part17

8.6K 284 0
                                    

Brakkk

Flo membanting tasnya di atas meja,wajahnya sangat merah,tangannya mengepal. Melihat itu Dave dan Nela yang duduk di sebelahnya terkejut dan bingung melihat sikap Flo.

"Flo,lu kenapa?" tanya Nela,karna tidak biasanya Flo bersikap seperti ini.

"Ada masalah?" tanya Dave,yang entah sejah kapan dia sudah ada dihadapan Flo.

Melihat itu Flo mendesah,dan kemudian tersenyum pada Dave dan Nela.

"Gua ga papa kok." jawab Flo.

"Ga papa gimana? Ga biasanya lu kaya gini?" kembali Nela bertanya,dan kemudian tangannya terulur mengusap pundak Flo." cerita ma kita." sambung Nela.

"Dan....kenapa jidat lu memar gini?" Dave menunjuk kening Flo yang memar.

"Ohh,ini. Tadi ga sengaja gua nabrak tiang,trus jatuh." Flo meraba keningnya yang memar,kemudian meringis.

"Hhmm,makanya kalau jalan itu jangan menghayal Flo." ucap Dave.

"Iya pak boss." ucap Flo,dan kemudian tersenyum.

"Kantin yuk,laper nih." seru Nela,seraya mengusap perutnya.

"Perasaan tiap hari lu minta kekantin mulu dah Ne, ga biasanya." ucap Dave dengan wajah datarnya. Yang benar saja,sebelum Flo datang dan menjadi mahasiswa di universitas ini,Nela jarang sekali menginjakkan kakinya di kantin. Tapi entah kenapa sekarang setiap pagi dia selalu saja  ke kantin.

"Gua laper Dave,ga sarapan dari rumah." jawab Nela dengan santai.

"Yang bener? Lu lapar atau karna ingin   melihat seseorang?" goda Flo,dan itu berhasil membuat pipi Nela merona. Mendengar itu,wajah Dave yang tadi datar berubah menjadi sedikit berbinar.

"Maksud lu Flo?" tanya Dave penasaran.

"Tanya Nela aja langsung Dave." jawab Flo dengan santai.

Kemudian Dave melirik Nela dengan tatapan yang penuh dengan rasa curiga,seolah berkata " maksudnya Flo apa?". Seakan mengerti arti tatapan Dave,Nela menjadi gelisah.

"Apa sih Dave,ga ada apa apa ahh. Lu lagi Flo,buat orang penasaran aja." raut wajah Nela menjadi kesal.

"Jujur aja Ne.." ucap Flo dengan senyum misteriusnya.

"Cerita Ne.." ucap Dave lagi.

Mendengar itu Nela merasa jengah,dia sangat kesal di desak seperti itu.

"Lu berdua apa apaan sih! Tau akhh!." kesal Nela yang kemudian beranjak dari kursinya." gua mau ke toilet!" Nela berjalan dengan cepat,dan itu membuat dia tidak memperhatikan jalannya.

Bugghhhhhh

Dia menabrak tubuh seseorang.

"Sorry,sorry. Lu ga papa kan?" tanya Albert yang menahan kedua lengan Nela. Hal itu sudah membuat Albert sport jantung,sekaligus merasa senang karna bisa sedekat ini dengan gadis yang ia cintai.

Mata Nela dan Albert saling bertemu,seakan akan dengan posisi mereka yang terlihat seperti adegan di ftv-ftv dengan alunan musik romantis tiba tiba terhenti dan berganti dengan suara tawa seseorang.

"Hahahaha" suara tawa Flo memecah keheningan kelas.

Mendengar suara tawa itu,Nela tersadar dan segera mendorong tubuh Albert. Dia malah marah marah pada Albert.

"Ehh,ulat bulu ga usah sentuh sentuh gua ya,ntar gua ketularan gatel lagi kaya lu!." ketus Nela pada Albert. Mendengar itu Albert menggerutu dalam hatinya" ya elah Flo,tawa lu ganggu suasana aja."

FLORA (Revisi Dengan Perubahan Besar2an)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang