Sebelumnya saya minta maaf ya, ini cerita emang keliat masih awam banget. Jadi perlu di revisi.
Happy reading.
____________________
"Uhhhh menyebalkan bgt sih ni cowok" batin Rein.
"woee.. Mas pliss dehh!! Jangan sok kecakepan dehh!! ."
"Gak liat apa gue dari tadi tuh nyari buku ini sampe pusing. " cerocos Rein
"Main ambil aja! berikan bukunya, atau pengen di bantai kamu hahh!! Kata Rein dengan pedasnya.
Pria itu malah tertawa yg mebuat Rein tambah jengkel.
Malah ketawa kayak orang gila lagi! Beneran gak kenal dosa ni cowok!
Bukannya minta maaf cowok idaman para kaum hawa itu malah mengulurkan tangannya.
"Reynand." cowok yg mengaku bernama Reynan itu mengulurkan tangannya.
"santai aja, gue gak mau ngrebut buku ini. Cuman sepertinya kamu terlalu pendek untuk mengambilnya. Makanya gue bantuin nih." suara yg mampu meluluhkan hati dan memikat siapa saja yg mendengarnya.
What the hell! Apa dia bilang tadi? Bisa diulang?
Gue pendek? Bacot banget tuh bangsat.Dengan tatapan tajam Rein merebut buku itu dengan tidak sopannya,dan membiarkan tangan terulur tadi tanpa menyambutnya.
" Sory ya Re-re-re.. Ah bodolah siapa namamu! Gue gak butuh bantuan elo buat ngambil nih buku. Oh ya! Dan tolong buka mata anda lebar-lebar wahai Raymon bahwa saya tidak pendek! " Raymon? Siapa tadi namanya?
Ketika Rein pergi dan keluar dari Book store , dengan rasa jengkel.Diwaktu dan tempat yg sama Reynand menatap dengan tangan masih terulur sambil bengong dengan sikap gadis itu.
Dia tau sebenarnya gadis itu jengkel padanya. Namun taukah kalian bahwa itu trik Reynand untuk menyapa Rein yg dia tatap sejak gadis itu masuk ke Book store .
Sebenarnya Reynand sudah tertarik dengan Rein sejak dia masuk Book Store.Ia mendengar Rein meminta pelayanan book store itu untuk membantunya mencari buku panduan matematika.
Reynand langsung berlari ketempat itu dan stay disana.
Setelah Rein terlihat, ia binggung mau menyapa bagaimana.
Makanya cowok itu lebih memilih mengikuti Rein saja. Dan gadis itu tampak serius mencari buku itu tanpa melihat sekitar bahwa ada pria dengan ketampanan tingkat dewa satu meter disampingnya.
Reynand tersenyum dan pergi menuju pintu keluar.
Disana dia masih melihat gadis itu membuka pintu mobil dengan jengkel.
_______
Masih dengan tatapan tanpa berkedip juga senyam senyum sendiri. Reynand terus menatap Rein hingga gadis itu tak kelihatan lagi.
"Kamu bakal baca apa yg gue taruh dibuku itu. Aku yakin aku akan mengetahui namamu, maaf caraku menyapamu berbeda dg orang lain "
Reynand juga beranjak pergi dari Book Store itu menuju mobilnya.
........
Rein masuk mobilnya dan membanting pintu dengan keras.Tak mempedulikan tatapan orang yg meliriknya. Atau bahkan menilainya gadis gak tau sopan santun.
"Dasar cowok gak tau diri." umpatnya,sambil menghidupkan mobil.
Ia berencana menuju cafe favoritnya dan memesan flavoured soda untuk melupakan masalahnya hari ini.
Sepertinya Rein ingin berlama lama di kafe itu, ya karena kafe yg beraksen alami yg selau membuatnya betah duduk berlama lama.
Setelah memesan flavoured soda dua kali akhirnya Rein berencana pulang ke apartemennya. Untuk istirahat dan menyiapkan barangnya buat kuliah besok.
Setelah sampai di apartemen, Rein segera masuk setelah memasukkan password apartemen.
Gadis itu melempar tas merek Gucci-nya begitu saja. Seakan itu bukan barang mahal.
Tubuhnya dibanting di kasur empuknya dan mengambil napas panjang dan membuangnya perlahan.Tangannya dibiarkan terlentang.Gadis itu berharap masalahnya juga akan hilang bersama karbondioksida yg barusan ia keluarkan.
Setelah puas berbaring ,Rein bangun dan mengambil buku yg tadi sempat membawa masalah baginya.
"huhh...niatnya mau ke Book store buat cari buku sekalian refresh malaj dapet masalah ." ingatannya kembali memutar wajah pria yg tadi memperkenalkan diri dan siapa namanya tadi?Reymon?Bukan deh.
Reynand Ya itu namanya.
"kenapa gue malah mengingat namanya sih. Gak penting banget. "
" Emang Cowok zaman sekarang tuh begitu ya? Harusnya kan minta maaf.Malah nyebutin namanya yang gak penting itu. Emang aku ingin tahu!!!
"hueekk.. Dehh!! ".
"PD nya minta ampun dehh. "Gadis itu terus menerus mengumpat sendiri."Daripada inget masalah tadi,mendingan aku baca aja bukunya. "
Rein segera meraih tas yg tadi ia lempar dan membukanya. Meraih buku panduan matematikanya.
Baru saja buku itu ia angkat, tiba tiba ada sebuah foto jatuh dari dalamnya.
Rein sempat bengong.Bagaimana tidak, seingatnya buku yg dijual di Book store itu gak pernah ada kupon undian. Atau jangan-jangan---
Rein segera mengambil foto itu dengan antusiasnya.
Foto seorang pria dengan jas dongker sedang berdiri di sebuah kampus.
Sepertinya kampus itu tidak asing baginya,dan amat familiar. Tapi dimana ya?
Sebenarnya bukan masalah kampus itu yg dipermasalahkan Rein, tapi sebuah foto yg sekarang ada di tangannya.
"Apa sihh maunya pria itu. "
"Aku baru sadar apa yg dikatakan zaky ternyata ada manusia yg amat menyebalkan di dunia ini"
Rein benar benar kesal sekarang.Ia segera membuang foto tersebut.
Foto cowok itu jatuh di lantai dengan posisi terbalik, dan Rein masih melihatnya.
Gadis itu sempat terkejut dan akhirnya mengambil foto itu lagi.
Sebuah kata kata yg tertulis di belakang foto tersebut yg membuat Rein mengambilnya kembali.
"aku butuh imbalan.Apa kau tidak akan memberikan apapun setelah aku membantu kamu mengambil buku itu dari ketinggian. "
Di bawah tulisan itu terdapat nomor yg mungkin nomor whatsapp pria yg bernama Reynand tadi.
Call me!! .
kata terakhir dari tulisan itu.Whatttttt!!! Jerit Rein.
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Math Professor(new)
Teen FictionIni cerita ringan buat pengisi waktu luang, karena hamba masihlah awam. Sekian. Semogga bisa membantu menghilangkan gabut dan join akunnya eikee ya @lftndr_______ Thank you Darl... ❤