My Tiger
.
.
.
.
Typo adalah keindalah yang haqiqi
.
.
.
."Aku pulang" biasanya, Jimin akan di sambut keheningan ketika ia menginjakan kaki di dalam apartementnya, selalu seperti itu.
"Selamat datang" Jimin tersentak ketika suara baritone dari arah dapur terdengar oleh telinganya, suara yang asing. Namun mulai sekarang ia akan terbiasa.Pemuda kecil itu tersenyum, lalu melenggang masuk kearah dapur.
"Tae, kau suka susu?" Taehyung yang sedang duduk di atas kursi dengan roti tawar yang sedikit berceceran di meja itu menoleh menatap Jimin. Dengan telaten Jimin membersihkan remahan dari roti itu."Susu?" Hybrid itu melirik kearah dada Jimin, lalu terdiam cukup lama.
"Itu?" jari panjang dengan kuku tajam itu menunjuk dada Jimin, Jimin terdiam lalu melihat arah yang Taehyung tunjuk."B-bukan yang ini" pipi bulat nan mulus itu terlihat merona merah, bukan karena apa namun ia merasa sedikit malu ketika kucing besar itu malah berfikiran hal kotor namun terkesan polos.
Jimin melangkah kearah kompor lalu mulai merebus air dengan teko air, ia mengambil gelas tinggi di atas rak dan mengisinya dengan susu bubuk tawar yang tak mengandung gula.
Setelah air mendidih ia menuangkan airnya kedalam gelas, hanya sedikit karna Jimin tahu mahluk sejenis Taehyung itu lebih suka suhu hangat daripada panas atau dingin.Mengaduknya sebentar lalu menyerahkannya pada Taehyung "Cobalah minum, ini enak".
Taehyung dengan ragu ragu mengambil gelasnya lalu meminumnya perlahan hingga habis.
"Ini enak, seperti punya Mama" mata dengan pupil vertical itu membulat dengan binar senang, ekornya yang dari tadi hanya diam kini bergerak aktif, merasa senang.
Jimin yang mendengar kata 'seperti punya mama' memerah total, wajahnya memerah malu dengan perkataan polos Taehyung, sialnya otak sempitnya memutarkan adegan tidak senonoh.'Ding Dong'
Jimin tersadar dari lamunannya lalu berjalan kearah pintu, mata hazelnya melirik jam yang terpasang di dinding, menunjukan pukul 7 malam, tidak terasa waktu sudah lama berlalu.
"Hai Jimin" Jimin menatap keenam kawannya ketika pintu telah ia buka.
"Masuklah hyung, tapi jangan berteriak histeris" Seokjin mengangguk ia berjalan masuk di ikuti yang lainnya, setelahnya ia menutup pintu.
Seokjin berjalan kearah dapur, berniat mengambil gelas tinggi untuk wadah minuman coca colanya, sedangkan yang lainnya sedang menyiapkan film dan ruangannya.
Seokjin merasa mendengar suara geraman dari arah meja makan, ia menoleh lalu memekik kaget ketika Taehyung terlihat membungkuk di atas meja dengan ekornya yang bergerak liar tak lupa telinganya yang berdiri dan bergerak kekiri dan kekanan. (Posisinya kayak naruto pas mode kyuubi ekor 4-6)
"Grrrr.."
Seokjin berteriak histeris ketika Taehyung melompat dan menindihnya dengan kedua tangan dan kaki Taehyung yang menopang berat badannya.
"Berani sekali kau memasuki wilayahku grrr..."
Taehyung menggeram dan menatap Seokjin nyalang, pemuda itu hanya bergumam tidak jelas, namun ketika mendengar derap langkah kaki Seokjin benar benar menghela nafasnya dengan lega.
"Omo! Taetae" Jimin mendekat lalu menarik Taehyung menjauh dari Seokjin sedangkan Seokjin langsung di bantu Namjoon untuk berdiri.
"Dia temanku Tae, jangan sembarangan menyerang"Jimin sedikit menyentil kening Taehyung, namun sang empunya hanya memberengut.
"Dia memasuki wilayahku grr.." Taehyung masih menggeram, namun ketika Jimin mengusap Telinganya. Hybrid itu terdiam dengan dengkuran halus yang keluar dari pangkal tenggorokannya."Jimin" Yoongi menatap Jimin dengan pandangan tak percaya, hell yeah Taehyung itu Harimau bukan kucing, hanya dengan usapan saja kucing besar itu takluk? Oh wow.
"Aku akan menjelaskan semuanya, kalian duluan saja pergi ke ruang tv"
Mereka semua membubarkan diri dan memilih duduk di atas karpet biru milik Jimin. Dengan sedikit camilan di tangan masing masing.
Dari arah dapur munculah dua orang lebih tepatnya satu orang manusia satu lagi adalah Hybrid."Namanya Taehyung" Jimin menyuruh Taehyung duduk dan kucing besar itu menurut saja namun tangan besarnya menarik pinggang Jimin dan membuat pemuda kecil itu duduk di atas pangkuannya.
"Ugh Tae" wajah Jimin memerah karena malu, sedangkan di hadapannya teman temannya hanya terkikik pelan namun mendengar geraman Taehyung mereka langsung terdiam membisu."Dia aku temukan di dekat gang ketika pulang sekolah" tangan kecilnya meremas ujung bajunya, ia sedikit malu akan posisi duduk.
"U-ugh lebih baik ayo kita menonton film" Hoseok yang tersadar dari lamunannya berseru lalu dengan sigap memasang kaset film horror yang mereka beli tadi siang, tak lupa lampu dimatikan dan di tangan masing masing sudah tersedia popcorn.Taehyung menatap kelima teman Jimin dengan pandangan memicing, manik sewarna amber itu bercahaya ketik dirinya melihat kegelapan, khas ras kucing jika saat gelap mata mereka seperti bercahaya atau bersinar.
Jungkook dan Hoseok terlihat menggigit jari mereka masing masing, Yoongi asik dengan popcorn dan filmnya sedangkan Seokjin dan Namjoon terlihat saling merangkul, sebenarnya lebih kearah Seokjin yang menempel pada Namjoon karena takut.
Jimin sebenarnya takut, tapi ia memberanikan diri menatap layar televisinya yang menampakan sebuah ruangan gelap.
Taehyung yang sadar jika Jimin memang takut dengan inisiatifnya ia menjilati telinga kanan Jimin hingga ke leher dan menggigitnya pelan.
"A-ah T-tae" Tak ada yang sadar akan suara Jimin, semuanya tetap fokus pada layar.Ekor oranye bercorak hitam milik Taehyung menyusup ke belakang celana pendek Jimin, mengelus daging bulat yang begitu empuk.
"Ah!" Jimin yang kaget refleks berteriak terkejut, Jungkook menoleh di ikuti keempat temannya."Sepertinya kita bukan menonton film horror" Yoongi menutup mata Jungkook, ia bilang ini adegan dewasa dan karena Jungkook belum dewasa jadi ia tidak boleh melihatnya.
Sedangkan sisa temannya yang lain memasang wajah melongo dan terpaku, kenapa jadi adegan dewasa? Bahkan mereka semua menghiraukan jeritan panik si tokoh utama dan hantunya.Wajah Jimin sudah memerah seperti tomat, ia berbisik pada Taehyung untuk berhenti namun tangan besar Taehyung malah menjelajahi perut Jimin, mengusapnya perlahan membuat Jimin menggeliat geli.
"Situasinya semakin memburuk" Seokjin bangkit berdiri lalu menatap layar televisi dan merengut karena filmnya sudah ending."Jimin kami pulang ya" Jimin hanya mengangguk pelan, Seokjin dengan cepat menyeret Namjoon dan Hoseok sedangkan Yoongi lebih memilih menyeret Jungkook pergi.
Kini suasanya di apartement Jimin terasa panas dan mencekik, televisi yang sudah di matikan dan lampu yang sudah di nyalakan tetap saja membuat suasana tak berubah.Jimin di dalam batinnya hanya mengumpat panjang lebar, jika ia mengatakannya maka yang keluar hanya suara laknat yang tak beraturan.
Taehyung dengan gemas terus menggigit bahu Jimin hingga tanda tanda merah tercetak jelas di sana, hingga leher dan dagunya tentu saja."Aku lapar"
Taehyung menggeram rendah dan terus menjilati telinga pemuda itu, terkadang ia menggigitnya pelan.
"Ahk- akan ku buatkan eungh makananh"
Taehyung tersenyum, lalu tangannya beralih pada dada Jimin, mengelus niplenya dan mencubitnya.Taehyung sialan, bagaimana ia akan memberitahukan tentang noda merah di kulitnya pada temannya besok? Kucing nakal!
TBC
Hei yo chim balik, maafkan untuk adegan agak tak senonoh ini :"v
Maaf lama up.
Tolong dan nge rapp/? kalo chim ga up :"
Tangan chim sakit
Kebanyakan ngetik ugh.
Dan chim juga lagi sibuk"nya.Oke, Vote and Coment ya biar up chapternya makin cepet
Oke see you.
— Candiel
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tiger
FanfictionKim Taehyung, Hybrid Harimau yang lari dari tuan terdahulunya lalu terdampar di sebuah kota yang bernama busan, sampai ia bertemu dengan tuan barunya, Park Jimin. warning ? Boys x Boys Hybrid!Taehyung Seme!Taehyung Human!Jimin Uke!Jimin Romance, flu...