganti baju mu sekarang." Blauw membantu Rilya berdiri dengan cepat.
" Kita semua sudah menunggu Mu di ruang tengah asrama, jangan membuat ku menunggu terlalu lama apa kau mengerti!." Sam.
" Mengerti...... aku akan menyuruhnya segera ganti pakaian." Blauw yang berbicara terburu buru.
Setelah Sam keluar dari kamar. Blauw membantu Rilya mengganti pakaian dengan terburu buru. Setelah selesai Blauw dan Rilya segera ke ruang tenah. Disana para murid asrama telah berkumpul dalam satu ruangan dan juga ada sebuah panggung mini. Saat datang Rilya di suruh oleh pak Varluc untuk ke belakang panggung.
Lalu pak KEPAS memanggil Rilya untuk naik ke panggung. Dan Rilya di suruh memperkenalkan dirinya di atas panggung itu.
" Perkenalkan namaku Rilya Aberden aku berasal dari desa NETRAL,umurku 16 tahun." Rilya memperkenalkan dirinya tanpa rasa gugup dan takut, tapi Rilya tidak memberikan senyuman sedikit pun.
" Baik anak anak sekarang kita kedatangan teman baru namanya Rilya Aberden, apakah kalian punya pertanyaan untuknya?." KEPAS.
" Saya pak...... perkenalkan nama saya Galuh Kizone. Saya ingin bertanya apa benar marga nya Aberden? Setau saya Raja Aberden sang penguasa Falionia belum pernah menikah sampai saat ini." Galuh.
" Ak...." pembicaraan Rilya di potong oleh pak Varluc.
" Kami dari pihak asrama dilarang membicarakan yang tidak tidak kepada seseorang apalagi ia adalah seorang Raja negara besar, asrama ini sangat tersembunyi sehingga orang tidak mengetahui keberadaannya hanya orang beridentitas khusus yang bisa kemari." Pak Varluc menjelaskan kepada seluruh murid asrama.
" Mohon maaf anak anak minta perhatiannya sebentar......ok..... anak anak hari ini kita akan melakukan aktivitas seperti biasa bagi para lelaki di persilahkan mengikuti pak Varluc keluar Gedung asrama, sedangkan perempuan ikuti saya kita akan pergi ke halaman belakang asrama." Bu Meilin.
Rilya dan Blauw juga ikut pergi ke halaman belakang asrama. Setelah sampai disana anak anak di ajarkan bagaimana cara berenang atau menyelamatkan diri di lautan bila ada yang sesuatu yang terjadi.
" Anak anak, ibu akan panggilkan nama kalian satu persatu mohon tenang sejenak ya." Bu Meilin.
Setelah murid murid yang lain sudah di panggil kini saat nya Rilya yang di panggil. Ekspresi wajah Rilya sangat datar sekali. Saat Rilya mencoba berenang, tiba tiba ada sebuah tangan hitam yang muncul dari dalam air. Rilya pun tertarik kedalam air, saat itu pun Rilya tidak bisa menahan nafas lebih lama lagi Rilya pun tak sadarkan diri seketika. Tubuh Rilya yang semakin lama semakin tertarik kedalam dasar air.
Tiba tiba tubuh Rilya mengeluarkan cahaya putih yang melindungi Rilya dari dalam air. Cahaya yang melindungi Rilya itu membawa Rilya ke permukaan air, saat wajah Rilya muncul di permukaan Sam segera membawa Rilya kedaratan. Rilya masih tak sadarkan diri. Setelah di informasikan ke tim medis ,tak lama kemudian pak Varluc dan tim medis segera mendatangi lokasi tersebut.
Beberapa lama kemudian Rilya sadar, lalu ia menceritakan hal tersebut kepada pak Varluc dan Bu Meilin. Saat Rilya di ketahui tenggelam anak anak yang lain di beritahukan untuk keluar dari lokasi, sehingga saat tim medis dan lainnya datang tidak ada satu orang pun anak murid yang berada di sana kecuali Samuon.
Saat Rilya menceritakan kejadian itu Rilya merasa ada yang aneh di sekitarnya. Entah apa itu tapi Rilya sangat trauma terhadap kejadian tersebut. Rilya merasa bahwa dirinya di incar oleh seseorang yang berada di balik kegelapan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo allemaal,
~ KEPAS (KEPala ASrama)
~ Tolong berikan dukungan kepada saya ya man teman dengan cara Vomment dan saya perlu sekali saran kalian ~
~ Maaf kan typo yang ada yaa... man teman~PUTRI ALIFAH A.
Doei
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
STERKTE
Fantasy{Fantasy~Romance} Kehidupan yang sangat bahagia lenyap seketika. Gadis yg dulu sering tertawa sekarang menjadi tangisan. Kedua negara sihir besar berperang tidak berhenti henti. Rilya Aberden adalah seorang gadis berdarah campuran yg tinggal di sebu...