"Apa mungkin aku ini?" Rilya." Jangan terlalu di pikirkan nona, lebih baik nona melupakan hal itu karena entah dimana sang ratu Arami!" Pak Varluc.
" Baiklah aku akan mencoba melupakan hal itu." Rilya.
-----------------------------------------------------------------
Rilya masih binggung dengan apa yang di ucapkan pak Varluc itu. Setelah obrolan itu, Bu Meilin berbicara pada Rilya untuk pergi berlibur karena para Brawlers akan melakukan Praktek materi di Academy. Para Beschermer dan Vrede di liburkan masuk Academy. Libur Academy hanya 1 minggu.
Bu Meilin menyarankan untuk berlibur di luar Asrama STERKTE. Tetapi Rilya belum memiliki Kartu PIN asli, perlu waktu 1 tahun untuk mendapatkan kartu PIN supaya bisa melewati pintu gerbang perbatasan. Namun Pak KEPAS sudah menyiapkan Kartu PIN Rilya. Hanya Rilya saja yang sudah di bagikan Kartu PIN itu, para murid yang baru masuk belum di perbolehkan memiliki Kartu PIN.
Rilya langsung di berikan Kartu PINnya, entah apa yang membuat Kartu PIN Rilya sudah bisa ia dapatkan. Bu Meilin menyarankan untuk berlibur mengajak teman, untuk murid baru tidak di perbolehkan melewati gerbang perbatasan sendiri harus ada wali / pembimbing yang di percayai oleh pak KEPAS.
" Lebih baik kau Rilya berlibur di Desa Nokta desa itu sangat aman untuk berlibur bagi para murid Asrama, Banyak tempat tempat indah di desa itu seperti laut, pemandian air panas dan masih banyak lagi Apa kau tertarik untuk pergi kesana?" Bu Meilin.
" Baik Bu Meilin, saya akan pergi bersama Sam, Verlic dan juga Blauw." Rilya.
" Yasudah baiklah saya pergi dulu. " Bu Meilin.
Setelah berbicara dengan Bu Meilin, Rilya langsung segera pergi ke kamarnya. Dilamarnya tidak ada siapa karena Blauw sedang berada di rumah sakit, Rilya takut sendirian di kamarnya.
Ceklekk.......
Tiba tiba Blauw datang, Blauw diantar oleh Verlic. Saat Blauw terluka dan pingsan waktu itu Verlic terlihat sangat cemas akan takut kehilangan. Rilya merasa perasaan yang berada didalam diri Verlic dan Blauw itu sama saat mereka berdua bersama.
" Blauw! Verlic! Besok kita akan pergi ke desa Nokta untuk berlibur, kita akan menyebrangi gerbang perbatasan kata Bu Meilin desa di luar Asrama itu sangat indah uh.... aku jadi penasaran" Rilya dengan gembira mengatakan hal tersebut.
" Aku sudah tahu kok Bu Meilin sudah memberi tahu ku hal tersebut." Verlic.
" Baiklah cepat kemasi barang barang kalian, aku tidak sabar menunggu hari esok." Rilya sangat girang sekali.
" Hei!! Apa kau tidak lihat keadaan Blauw yang seperti ini, dasar cewe tidak peka!" Verlic.
" Iya aku tahu kok kamu itu khawatir sama Blauwkan?, dan jadi aku yang akan mengemasi barang-barang Blauw." Canda manis Rilya membuat Verlic menjadi tersipu malu.
" Yasudah sebentar lagi jam makan malam semua wajib menggumpul di ruang tengah ada pengumuman khusus untuk mu Rilya, Setelah makan malam kau langsung ke ruang KEPAS mengerti?." Verlic.
" Kok sekarang kau tidak memanggilku tuan putri lagi Ver?" Rilya.
" Aku ini sekarang bukan pengawal pribadi mu lagu karena, Sam telah mengantikan ku menjadi pengawal pribadi mu eh... tapi sepertinya lebih dari pengawal pribadi dan juga teman deh ya kan?" Canda Verlic.
" Memang benar kalau aku dan Sam itu lebih dari TEMAN! Aku dan Sam itu SAHABAT! Lebih dari TEMAN! dan PENGAWAL! Aku benarkan?" Rilya.
" Terserah! " Verlic.
" Yasudah lebih baik kau Rilya tolong bantu aku mengemasi barang-barang ku dan kau Verlic cepat keluar kau ini sedang berada di wilayah asrama Putri." Blauw berbicara dengan lesu dan lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STERKTE
Fantasy{Fantasy~Romance} Kehidupan yang sangat bahagia lenyap seketika. Gadis yg dulu sering tertawa sekarang menjadi tangisan. Kedua negara sihir besar berperang tidak berhenti henti. Rilya Aberden adalah seorang gadis berdarah campuran yg tinggal di sebu...