~~part11~~

8.5K 315 1
                                    

"Dok bagaimana keadaan ibu itu?"
Flo berjalan mendekati Dokter yang baru saja keluar dari dalam kamar pasien.

"Dia baik baik saja,hanya saja mungkin Dia sudah tidak makan beberapa hari,menyebabkan dia dehidrasi seperti itu,dan beliau punya riwayat maag akut." Sang Dokter menjelaskan pada Flo,

dua anak kecil itu hanya menatap mereka,tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.

"Kak,apa kami bisa melihat ibu?" Tanya anak laki laki itu.

"Tentu saja." Dokter itu tersenyum tulus.

Kedua anak kecil itu,memasuki ruangan kecil yang di tutupi kain gorden tersebut.

"Mari duduk" Dokter itu mempersilahkan Flo duduk,karna sedari tadi dia hanya berdiri saja.

Mereka duduk berhadap hadapan.

"Apa kamu mengenal mereka?" Dokter itu bertanya pada Flo sambil melepaskan kacamatanya.

"Tidak."Flo menggeleng kecil.

"Lalu bagaimana bisa kamu membawa mereka kemari?"

"Tadi saya tidak sengaja melihat kerumunan banyak orang didepan toko pojok sana." Flo menunjuk kearah luar.

"Saya penasaran. Saya mendekat. Pemandangan yang sangat menyayat hati,mereka mengikat anak laki laki itu dan  hampir memukulinya. Mungkin sudah dipukul,karna saya lihat wajahnya sudah memar."

"Apa penyebabnya dia diperlakukan seperti itu?" Dokter itu semakin penasaran.

"Karna dia mengambil satu bungkus roti kecil,yang terakhir saya tau itu untuk ibunya yang sedang sakit,karna saya mengikutinya sampai kerumahnya."

Dokter itu,menggelengkan kepalanya dan mengerutkan dahinya.

"Saya tidak percaya,hanya karna satu bungkus roti kecil mereka memperlakukan anak sekecil dia seperti binatang?"

Flo tersenyum sinis.

"Itulah manusia Dok,baru punya jabatan kecil" Flo melirik perawat itu,yang dilirik hanya menunduk malu.

"Uang yang hanya segenggam,sudah semena mena dengan orang orang rendah." Lanjut Flo,yang kemudian bersandar pada badan Sofa.

"Dan Dok,saran saya carilah perawat yang benar benar baik,sebelum klinik anda tutup nantinya."

Dokter itu tersenyum mendengar ucapan Flo.

"Saya akan mengurusnya nanti."

Flo menghela nafas,

"Terimakasih Dokter sudah datang tepat waktu untuk menolong ibu itu. Dan masalah biayanya tidak perlu khawatir,saya yang akan membayarnya."

Kembali Dokter itu tersenyum.

"Masalah biaya tidak perlu khawatir. Sebagai permintaan maaf  atas perlakuan perawat saya,biaya pengobatan ibu itu akan saya gratiskan. Mendengar penuturan ibu tadi,hati saya tersentuh,sudah tiga kali dia datang kemari  dan selalu diusir serta diperlakukan tidak baik oleh perawat disini." Dokter itu menggerakkan tubuhnya.

"Wah,Dokter baik sekali. Terimakasih Dokter...??

Flo menggantungkan ucapannya karna tidak tau nama Dokter itu.

"Reza..." Ucap sang dokter yang mengerti dengan ucapan Flo.

"Dan,jangan berterimakasih pada saya. Berterimakasihlah pada sahabat saya,karna dia yang memanggil saya."

Mendengar ucapan Dokter Reza,Flo mengernyit.

"Sahabat? Maksud Dokter?"

"Iya sahabat saya. Tadi dia berdiri disana." Dokter Reza menunjuk ke arah luar klinik. "Ehh,dia kemana?" Katanya kemudian yang tidak melihat siapa siapa disana.

FLORA (Revisi Dengan Perubahan Besar2an)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang