There is a time for risky love. There is a time for extravagant gestures. There is a time to pour out your affections on one you love. And when the time comes --seize it, don't miss it.
Max Lucado
___________________________"Ngelamun!"
Tepukan tangan kencang dibahuku terasa lebih mengagetkan dibandingkan seruan Nico tadi.
Aku menengok kearahnya sambil tersenyum.
"Gue heran ya, apa lo emang seserius itu dalam hidup. Kalau gak diem, ngelamun, ngomong ati-ati, stagnan, kayak hid....."
Aku tempelkan jari telunjukku kemulutnya, setelah itu kutangkupkan bibirnya dengan ibu jari dan telunjukku tadi untuk menghentikan kata-kata Nico yang berhamburan, yang sudah pasti merusak suasana damaiku.
"Lo bawa gue ke puncak buat apa Nico?"
"Buat liat pemandangan terus setelah itu kita naik paralayang! Biar lo kagak stress mulu!"
"OK, sekarang lo liat sendiri, gue menikmati pemandangan ini, tapi lo nyerocos mulu, gimana bisa nikmat coba?"
"Lo tu bukan nikmatin pemandangan, tapi ngelamun! Dan gue takutnya lo nanti kesurupan! Ude bagus kalau lo cuman kejang-kejang, kalau lo lompat bunuh diri?"
"Hah? Bisa gak saat bareng kita gak ribut?"
"Lah, kalau lo bener 100% dari hidup lo, sih gak masalah gue diem."
"O... jadi tuan besar Nico 100% hidupnya lurus yah?"
"Loh kok lo ngomong gitu?"
__________________________
Masih di Selat Badung, Mei 2017
"Sayang! Aku rindu seluruh keributan itu. Aku rindu kebawelanmu. Aku rindu semua yang membuatku kesal", bisikku ditengah alunan gelombang.
Kubiarkan mukaku mendekat gelombang, sehingga percikan air laut menyamarkan air mataku yang terus menetes.
"Bli!!!! Sampunang keto, binjep mecelempung! Ngae keweh tiang!"
Teriakan bapak tukang perahu itu membuatku menarik badan, menjauh dari gelombang besar yang mempermainkan perahu.
"Ampura Pak!", balasku berteriak.
Aku sedikit bisa tersenyum melihatnya masih bergumam tak jelas, tapi kesedihanku kembali meraja.
__________________________
"OK! Gue gak mau bertengkar. Sekarang gue mau ikutin kata lo!", sergah Nico.
"Yakin?"
Nico cuma membalas dengan dengusan.
"Gue daripada pergi begini, gue mending isi waktu kerja kayak lo."
"Again? Bahas gitu lagi?"
"Ya, ngerti gak.... kalau ini semua cuma hambur-hamburin duit lo? Yang bagi gue, nilai rupiah segitu itu gak gampang dapetnya."

CZYTASZ
An Obituary
AcakKematian bukan sekedar kesedihan bagi yang ditinggalkan Kematian juga bukan sekedar perpindahan dari jasad menuju ke "alam lain" Tetapi kematian adalah sebuah pengabadian atau lebih tepatnya sebuah karya si mati yang dimonumenkan Sebuah cinta yang d...