My Tiger

6. Dilema

My Tiger
.
.
.
.
.
Typo adalah keindahan yang haqiqi
.
.
.

Setelah acara makan yang panjang, mereka kembali menikmati permainan lain, dan saat sore menjelang Jimin mengajak Taehyung menaiki bianglala.

"Tae lihat lihat" di dalam bianglala, Jimin terus ribut ketika melihat namsan tower dari atas sana, Taehyung yang melihatnya hanya mengangguk pasalnya ia sedikit tidak suka pada ketinggian, tipikal seekor kucing yang takut jatuh dari atas pohon begitupun dirinya.

Jimin kembali menatap Taehyung cukup lama lalu dengan pelan ia merangsek kedalam pelukan si hybrid, dan dengan senang hati Taehyung mendekap tubuh mungil itu. "Ada apa?" Bersamaan suara bariton dari Taehyung, Jimin merasa gerakan bianglala yang mereka naiki melambat.

"Aku takut, Tae"

Taehyung mengusap kepala bersurai pirang milik Jimin pelan, walau sisi insting lebih mendominasi tapi ia masih memiliki rasa kemanusiaan, yah seperti manusia kebanyakan.

"Jangan takut, apa yang kau takutkan?"

Jimin menggeleng, ingin menangis rasanya tapi dia takut Taehyung malah 'memakan' dirinya seperti beberapa waktu lalu. Mengingatnya membuat dirinya merengut.

"Bagaimana jika orang bernama Yifan itu datang?"

Telinga segitiga Taehyung berdiri, seolah tidak ingin jika nama pria itu terngiang di telinganya.

"Dia takan datang" Jimin mengusalkan pipinya pada Taehyung, dan pemuda itu berpikir sebenarnya yang kucing besar di sini siapa?.

"Adik sepupunya datang padaku, seminggu yang lalu" Taehyung diam, mencoba mendengarkan.

"Dia bilang akan merebutmu darinya, sebenarnya kenapa?"

Taehyung menatap yang lebih kecil, lalu tersenyum dan mengintrupsi Jimin jika bianglala sudah berhenti di bawah, mereka berdua turun dan memutuskan untuk pulang karena sudah hampir malam.

Π••Π

Di sebuah ruangan gelap namun ada setitik cahaya dari arah lampu neon yang tergantung, pemuda tinggi dengan kemeja biru dongker itu terlihat terduduk di sebuah kursi kayu. Sorot matanya terlihat kosong, lalu bibir tipisnya terus bergumam.

'Baekhyun.. Baekhyun'

Pintu kayu itu terbuka, menampakan sosok Kris Wu yang berjalan mendekat. "Kau masih ingin diam?" pemuda tampan itu mendongkak, berdecih lalu memandang Kris dengan sengit.

"Cih!"

"Baekhyun, dia sudah mati"

Mata bulat dengan manik hazel itu membulat, menatap nyalang pada Kris "dia masih hidup! Takan ku biarkan seujung jarimu itu menyentuhnya sedikitpun"

Kris tertawa terbahak dengan perkataan sang pemuda di hadapannya "Baekhyun mati, dalam kecelakaan beberapa tahun lalu. Apa kau masih tidak menerimanya?"

"Diam! Tutup mulutmu!"

Kris tertawa terbahak, memandang si pemuda yang terlihat geram dan menatapnya nyalang.

"Lalu bagaimana dengan bayi hybrid tiger itu?"

"Dimana Taehyung?!!!"

"Kau akan dapatkan Taehyung, tapi dengan syarat kau harus....."