My Tiger

2.Tidak boleh

My Tiger
.
.
.
.
.
Typo adalah keindahan yang haqiqi
.
.
.

Jimin melenguh pelan ketika mendapati Taehyung yang lagi lagi bergelung di dalam selimutnya dalam keadaan rambut blondenya yang basah.
Manik matanya melihat ekor oranye dengan corak milik Taehyung terkulai lemas di samping kasur.

Dan ia memegangnya, penasaran dari kemarin apakah ekor itu asli atau hanya buatan. Hingga tanpa ia sadari Taehyung tidak bisa diam dan menatap Jimin sembari menggeram.

"Grrr.."

Jimin tak menyadarinya dan memilih mengusap ujungnya dengan jemari jempol miliknya dan itu mengantarkan rasa waspada dari Taehyung sekaligus tidak nyaman pada perutnya.
Jimin tetap asik dengan kegiatannya lalu Taehyung bangkit dan menerkam Jimin hingga membuat pemuda itu terkejut dan terjungkal ke lantai kamarnya.

"T-tae" Taehyung menggeram dengan ekornya yang bergerak liar, menatap wajah Jimin dengan matanya yang memicing dan berkilat marah.
"Jangan.. Grrr" pemuda itu berkata sembari menggeram lalu mendekatkan wajahnya pada wajah milik Jimin.

Dan menjilat bibir penuh milik Jimin lalu menggigit kecil bibir itu dengan perlahan.

Satu hal yang Jimin baru ingat.
'Jangan memainkan ekor kucing atau kau akan di gigit'
Dan kucing besar di atasnya sedang menggigitnya karena ia memainkan ekornya.

°°°°

Hari ini hari sabtu dan kebetulan sekolah Jimin memang libur, dirinya terus bolak balik dari kamar sebelah ke kamarnya untuk membawakan beberapa pakaian ganti untuk si Kucing besar, karena well dari kemarin Taehyung belum memakai baju sehelaipun.
Ia hanya membawakan kaus coklat panjang dengan jeans hitam panjang, tapi Taehyung menggeleng dan berkata "Celana itu akan membuat ekorku sakit, tidak mau" dan Jimin terpaksa melubanginya demi keselamatan dirinya.

Kini, Jimin sedang mengobrak abrik laci meja dapur mencari sesuatu yang akan cocok untuk Taehyung. Sedangkan Taehyung sedang duduk di atas kursi meja makan dengan segelas susu dan sandwich tuna, ia menggerakan telinganya kesegala arah, menandakan ia sedang tertarik pada suatu benda.

Hingga Jimin mengacungkan kalung hitam dengan bandul bulat bertuliskan 'T'.
"Ini mungkin cocok untukmu Tae" Jimin memakaikan kalung itu pada leher Taehyung, dan memang kalung itu terlihat cocok, memperlihatkan jika Taehyung memiliki majikan.

"Ini terlihat cocok denganmu Tae" Taehyung mendengkur halus ketika Jimin mengusap kepalanya dan membuat dirinya merasa nyaman, Jimin baru tersadar ketika dirinya melirik jari jemari tangan Taehyung yang memiliki kuku panjang.
"Taehyung-ah" Taehyung membuka matanya ketika Jimin memegang tangannya yang besar, Jimin menatap tangannya yang tenggelam dalam genggaman Taehyung. Dan ia merengut iri karena tangannya yang kecil.

"Apa boleh aku memotong kukumu? Ini sudah panjang" Taehyung menggeleng, wajahnya menunjukan penolakan namun Jimin hanya mengangguk walau gemas sendiri.
"Kau tau Tae" Taehyung mengalihkan atensinya seratus persen pada Jimin yang mulai memakan nasi goreng kimchinya untuk sarapan "Ketika berita bahwa kau kabur dan sempat mencelakai orang² profesor Choi, semua anak di sekolahku menjadi takut" walau Taehyung tidak paham apa yang Jimin katakan, tapi ia tetap mendengarkan dan sesekali mengunyah sandwich tuna nya.

"Aku juga sempat takut ketika aku menemukanmu" Jimin melirik Taehyung sebentar dengan senyum kecil terpatri di bibirnya ketika ia melihat Taehyung yang terlihat polos seperti anak kucing, ia mencoba mencicipi sayuran di dalam makanannya.
"Kenapa?" Taehyung menyahut dan menatap lelaki manis di hadapannya, walau dirinya sibuk memisahkan salad di dalam sandwichnya.